- Kim Taehyung, kalau sempat kita pulang ke Busan bareng ketemu temen-temen yang lain -
- Bunda Pasti kangen sama kita -
________________________________________
11 Januari 20XX
Taehyung terdiam menatap sebuah potret, jas hitam melekat gagah menutupi tubuhnya, Dia masih menatap kosong kepergian yang sudah berlalu itu
Tanganya menggengam erat sebuket kecil tulip berwarna ungu, tidak ada senyuman disana tidak ada siapapun mencoba bernaung atau menunggu potret tersebut
Potret manis itu selalu sendirian setiap waktu tanpa dirinya, seharusnya Ia tau kalau dirinya lebih buruk dari seonggok sampah hidup
"Jeon Jungkook..." bibirnya bergumam kecil, sebuah nama yang tidak akan pernah tergantikan "Maaf..."
"Maafin Gue..."
"Maafin Gue Jeon Jungkook..." pengakuan itu tidak ada artinya lagi, kini menyisakan kenangan bersama butiran salju, Taehyung sama sekali tidak menghadiri pemakaman sang sahabat
Sahabat?
Tidak, Taehyung tidak pantas menggunkanan sebutan itu lagi
Penampilan dengan rambut acak-acakan dan tanpa menggunakan jaket Dia menerjang situasi dingin yang sedang menerpa negri ginseng itu
Inikah rasanya, sesuatu yang berharga direnggut begitu saja, sakit sangat menyakitkan
"Kenapa..."
"Kenapa Lo ngga bilang... kalau Lo kecewa sama Gue..."
"Jeon Jungkook..."
"Lo tau Gue bego..."
Netra Taehyung terasa sangat perih karena tidak bisa berhenti menahan air matanya untuk menetes
"Ya, Jungkook-ah... Lo janji mau lihat Gue sukses..."
Taehyung berjongkok kemudian meletakan bunga tulip kesukaan Jungkook disana, di dekat batu nisan dengan potret manis itu
"Masa depan indah?"
"Jungkook-ah..."
"Jangan pergi..."
"Hisk! Hiks! JUNGKOOK!!! ARGH!!! JEON JUNGKOOK!!" suara begitu parau dan frustasi terdengar menggema dalam kesepian disana tanpa seorangpun mendengarnya
Taehyung mengusap wajahnya dengan kasar, berlalu sudah waktu menekanya dengan kejam
Mengapa ini terjadi?
Mengapa Dia sangat bodoh menyadari kalau Jungkook membutuhkanya!
Eh bang, kapan-kapan kita ke lotte world kuy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Down✔
FanficSepatah kata mengungkapkan kata maaf yang tidak dapat menarik sebuah kisah baru, Maaf, dan ku janjikan kata terakhirku Terimakasih pemanis sebagian ceritaku SHORT 5 CHAP BROTHERSHIP FRIENDSHIP FAMILY