Part 1

8 2 0
                                    

Raisa Adeline Putri, atau yang biasa di panggil Icha masih terus memandang rintikan hujan yang menetes di lubang yang terisi tumpahan air hujan yang lumayan cukup deras beberapa menit yang lalu.

Ia berada di sebuah Convenience Store yang beroperasi selama 24 Jam untuk mengerjakan tugasnya dan ketika ia mau pulang ke tempat tinggalnya, hujan mulai turun dengan sangat deras hingga sekarang.

Icha menghela napasnya dengan panjang sambil meregangkan otot otot tubuhnya lalu ia berdiri dan berjalan menuju bagian rak rak mie instant kemasan untuk mengambil mie cup. Lalu ia berjalan menuju kasir dengan tiga buah cup ditangannya.

"Dua puluh satu ribu, Kak," ucap kasir dengan name tag bertulisan Saskia Rahayu kepada Icha dengan ramah. Icha langsung memberikan uang dua puluh ribu.

"Ganti shift jam berapa nanti, Mbak?" tanya Icha dengan ramah sambil menunggu mie cup yang ia beli di scan.

Sambil memberikan kembalian kepada Icha, Saskia menjawab, "kayak biasa. Jam 7." Icha mengangguk ketika mendengar jawaban dari Saskia.

"Nih Mbak ikut makan. Hujan hujan paling enak kita ngemie," ucap Icha sambil memberikan satu buah mie cup untuk Saskia.

"Eh nggak usah, Kak. Saya udah makan tadi malem," tolak Saskia dengan halus dan menyodorkan kembali mie cup yang diberikan Icha kepadanya.

"Makan aja, Mbak. Santuyyyy," jawab Icha sambil mengangkat jempolnya ke arah Saskia dan setelah itu langsung pergi ke tempat air panas untuk menyeduh mie cup yang sudah ia bayar tadi.

"Yaudah makasih ya, Kak," ucap Saskia yang dijawab dengan jempol yang ia angkat ke atas.

Ketika Icha ingin kembali ke tempat duduknya, ia hampir saja menabrak orang yang mau menuju ke tempat air panas. Air yang berada di dalam mie cup miliknya hampir saja tumpah ke tangannya karena refleks Icha yang langsung menggerakan Mie cupnya ke arah dirinya.

"Eh sori sori, lo nggak papa kan?" tanya cowok yang membawa dua buah mie cup juga di tangannya.

Icha mengangguk. "Sanss, nggak papa," jawab Icha kemudian ia langsung berjalan menuju tempat yang ia tempati tadi.

Sambil menunggu mie-nya jadi ia baru ingat bahwa hampir setiap saat ia datang ke Convenience Store ini, ia suka melihat cowok yang hampir bertubrukan dengannya ini datang juga dan selalu sibuk dengan laptopnya. Ya mungkin dia males mengerjakan tugasnya di rumah makanya dia dateng ke sini.

Icha membuka penutup mie-nya dan mulai memakannya. Ia langsung menelan mie yang baru beberapa kali ia kunyah ketika ada satu kemasan kaleng soda berada di sampingnya. Icha mendongakan kepalanya ke samping dan menemukan cowok tadi telah berada sampingnya tentu saja dengan mie cup yang berada di tangannya.

"Ini buat permintaan maaf gue karena hampir nabrak lo tadi," ucap cowok itu menjelaskan maksud ia memberikan soda kaleng kepada Icha.

Icha mengebaskan tangannya. "Santuy aja kali. Lagian lo nggak sepenuhnya salah, gue juga ikut salah dalam hal kejadian tadi," jawab Icha menanggapi penjelasan si cowok.

"Yauda minum aja kalau gitu," jawab cowok itu lagi kepada Icha.

Icha mengambil kaleng yang diberikan cowok itu sambil membuka kalengnya Icha menjawab, "yaudah gue minum ya kalo lo maksa. Thanks." Icha kemudian langsung meminum kaleng soda yang ia buka tadi dan langsung meneguknya.

Cowok itu langsung berjalan menuju tempat yang kosong untuk memakan mie yang sudah ia seduh tadi dan sekaligus membuka laptopnya.

Setelah beberapa menit, mie milik Icha habis. Icha melihat jam yang berada di ponselnya dan menunjukkan pukul 3.02. Matanya sudah mulai merasakan kantuk dan ia mulai menguap.

Icha merapihkan barang-barangnya yang berada di atas meja dan langsung memasukkannya ke dalam tas jinjing yang ia bawa setiap saat. Setelah selesai merapihkan barangnya, ia berdiri dan menuju ke tempat sampah untuk membuang mie cup yang sudah habis ia makan.

Sebelum melanjutkan jalannya, Ia mencolokan kabel earphone-nya ke ponselnya terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan jalannya. Icha berhenti dan mengetuk meja cowok yang tadi memberikannya soda.

"Gue duluan, thanks buat ini," ucap Icha sambil menujukan kaleng yang masih berisi soda di tangannya.

"Oke, hati-hati di jalan," jawab cowok itu yang kemudian langsung diangguki Icha.

Icha langsung keluar dari Convenience Store untuk pulang ke kosannya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat Convenience Store berada dan karena tidak jauh itu salah satu alasan Icha suka datang ke sini.

Icha harus bergegas pulang karena ia memiliki jadwal pukul delapan pagi nanti dan sekarang Jam sudah menunjukan pukul tiga lewat delapan menit.

*****

a.m.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang