Apa ni yang bikin kalian tertarik buat mulai baca???
Judul, cober, atau sinopsis??Btw makasi banyak yang udah mampir 💗💗
Disclaimer dari awal, cerita ini happy dan sadnya seimbang, untuk endingnyaa.... kita lihat aja nanti
Support penulis dengan vote dan komen 😉
Selamat membaca 🌸
1 Desember 2021
Seorang gadis berdiri di tengah hamparan dedaunan menikmati semilir angin yang menyapu seluruh tubuh. Matanya sendu menatap langit biru tanpa cahaya matahari yang menghiasi.
Kemarin malam, sungguh sesuatu yang sama sekali tak menjadi ekspektasi terjadi. Siapa yang mengira bahwa dunia yang Rona jalani selama ini penuh sandiwara. Tidak ada satupun yang menunjukkan kejujuran padanya, tidak sampai ia membaca setiap kata dalam surat kabar tersebut.
Setetes air mata luruh seraya ingatannya kembali satu persatu. Dadanya sesak mengingat malam penuh luka yang sempat hilang dalam memori. Meski harus berdiri hingga berjam-jam lamanya, Rona dengan setia menengadahkan kepala, menunggu bintangnya untuk datang di angkasa raya.
"Hei."
Suara seorang laki-laki memanggilnya dari belakang.
Rona kenal suara itu. Tubuhnya berpaling ke belakang sembari mengukir senyum lembut. Tidak ada yang menyadari bahwa tersirat kekecewaan di dalamnya.
"Hai." Sapa Rona balik.
Laki-laki itu berjalan mendekat. "Kenapa nggak minta dianterin kesini?"
Semakin terkikis jarak di antara mereka, semakin banyak langkah mundur yang Rona buat untuk mengembalikan jarak tersebut. "Kenapa nyusul? Balik aja."
Rona menggelengkan kepalanya gusar. "Nggak capek gue bebanin selama ini?"
"Maksud lo?"
"Makasi banyak untuk ilusinya..."
"....Ruka kan?"
Siapa yang udah penasaran buat part 1 nya???
Apa sih maksud Rona dengan ilusi?
Kenapa juga dia bilang dirinya beban??Nantikan terus kelanjutannya
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen 💛-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
92 Hari
Teen Fiction"Butuh 92 hari buat gue sadar kalo semua yang terjadi cuman ilusi." Astera Darona Rajeswari, gadis dengan senyum lebar, wajah manis, rambut panjang bergelombang, dan tubuh yang langsing. Kata sempurna seolah melekat pada dirinya ditambah kepintaran...