lll

140 26 6
                                    

20 tahun waktu yang di butuhkan untuk memberikan tubuh baru Geonhak rasa sia sia hingga keputus-asaan menghampiri nya. Baru kali ini ia merasa sangat kehilangan harapan. Tapi meskipun begitu jiwa yang tertanam sudah terselubung masuk ke dalam tubuh manusia laki laki itu. Geonhak tidak punya pilihan selain memantau pertumbuhan tubuh baru istri nya. Mari tertawa. Apa boleh di sebut istri saat dia adalah laki laki? Hampir satu Abad setelah ritual dan manusia bernama Son Dongju itu tumbuh dengan kebingungan.

Mengapa masih kebingungan? Ingatan yang muncul sebagai kepingan kepingan mimpi paralel nya merupakan bentuk dari tidak sempurna nya ingatan itu di masukkan.

Tak jarang Geonhak memerintahkan anak buah nya memata matai Son Dongju. Mengambil foto nya diam diam dan memandangi foto itu penuh kerinduan. Tidak bisa Geonhak pungkiri, wajah itu benar benar seperti wajah istri nya. Tapi yang benar saja? Dalam wujud laki laki? Mari tertawa lagi.

Son Dongju hidup dalam kemiskinan dan kerapuhan. Ia benar benar miskin sampai demi bersekolah ia mengeruk setiap celah program beasiswa untuk mencapai mimpi nya. Dan dia adalah anak yang tekun serta pekerja keras. Lebih tidak bisa di bayangkan lagi bahwa ia sangat mengidolakan Geonhak. Kala itu merupakan zaman modern, pada tahun 20-an. Geonhak muncul sebagai konglomerat kaya raya dan pebisnis yang tak bisa di miskinkan. Itu membuat Dongju kagum dan mengidolakan Geonhak. Sampai setiap wajah Geonhak muncul di majalah maupun dari surat kabar yang ia baca, ia menggunting wajah itu dan menyimpan nya di bagian belakang buku catatan saking suka nya.

Ternyata mereka saling merindukan dengan cara yang aneh.

Seolah sedang menguntit masing masing tapi tidak ada yang mendapat informasi lebih.

Di tahun Dongju kini berusia 20 tahun, ia akan memasuki universitas. Dan lagi lagi demi mimpi nya itu Dongju banting tulang lebih keras bekerja juga belajar.

Geonhak pun tidak bisa di harapkan. Meskipun ia punya banyak uang. Ia sama sekali tidak membantu Dongju. Rencana awal nya adalah setelah mendapatkan tubuh baru, Dongju akan tinggal bersama nya sejak bayi. Tapi malang Dongju adalah laki laki. Geonhak pun berubah pikiran karna melihat pantulan kegagalan ritual dalam diri Dongju.

Bukan ingin menyalahkan Dongju. Ia hanya takut menghadapi kegagalan masa lalu yang ia rasa membuat Dongju kehilangan dirinya yang sesungguhnya.

Tapi kita bahkan tidak tau apa Dongju merasa seperti itu atau itu hanya pemikiran Geonhak yang berlebihan.

Saat ini kita bisa melihat Dongju yang sedang tertidur kelelahan karna baru selesai merapikan barang barang nya di asrama baru. Dongju mendapatkan nya. Beasiswa sekolah di sekolah bergengsi sedunia dengan jurusan international business sesuai yang Dongju inginkan. Ia ingin menjerit saking bahagia nya. Tapi ia tidak punya tenaga lagi dan hanya melampiaskan kebahagiaan dengan tidur damai sebelum mulai berjuang lagi.

Di kediaman Geonhak, ia hanya menatap potret Dongju sambil senyum senyum sendiri karna sudah lama gila. Tapi di bayangan mata nya Dongju merupakan perempuan. Benar benar kacau. Youngjo sampai tidak tega sehingga ia menegur Geonhak.

"Temui lah dia sekali tuan. Siapa tau perasaan anda akan lebih tenang." Ujar nya sambil membungkuk. Itu bukan karna Geonhak menyuruh nya untuk selalu membungkuk. Sikap itu sudah Youngjo tunjukkan ketika baru pertama kali mengambil tubuh manusia. Saat itu era kebangsawanan dan Youngjo terbiasa aristocrat hingga saat ini. Youngjo merasa sangat bangsawan dengan membungkuk begitu.

"Orang orang akan mengira aku memperlakukan saudara ku sendiri seperti budak jika kau terus seperti ini."

"Maaf..." Membungkuk lagi. Youngjo juga sering lupa kalau saat ini mereka sedang bermain saudara saudaraan.

Geonhak duduk kembali di balik meja kerja nya. Memilih milih dokumen, dan memberikan sesuatu pada Youngjo. Selembar kertas undangan penyambutan siswa baru di universitas yang mereka sponsori. Kapan hari Keonhee tiba tiba ingin masuk ke universitas itu. Alhasil Youngjo lah yang kalang kabut menyiapkan segala macam skenario kebohongan untuk memasukkan Keonhee ke universitas itu. Padahal mereka bahkan tidak pernah bersekolah. Untung saja dengan kekuatan uang Geonhak semua itu menjadi mudah. Sampai detik mereka membaca surat undangan itu pun mereka tidak tau apa alasan Keonhee ingin masuk universitas.

Youngjo langsung paham begitu Geonhak memberikan undangan itu padanya. Itu artinya dia harus datang menggantikan Geonhak yang berpura pura sibuk, padahal tidak ada yang ia lakukan selain berleha leha menunggu rekap hasil penjualan permata dan beragam logam mulia lainnya.

"Saya akan menghadiri nya."

Youngjo undur diri, sambil mengingat ingat untuk berhenti membungkuk seperti pelayan kepada majikan nya. Skenario bohong nya berhasil membuat Keonhee berada di tempat yang sama dengan Dongju. Harveerd University, universitas mendunia yang berhasil mencetak orang orang penting dunia serta para elit global. Entah bagaimana Keonhee akan bertahan disana, Youngjo tidak tau lagi karna Keonhee sendiri yang merengek ingin masuk ke tempat itu. Dengan mata kosong nya ia terus menatap, entah darimana Youngjo menyimpulkan bahwa itu adalah tatapan memelas. Mungkin mereka sangat memahami diri masing masing karna mereka saudara kembar.

Youngjo menghampiri Keonhee yang hanya duduk menatap lurus seperti biasa, seolah dirinya adalah manekin, pahatan indah yang rapuh sehingga ia harus menjaga diri nya seperti kaca dengan tidak banyak bergerak.

"Kau harus menghadiri masa pengenalan besok. Tidur lah." Ujar Youngjo sembari duduk di sebelah manekin Keonhee. Keonhee pun membiarkan tubuhnya bergerak jatuh hingga kepala nya mencapai pundak Youngjo hanya untuk bersandar.

"Tidak bisa. Aku harus tidur di siang hari."

"Lah! Mangga! Lalu kenapa kau meminta masuk universitas?"

"Untuk memantau mama persie."

Youngjo hanya menggeleng tidak mengerti, padahal mereka sudah menempatkan para specter, makhluk dunia bawah yang merupakan prajurit, untuk menjaga sekaligus memata matai Dongju di bawah perintah Geonhak. Kenapa pula Keonhee ini ingin ikut ikutan. Tapi demi kebohongan yang ia susun dengan sempurna demi Keonhee masuk ke universitas, Youngjo mempersabar dirinya lebih dari biasa nya menghadapi sang adik.

"Lalu bagaimana? Kau tidak datang padahal aku susah payah memasukkan mu ke tempat itu."

"Bersusah payah apanya? Itu kan berkat kekayaan Geonhak hyung." Kalau bicara suka benar.

"Tidak sopan. Dia yang mulia Raja, bisa bisa nya kau menggunakan panggilan sok akrab begitu."

"Mau bagaimana lagi? Dia sekarang kan jadi kakak ku, aku hanya memainkan peran dengan baik."

Youngjo tidak lagi ingin menanggapi. Ia ingin pergi tidur saja untuk hari esok. Memikirkan kebohongan lain karna Keonhee yang menolak pergi ke universitas bahkan setelah merengek dan membuat nya kerepotan. Surat undangan tetap berlaku untuk basa basi orang kaya. Kampus hanya melakukan formalitas berbalut kesopanan supaya mereka tidak menarik uang sponsor yang mereka berikan.

Youngjo tersenyum miring, licik sekali para manusia ini.

Hades Untuk Persephone : Death In The Spring [One(WeUs), Mamamoo cast] ON REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang