"Dengki memang selalu membawa kehancuran, namun, setidaknya Aku telah menghancurkan seseorang sebelum api itu membakar diriku sendiri,"
📜📜📜
Udara dingin tak henti-hentinya menyerbu masuk ke dalam lapisan kain yang menutupi tubuh. Malam yang sempurna untuk bulan muda memaparkan sinarnya, deretan pohon hutan menjadi saksi bisu langkahku. Kabut pekat sama sekali tak menghalangi kakiku untuk terus maju menerjang ketakutan. Rengekkan burung hantu tak pernah bosan mengikuti, dari kejauhan setitik cahaya kuning memancing untuk mendekat. Di bawah sepatuku, tumpukan daun terasa aneh, Aku menunduk, menyibak daun-daun kering itu, dan..
Bukkhhh!
Sesuatu mendorong punggungku, membuatku tersungkur ke tanah hutan yang lembap. Kedua tanganku ditarik kasar ke belakang hingga menabrak sebuah pohon dan bisa kurasakan tali mengikat pergelangan tanganku. Tak cukup di situ selembar kain juga dipaksa menutup mulutku. Sungguh malam yang mengerikan, saat seorang berpakaian serba hitam dan topeng diwajahnya menunduk tak jauh dariku.
"Ayo Kita lihat ekspresimu tanpa suara,"
Tangan orang itu mengambil sesuatu yang sebelumnya tergeletak dibawah tumpukan daun. Sebuah laptop, Ia membukanya dan menghadapkan layarnya padaku.
"Bersiaplah untuk pertunjukan," ucapnya sebelum pergi menjauh.
Tak ada yang bisa kulakukan selain mengalihkan pandangan ke arah laptop, layarnya menampilkan rekaman kamera cctv. Ya, Aku mengenali rumah itu, dan seorang gadis didalamnya, kerutan di keningku langsung bertaut. Ada empat kamera, cam 1 menampilkan kondisi didepan rumah, cam 2 di ruang tamu, sedangkan cam 3 di dapur dan cam 4 kamar bawah. Semua area terpantau kecuali lantai atas, dan Giny sedang duduk di ruang tamu saat orang bertopeng yang tadi mengikatku berjalan mendekati rumah itu.
Pandangan Giny habis dilahap sepenuhnya oleh ponsel di telapak tangannya. Si lelaki bertopeng itu sudah mendekati teras rumah, Aku mulai panik, Aku yakin pintu itu tidak terkunci karena Giny sedang menunggu kedatanganku. Tangan yang terikat oleh tali membuatku terjebak, tak ada yang bisa kulakukan untuk menolong temanku, berteriak pun sudah mustahil. Di teras rumah, lelaki itu pun berhenti, Ia mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celana, sebuah lipatan kertas. Ia membukanya, kedua mataku menyipit untuk melihat apa gerangan isi kertas itu. Tiba-tiba, bel rumah berbunyi, kedua alisku bertaut sementara Giny mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Lelaki itu segera berlari keluar dari zona pantauan kamera setelah menjatuhkan kertas di depan pintu.
"Masuk!" Giny kembali memfokuskan matanya pada layar ponsel. Sadar tak ada jawaban, Giny kembali bersuara,
"Aster? Itu Kamu kan? Masuklah, pintunya tak dikunci!" Ujar Giny lagi. Jantungku semakin berdetak cepat, sementara tangan di belakang punggungku berusaha membuat gesekan kecil berharap ikatan itu terlepas.
Lelah menunggu tak ada siapapun yang membuka pintu, Giny mulai bangkit dari duduknya. Ia melempar ponselnya agar mendarat di atas sofa diiringi lenguhan yang terlepas agak keras. Langkah Giny mendekat ke arah pintu, dan tangannya membiarkan angin malam yang bertiup sepoi-sepoi masuk ke dalam rumah. Pandangannya tak menemukan seseorang di depan pintu, Ia melangkah maju untuk memeriksa halaman depan, namun tetap tidak ada sosok yang tertangkap di matanya. Saat kaki Giny hendak menarik langkah mundur, sesuatu terasa terinjak dibawah sol sepatunya. Perempuan itu menunduk, didapatinya selembar kertas yang terlipat menjadi empat, tangan kanannya lantas memungut kertas dibawah dan membukanya. Nafasku benar-benar tercekat melihat foto Giny yang tercetak besar dengan tulisan 'Dia adalah PEmBohOng keparat' dibawahnya. Tinta merah yang kuyakini bukan lipstik atau samacamnya berhasil membuatku bergidik ngeri, di mataku jelas sekali itu tertulis dengan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Agreement
Mystery / ThrillerPagi yang cerah untuk memulai hari yang semakin berat, dalam hitungan mundur ring tinju kian terbuka lebar. Sorak sorai semangat dari siapapun hanya terdengar seperti ejekan, terus mengutuk karena gadis yang tidak diharapkan kehadirannya ini melaju...