prolog

23 1 0
                                    


"Mau jadi apa kamu hah? Pulang terlambat! Mau jadi pelacur kamu?!" Bentak shinta.

"Ampun maa jangan" isak Nala semakin sendu.

Shinta meninggalkan Nala dalam keadaan yang sudah kacau akibat siksaan darinya. Hanya tersisa isak tangis yang pelan dari mulutnya.

bahunya bergetar hebat dan baju yang sudah tidak berbentuk lagi akibat sobekan, rambut acak dan bercak darah di sisi pinggir mulutnya.

dia menangis sejadinya. gadis kecil yang malang.

____

"Raka please dengerin aku, aku gak-" tangan wanita itu menggapai tangan pria dihadapannya.

"Bacod!" pangkas raka.

Raka berlalu begitu saja dari hadapan Nala tanpa memperdulikan penjelasan Nala atas kejadian siang tadi.

____

"Tidak! Jangan sentuh! Ku mohon jangan hiks hiks"

"Tidak apa-apa jangan takut kamu akan menikmatinya sayang"

"Aarrgghhhhhhhh"

Malam itu menjadi malam yang sangat panjang dan kelam bagi Nala. Namun tidak bagi lelaki paruh baya yang berada diatas tubuhnya, ini menjadi malam yang ditunggu-tunggu nya selama ini dan dia sangat menikmatinya.

Sedangkan gadis itu, bahkan untuk melawan pun dia tidak memiliki tenaga lagi. hanya air mata yang keluar dari tatapan matanya yang kosong menatap langi-langit kamar yang menjadi saksi bisu atas kejadian mengenaskan malam ini.

NalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang