"Balikin kacamata gue Dylan!" ujar sorang gadis yang tengah berusaha melompat-lompat kecil untuk menggapai kacamata yang ada di genggaman teman sekelas laki-lakinya yang tinggi.
"Coba lebih tinggi lagi lompatnya dong!" ejek Dylan sambil tertawa di susul oleh tawa teman-temannya yang menonton.
"Lo jadi cowok jangan jahil napa!" seru gadis itu yang masih tetap berusaha.
"Ayo Zakia, lompat lagi lompat!" kata Gyas.
"Zakia, lo kayaknya perlu makan taraje deh biar badan lo bisa agak tinggian dikit." Pandu tertawa setelah mengatakan itu di susul oleh teman-temannya.
"Tinggi itu ke atas Zakia, bukan ke tanah!" Bara menambahkan.
"Lo mau gue bantuin gak?" tanya seseorang yang langsung bergabung bersama mereka berlima.
Sontak kelimanya mengalihkan atensi mereka menjadi ke arah seseorang itu. Zakia tersenyum senang, lalu ia mengangguk cepat untuk tawaran bantuan yang di ajukan oleh seseorang itu.
Seseorang itu balas tersenyum. "Kasihin Lan, kasian."
Laki-laki yang sedari tadi memegang kacamata gadis itu memanyunkan bibirnya, lalu dengan terpaksa memberikan kacamata itu pada pemiliknya lagi. Zakia menjulurkan lidahnya tanda meledek lalu segera memasangkan kacamatanya.
Kemudian Zakia menghampiri seseorang yang sudah membantunya itu. "Makasih ya Abim." ucapnya manis sambil tersenyum.
Abim mengangguk. "Lain kali kalo mereka gangguin lo lagi, bilang aja ke gue 'okey?"
Gadis itu langsung mengangguk patuh. "Kia masuk ke kelas duluan kalau gitu." setelah berpamitan kepada Abim lalu Zakia melihat ke arah Dylan, Bara, Gyas dan Pandu kemudian ia menjulurkan lidahnya tanda meledek mereka berempat.
Sedangkan mereka hanya mendelik tak suka lalu menatap Abim kesal.
"Lo kenapa sih, tumben amat tiba-tiba baik hati gitu sama si Zakia." heran Bara.
"Bau-bau kasmaran ni anak." sahut Pandu.
"Yoi. Naksir lo ama tu cewek?" tuding Gyas selanjutnya yang mendapat jitakan tepat di dahi.
"Kagak, yakali gara-gara ngebantuin doang lo ngira gue suka sama dia." jawab Abim yang kini lebih memilih ikut masuk menyusul Zakia ke kelas di ikuti oleh teman-temannya dari belakang.
"Ekhem. Guys-guys listen, listen to me!" ujar Dylan tiba-tiba yang membuat langkah keempat teman-temannya terhenti tepat di depan papan tulis. "Gue bawain berita hot news, ternyata temen kita yang namanya Abimanyu ..., sekarang lagi suka sama Zakia!"
"Dih, anjing?" umpat Abim langsung mengejar Dylan yang sudah kabur keluar setelah menyebar berita hoax pada teman-teman sekelasnya.
Sedangkan tepat di bangku gadis itu, kini pipinya sudah merah padam karena menahan malu, terlebih setelah tahu jika Abim orang yang di sukainya sejak kelas 10 ternyata menyukainya balik.
Zakia menahan senyum malu-malu apalagi ketika teman-teman sekelasnya memberi kata cie-cie padanya.
***
Waktu istirahat gadis tomboy itu di pakai untuk bermain basket di lapangan, beruntung kini lapangan basket tak ramai oleh para pemain basket. Karena biasanya lapangan ini selalu ada saja yang menempati.
Abim terus berusaha memasukan bola basket ke ring, namun percobaan ke 97 kali itu gagal lagi. Ia capek dan kesal sendiri karena tidak memasukan satu bola pun ke ring.
"Susah juga ternyata," Abim menghela nafas. "Gue liat si Gyas ama Pandu kayak gampang-gampang aja masukin bola ke ring."
Dug dug dug.

KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity [GxG]
ChickLitLgbt content. Apakah kamu yakin dalam persahabatan dua orang tidak ada salah satu dari mereka yang menyukai sahabatnya? Dalam persahabatan yang terjalin oleh dua orang pasti salah satu diantaranya ada yang memiliki perasaan lebih, dan hal itu sering...