Chapter 9

2.2K 185 3
                                    

"Rose." Jaehyun meraih lembut jemari Rose yang melangkah menjauh. "Tolong dengarkan aku dulu."

Rose menatap Jaehyun dengan marah. "Kenapa kau harus membawaku ke dalam situasi ini Jaehyun? Dia, perempuan itu tampak sekali sangat membenciku, dan sepertinya ingin menyingkirkanku. Dan dia tahu bahwa kita sudah menikah dan berbulan madu, tetapi dia tetap datang dan tidak mempedulikanku."

"Aku akan mengusirnya. Segera. Sementara itu kita harus menahan diri." Jaehyun merangkum jemari Rose dan mengecupnya, "Aku juga membenci kehadirannya, Rose, lebih benci darimu. Tetapi Rosie perempuan yang kejam. Aku takut kalau kita tidak hati-hati melangkah, dia akan berbuat jahat kepadamu."

Rose mendesah kemudian menghela napas panjang, "Iya Jaehyun, maafkan aku, mungkin aku terlalu bingung dengan ini semua."

"Aku yang harus meminta maaf karena menempatkanmu ke dalam situasi seperti ini."

Jaehyun merengkuh Rose ke dalam pelukannya, "Kita akan mengatasinya bersama. Bagaimana?"

"Baiklah." Rose memejamkan matanya dan menempelkan pipinya ke dada Jaehyun yang hangat. Membiarkan lelaki itu membuainya.

Sementara itu di depan pintu kamar tamu yang terbuka di lantai dua. Rosie berdiri dan menatap ke bawah. Pemandangan dua pasangan yang saling berpelukan mesra itu tampak jelas dari atas. Membakar hatinya, membuat matanya menyala penuh kebencian.

***

Jaehyun duduk dengan gusar di ruang kerjanya. Rose tadi tertidur di ranjangnya, dan menolak bercinta dengannya. Kedatangan Rosie telah merusak moodnya. Tentu saja, perempuan mana yang tidak rusak moodnya ketika menghadapi bahwa mantan kekasih suaminya dengan tidak tahu malu menyusul mereka di saat mereka masih berbulan madu.

Tetapi Jaehyun tidak bisa bertindak gegabah. Rosie perempuan pandai yang licik dan sedikit jahat ketika ingin mencapai tujuannya. Dia akan menggunakan segala cara untuk memperoleh apa yang dia mau. Meskipun itu harus melindas orang lain.

Tadi, Rosie sudah menyiratkan ancaman ketika mengatakan 'nama Rose membuatnya terkenang akan masa masa indahnya' Jaehyun tahu persis apa maksud perkataan Rosie. Dia menyiratkan bahwa dia akan memberitahu Rose bahwa Jaehyun sering menggunakan Rosie ketika mereka bercinta, dengan memanggil dan menganggapnya sebagai Rose.

Dengan frustrasi Jaehyun mengacak rambutnya, kenapa Rosie menyusul kemari? Dia tidak habis pikir. Hubungan mereka sudah berakhir. Jaehyun sudah mengakhiri hubungan mereka baik-baik dan waktu itu Rosie tampak menerimanya dengan baik pula.

Apakah pada saat itu Rosie masih berpikir bahwa Jaehyun akan kembali kepadanya? Dan ketika ternyata Jaehyun menikah dengan Rose, hal itu memicu sifat posesif perempuan itu?

Jaehyun harus mencari cara untuk menyingkirkan Rosie dari pulau ini. Jauh-jauh dan tidak akan kembali lagi untuk mengacaukan hidupnya. Tetapi dia harus berhati-hati melakukannya.

***

"Makanan ini enak sekali." Rosie sepertinya sudah berdandan habis-habisan untuk makan malam mereka. Gaun suteranya panjang dan berwarna kemasan, nampak membungkus tubuh indahnya dengan sempurna dan indah. "Mungkin aku harus membujuk kokimu supaya mau ikut denganku."

"Alfred tidak akan mau. Baginya pulau ini adalah rumahnya."

Rosie tersenyum sensual kepada Jaehyun, "Ah, kau seperti lupa bagaimana caraku membujuk dan merayu Jaehyun, mungkin aku harus mencari kesempatan untuk mengingatkanmu kembali."

Rose hampir tersedak mendengar rayuan yang diucapkan dengan gamblang itu.

Oh Astaga, apakah dia harus menghadapi itu setiap hari ketika Luna ada di sini? Dia merasakan sengatan perasaan aneh setiap Rosie merayu Jaehyun entah dengan bahasa tubuhnya ataupun dengan kata-kata tersiratnya. Seperti sengatan perasaan marah yang membuat dadanya panas. Membuatnya terdorong untuk menyembunyikan Jaehyun di balik punggungnya, lalu menghadapi Rosie dengan galak sambil berteriak 'Jaehyun adalah Suamiku'.

Unforgiven Hero [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang