01. Pertemuan

529 130 116
                                    

Di malam hari yang gelap, di sebuah kos-kosan yang sangat elite yang dinamakan Kosan 00 tersebut, terdapat seorang pemuda tampan setampan Bapak mu sedang berlalu-lalang kebingungan didepan pintu gerbang kos-kosan itu.

"Bener gak sih disini alamatnya? kok sepi amat kaya hati," ucap pria tersebut yang ternyata Haechan.

"Bunda!! huwaa Echan mau pulang!!" tangis nya sambil duduk dan menggerak-gerakkan kakinya lebay.

"Bunda!! huwaa Echan mau pulang!!" tangis nya sambil duduk dan menggerak-gerakkan kakinya lebay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurang lebih seperti itu ekspresinya.

Tiba-tiba datang sesosok pria stress menghapiri Haechan sambil menari-nari tidak jelas dengan telinganya yang disumpal headset. "Baby don't stop." bisikan sesat nya membuat Haechan semakin keras tangisnya.

"Ahh Bundaa!! ada om om!!"

Pria tersebut langsung melepas headset nya dengan memasang wajah kesal. "Sialan gua disebut om om, masa ganteng ganteng gini disebut om om!"

"Gua Jeno. Salken,"

Haechan hanya melirik-lirik Jeno sekilas dengan raut wajah ketakutan.

"Punya mulut gak?!!" bentak Jeno.

"Haechan."

"Ok, gitu kek dari tadi, ngomong aja susah."

Setelah kedatangan Jeno, munculah sesosok pria dengan mata terpejam dan terpasang sebuah bantal dilehernya. Karena tidak fokus berjalan, dikit-dikit kejedot.

"HALO GENG!! GW JAEMIN." teriaknya dengan matanya yang masih terpejam.

"Kalau jalan tuh jangan sambil tidur, kalau mau tidur di kasur bukan dijalan!" sambut Jeno dengan mulut pedasnya itu

"Ya suka suka gw dong, mau gw tidur sambil modol juga terserah gw lah!" Jaemin tak mau kalah.

Haechan hanya terdiam lelah dengan kelakuan mereka.

Tiba-tiba datang seorang pria tampan dengan kacamata hitam dimatanya sambil membawa koper. Mereka semua hanya ternganga kehabisan oksigen.

"Woaww so seksihh," ucap Jaemin dengan mata yang tertuju pada pria tersebut.

"Tu cowok cakep amat, kira kira dia mau gak ya jadi pacar gw?" tambahnya lagi.

"Homo dong bodoh!" sambar Jeno menyakiti hati Jaemin.

"Dih kalau gak suka bilang." ucap Jaemin sambil memutarkan matanya.

"Hai semua, kalian pasti temen kost gw, salam kenal Renjun," ucap pria tersebut dengan senyuman manisnya yang membuat mereka semua meleleh.

"Jaemin."

"Echan!"

"Jeno, si tampan dan kalem."

Tiba-tiba datang seorang wanita dengan dandanan yang menor seperti kunti sehingga membuat mereka kaget.

"Tu orang apa setan?" bisik Jeno kepada Jaemin.

"Ha? itu setan? gw kira orang,"

"Bodoh."

"Seriusan dia setan? kunti kah?" tanya Jaemin dengan wajah polos dan begonya itu.

Jeno hanya menghela nafas pelan sambil mengelus dada.

"Kenapa pada kaget gitu ha? kenapa? karena kecantikan saya tidak sebanding dengan kejelekan kalian ya? hahaha," tawa Bu Kost seperti kunti.

Tanpa basa-basi Jaemin langsung mengambil kunci dari tangan Bu Kost tersebut dan langsung masuk kedalam kost tanpa permisi.

"Eh anda tidak ada kesopan-" perkataan Ibu kost terpotong karena Jeno dan Haechan masuk kedalam kostnya dengan tidak sopan.

Renjun malu dengan kelakuan mereka dan langsung meminta maaf kepada Ibu Kost. "Bu, maaf ya, mereka emang masih perlu pendidikan lebih lanjut biar gak bodoh dan bego seperti itu, sekali lagi saya minta maaf atas kelakuan mereka yang mines akhlak,"

"O-oh, iya gpp nak, santai aja hehe,"

"Gila ni brondong cakep amat, jadi pen kawin lagi." batin Ibu Kost.

"Ya sudah saya permisi ya Bu." ucap Renjun sambil memasuki kosan tersebut.

"Ahhh gilaa mimpi apa semalem saya bisa ketemu cowok seganteng Renjun, mana masih muda lagi!" Bu Kost langsung salto girang seperti coklat dilan.

Next??
Jangan lupa tinggalin jejak biar aku lebih semangat nulisnya!

Happy reading all 💗

Kosan 00 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang