Kuntilanak Part 3

14 5 0
                                    


Mbok Cemani membasuh dan mengelap wajah Den Ayu yang terbaring dipembaringan. Hari ini kembali kesekian kalinya Den Ayu tertidur lelap setelah dipaksa meminum ramuan dari Mbok Cemani. Pantas saja setiap Mbok Sumi akan menyajikan minum berupa ramuan dari Mbok Cemani, Den Ayu selalu menolak karena bosan dan merasa terkekang sebelum mengetahui efek ramuan yang diberikan Mbok Cemani.

Berkali-kali Mbok Cemani selalu teringat perkataan dari Den Ayu yang selalu terngiang-ngiang ketika dia sudah kehilangan harapan,"Mbok apakah suamiku sudah tidak sayang lagi?!" Beberapa kali kata-kata ini selalu diucapkan

"Den Bagus akan pulang, segera pulang!" Ucap Mbok Cemani yang mengikuti Den Ayu kemana pun melangkah dan takut hal di luar kendali terjadi.

Matanya cekung dan sayu, padahal sudah beberapa kali tertidur bahkan berjam-jam. Entah kenapa kepalanya selalu ia miringkan seraya menatap tajam lawan bicaranya.

"Tapi kenapa aku dipindahkan kemari, kenapa kamarku bukan lagi di tempat semula." Den Ayu merasa diasingkan. Setelah sekian lama penyakit gilanya kambuh, Raden Aryo Tirto tak mau lagi sekamar bahkan tidur berdampingan dengan Den Ayu. Karena setiap malam selalu tiba-tiba berteriak tak wajar. Semua barang, keramik pecah setelah diluluh lantakan tangan Den Ayu. Begitu juga dengan tenaga Den Ayu ketika penyakit gilanya kambuh tenaganya beberapa kali lipat menghempas tenaga pria. Hal ini membuat Raden Aryo Tirto kewalahan, begitu juga dengan para pelayan yang harus menjaga Den Ayu siang dan malam.

"Den Ayu harus disini biar sembuh, kamar ini bisa menyehatkan Den Ayu.  Bukankah Den Ayu senang dengan kamar yang penuh dengan cahaya matahari pagi?" Mbok Cemani berusaha membujuk Den Ayu agar tidak marah seraya mengelus-ngelus punggung Den Ayu. Tak lupa beberapa pelayan merapikan dan memberikan barang-barang kesukaan Den Ayu terutama lukisan wayang berupa Dewi Kunti. Den Ayu begitu menyukai lukisan tersebut, bahkan Raden Aryo Tirto yang begitu menyayanginya khusus membuatkan lukisan ini dengan memanggil seorang yang ahli dalam melukiskan wayang yang terbuat dari kulit hewan.

"Mbok Cem, apakah aku masih cantik?! Kembali Den Ayu memiringkan kepalanya seraya menatap tajam Mbok Cemani.

"Cantikk, bagaimana pun juga Den Ayu tetap cantik. Den Ayu harus nuruti Mbok Cem yah, biar kandungan Den Ayu sehat!" Kembali Mbok Cem membujuk Den Ayu.

"Aku ini merasa udah ancur mbok, entah kenapa hati aku ini hampa. Apa ada yang salah dengan aku? Kok Mas nggak mau bercampur lagi dengan aku?!" Mata Den Ayu berkaca-kaca dan menumpahkan bulir air mata yang sangat deras penuh di wajahnya.

"Aduhhh Den Ayu jangan bicara seperti itu, Raden Aryo dan kita mengupayakan seperti ini agar Den Ayu cepat sembuh. Apalagi Den Ayu sedang dalam keadaan hamil, Raden Aryo tak mau Den Ayu tersakiti. "

"Aku tak mau semua ini!" Kembali Den Ayu membuat ulah dan menghancurkan semua perabotan di sekitarnya. Dengan puasnya tertawa cekikikan dan membuat  pesanggrahan kembali geger dan rumor tentang Den Ayu yang mulai gila tersebar seantero wilayah Timur kekuasaan Raden Aryo Tirto.

Semua orang ingin tahu apa isi hati seorang pemangku dan penguasa wilayah itu apakah sudah tahu istrinya dilanda gila, atau dia pura-pura tidak tahu.  Sedangkan raden Aryo Tirto sendiri dalam benaknya mengaku malu mempunyai istri yang kini gila. Rasa cintanya dan janjinya hilang sesuai dengan ucapan Den Ayu akan mengkhawatirkan akan ingkarnya janji Raden Aryo Tirto. Ada keinginan meninggalkan Den Ayu dan menikah lagi dengan seorang wanita yang bisa menjanjikan kesempurnaan. Namun dirinya tak tega dengan keadaan istrinya sekarang yang sedang mengandung anaknya. Hatinya kadang berubah, sesuai dengan naluri lelaki yang egois dan tak memperdulikan apa itu moral. Yang dia cari adalah nilai, bukan nilai kehidupan namun nilai kesempurnaan yang mesti jadi tuntutan setiap wanita.

Bahkan dirinya berpikir semua lelaki terutama yang memiliki kekuasaan, baik raja dan lainnya menuntut seorang wanita yang sempurna bahkan mencari kembali kesempurnaan dari wanita lain. Setiap jaman baik ratusan maupun ribuan tahun, lelaki macam ini akan muncul kembali. Di jauh hari pun banyak wanita yang terasingkan dan tersakiti oleh lelaki macam ini.

Sebagai tabib pribadi kesayangan Raden Aryo, Mbok Cemani merasa kasihan dengan Den Ayu harus menenggak ramuan yang diberikan padanya. Jika tidak diberikan Den Ayu akan melakukan hal-hal aneh lagi. Bahkan semua pelayan sudah menganggapnya seperti orang yang sudah linglung dan gila. Kadang hal ini membuat Mbok Cemani yang sudah merasa bahwa Den Ayu seperti anaknya, ingin menasehati Raden Aryo yang kini malah tidak memperhatikan Den Ayu. Tapi apa daya dirinya sama seperti yang lain hanya sebagai seorang emban.

Semua pelayan sudah kembali melaporkan kelakuan Den Ayu kepada Raden AryoTirto. Apa daya Raden Aryo Tirto yang sangat sibuk dalam tugasnya hanyamemberikan perintah kepada Mbok Cemani dan seluruh pelayan agar menjaga Den Ayu. Sedangkan Den Ayu hanya butuh perhatian yang dia inginkan. Diaselalu menunggu suaminya Raden Aryo Tirto menatap di daun jendela.  Hal ini menyebabkan Den Ayu kesepian bahkan hal-hal di luar nalar terjadi pada Den Ayu. Sebagai pelayan, Mbok Sumi melihat banyak keanehan pada Den Ayu. Mulai dari tertawa sendiri bahkan sudah ada di atap dan selalu ingin menjatuhkan diri. Semua para pelayan kelelahan dengan berbagai sikap dari tuannya yaitu Den Ayu. Padahal 66 hari lagi sudah diperhitungkan oleh tabib pribadi bernama Mbok Cemani, bahwa Den Ayu akan lahiran. Tapi sikapnya seperti tidak mencerminkan manusia yang normal. Hingga Mbok Cemani memberikan sebuah ramuan hijau agar Den Ayu tertidur dan tidak melakukan hal aneh lagi.

Sedangkan Aryo Tirto yang berjanji agar segera pulang malah berminggu-minggu bahkan berbulan lamanya kembali ke pesanggrahan dan kembali pergi. Itupun ketika pulang setiap Den Ayu sedang terlelap tidur dalam pengaruh ramuan obat hingga dia tertidur selamanya.

*******

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KUNTILANAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang