Two

23 5 2
                                    



               Sehun berjalan dengan terburu-buru menuju kelas mata kuliah nya hari ini. Ia sudah telat masuk ke dalam kelas karena jalanan yang macet. Dengan beberapa tumpukkan buku-buku ditangannya, ia berjalan dengan cepat.

Sampai didepan kelas mata kuliah nya, ia membuka pintu dan lalu mengendap-ngendap untuk duduk dibangku paling belakang agar tidak tahuan oleh dosen nya. Dan ia benar-benar beruntung, karena dosen nya tidak tahu kalau ia terlambat masuk pada saat mata kuliah nya.

Dengan serius nya, ia memperhatikan apa yang di sampai kan oleh sang dosen. Mencatat beberapa materi yang di sampai kan. “Mata kuliah hari ini sampai di sini saja. Selamat belajar semua nya!” Ujar sang dosen mengakhiri mata kuliah nya hari ini. Lantas Sehun merapihkan buku-buku nya dan memasukkan nya ke dalam tas nya.

Sehun keluar dari kelas nya dengan gaya nya yang… mempesona? Mimik wajah yang ditunjukkan nya hanya mimik wajah datar. Tapi dari wajah datar nya itu membuat para wanita mengangumi nya.

Ia berjalan seorang diri menyusuri koridor kampus nya dengan tas yang berada di punggung kiri nya. Tujuan nya adalah taman kampus. Taman kampus yang berada di selatan. Taman yang jarang sekali mahasiswa ke sana. Maka dari itu ia menyukai taman itu.

Dengan ke dua tangan berada di dalam saku celana. Ia berjalan ke taman kampus yang berada di selatan. Sesampai nya di sana, ia duduk di bangku yang tepat berada di samping pohon sembari mengeluarkan iPod nya dan headset.

Menyendiri dan mendengarkan musik adalah kegiatan yang paling ia sukai. Ia juga menghayati musik yang ia dengar sambil memejam kan mata nya. Kedua tangan nya di lipat di dada nya.

Akhhh!” Terdengar suara rintihan dari balik semak-semak. Sehun pun juga tidak mendengar nya. Ia tetap mendengar kan musik sambil memejam kan mata nya dengan kedua tangan di lipat di dada nya. “Akhh!” Kedua kalinya suara itu terdengar dari balik semak-semak. Merasa kan sesuatu yang aneh, Sehun mengernyitkan dahi nya heran.

BUGH!

Sehun yang mendengar suara aneh pun melepaskan headset nya. Lalu mulai mencari sumber suara tersebut. Ia bangkit dari bangku taman, berjalan mendekati semak-semak, dimana sumber suara tersebut. “Hikss.. hikss..” Kini suara tangisan seorang wanita tertangkap oleh telinga Sehun. Membuat nya tambah heran.

“Sialan kau! KATAKAN, EUNSA!!” Teriak seorang wanita. Diam-diam, Sehun bersembunyi di balik batang pohon besar yang tak jauh dari sana. “A-akku t.. t-tidakk.. tahu..” Jawab nya dengan suara lemah. Dari penglihatan Sehun, wanita itu sudah babak belur. Wajah nya lebam, sudut bibir nya pun juga mengeluarkan darah. Benar-benar mengenaskan, dan itu membuat Sehun, sebagai seorang pria kesal. Bagaimana mungkin seorang wanita di perlakukan seperti itu.

Sehun menghampiri ke enam wanita itu. Dengan tatapan tajam nan dingin nya, Sehun menatap ke lima wanita yang kini juga menatap ke arah nya takut. “Apa yang kalian lakukan?” Tanya Sehum di ikuti aura gelap disekitar nya. Ke lima wanita itu hanya diam, sedang seorang wanita yang kini terduduk lemas hanya bisa menundukkan wajah nya sembari menangis dalam diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GONE NOT AROUND ANY LONGER ; SEHUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang