2

77 8 0
                                    

Angel berjalan santai menuju parkiran, hari pertama sekolah di sini menurutnya tak seburuk itu. Dirinya bertemu banyak cogan disini, itu hal paling utamanya.

Bruk

Seorang gadis tiba tiba saja berlutut di kakinya membuat Angel menatap kaget gadis di bawahnya.

"G-gue minta maaf karena ganggu ketenangan lo tadi" ucap Bella ketakutan.

Angel menatap kaget keadaan Bella, dia berjongkok dan membantu Bella untuk berdiri. Dia mengelus pelan perban di kepala Bella.

"Ini kenapa?" tanya Angel lembut.

"G-gue gak papa" ucap Bella terbata bata.

"Tatap mata gue" ucap Angel.

Bella menggeleng cepat, dia tak berani mengangkat kepalanya karena sedari tadi Lucifer dan Gio mengamati pergerakannya.

"Se-sekali lagi g-gue minta maaf" ucap Bella cepat lalu pergi meninggalkan Angel yang heran dengan tingkahnya.

Angel menggeleng pelan melihat tingkah aneh Bella lalu memasuki mobilnya.

"Aneh" gumamnya lalu menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan sekolah.

Disudut sana, Lucifer mengamati plat nomor mobil Angel.

"Mine" gumamnya disusul seringai tajam.

Gio menggeleng pelan melihat tingkah Lucifer, "Lo mau mainin Angel?" tanyanya.

Lucifer menoleh kaget, "Gak, gua bakal jadiin dia milik gue" ucapnya disusul seringai kejamnya.

Gio menepuk pelan pundak Lucifer, "Dapetin dia tanpa tunjukin sifat asli lo" bisiknya.

Lucifer mengangguk, dia memang tak akan menunjukkan sifat aslinya di depan Angel karena dia ingin menjadi seseorang yang pantas berdanding dengan siswi baru itu.

***

Angel memasuki rumahnya dengan langkah pelan, dia sangat tidak suka berada di kediaman ini.

"Inget rumah?" tanya seorang pria paruh baya yang menatap kedatangan anaknya.

Angel menatap sebentar orang itu dan menyaliminya, "Angel mau ambil barang" ucapnya.

"Ngapain, tinggal disini" perintah ayah Angel.

Angel menggeleng lalu tersenyum manis, "Enggak pah, keinget mamah terus" ucapnya sendu lalu pergi ke kamarnya.

Ayah Angel menatap kepergian putrinya dengan sendu. Sejak kematian ibu Angel, anak itu berubah. Mulai dari tidak ingin tinggal di rumah, bahkan dia sering melamun.

Ayah Angel berjalan ke kamar putri semata wayangnya dan mendudukkan tubuhnya di kasur anaknya.

"Sekali kali kamu tidur disini" ucapnya membuat Angel menoleh.

Angel mengangguk, "Kapan kapan" ucapnya.

"Ngomong ngomong tumben papah disini, biasanya di luar negri terus setiap Angel kesini?" tanya Angel membuat hati pria itu teriris.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LuciferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang