Getting Scolded (2)

456 48 1
                                    

Lan Jingyi terduduk lurus di sofa, menghadap kedua orang tuanya yang juga terduduk di depannya. Rasanya ia ingin menangis, melihat aura gelap penuh amarah sang ibu.

Berbeda dengan ayahnya yang masih mencoba untuk tenang.

"Lan Jingyi.." Jiang Cheng membuka suara, suaranya terdengar serak dan menyeramkan. Membuat Lan Jingyi membenarkan posisi duduknya.

'Brak!'

"Jelaskan kenapa kau menyembunyikan ini semua?!" Teriak Jiang Cheng, dengan tangannya yang menggebrak tumpukan kertas ada di atas meja.

Tepatnya kertas ulangan Lan Jingyi, yang nilainya 60 kebawah.

Urat kepala Jiang Cheng menonjol di dahinya, tak lupa dengan kerutan di antara kedua mata.

"Kamu ini sebenarnya belajar gak sih?! Kalau terus begini nanti kamu yang tertinggal kelas!"

"Wanyin, pelan-pelan bicaranya. Nanti di dengar tetangga.' Lan Xichen mencoba menenangkan sang istri yang terus mengoceh dengan keras dan ingin menjitak kepala Jingyi.

Rasanya kepala Jiang Cheng ingin pecah. Ia sangat pusing melihat nilai ulangan dan tugas Jingyi yang semakin hari semakin menjadi-jadi.

Tangan kanan Jiang Cheng mencekram erat beberapa kertas yang ada di atas meja, membuat suasana hening. Sampai akhirnya Lan Xichen mengangkat suara.

Lan Xichen, "Jingyi, masuk kamar."

Lan Jingyi, "Iya."

Jingyi perlahan keluar dari ruangan itu dan berjalan ke arah dimana kamarnya berada.

Jiang Cheng pun ikut berdiri dan menaruh kertas-kertas ulangan kembali ke meja, berniat pergi. Sebelum akhirnya tangannya di genggam oleh Lan Xichen.

Lan Xichen, "Wanyin, anaknya sudah besar."

Jiang Cheng tak memberikan respon. Ia hanya membalikan badannya menghadap Lan Xichen, yang perlahan menyenderkan kepala di perutnya.

Jiang Cheng tau kalau Lan Jingyi sudah memasuki masa pubertas dan tidak terlalu suka kalau ia mengomelinya.

Tapi dia juga tidak ingin anaknya tertinggal jauh oleh teman sekelasnya.

"Lan Huan, Nilai Jingyi terus menurun di setiap semester. Kalau terus begitu nanti dia tertinggal jauh di kelas." Jiang Cheng berucap sambil menggertakan giginya.

Lan Xichen paham akan maksud dari kalimat yang di keluarkan oleh Jiang Cheng.

Ia paham betul kalau Jiang Cheng sangat mengkhawatirkan masa depan Lan Jingyi. Di tambah, Lan Jingyi juga sering dijauhi teman teman dan beberapa guru di sekolah setelah mereka mengetahui kalau orang tua-nya adalah seorang..



..pasangan Lengan Potong.

***
Hlo, maaf update sempet pending gara gara authornya galau plus nangis terus karena semua husbando nya mati 😩😩😩 (Gak pantes dijadiin alasan sih walau memang nyatanya begitu)

Life of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang