Pijatan Jingyi

370 35 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama dari tahun baru. Udara sejuk namun nyaman ini membuat siapa saja yang merasakannya pasti ingin bermalas-malasan. Terkecuali untung Lan Jingyi dan ayahnya, Lan Xichen.

Hari pertama di tahun baru adalah hari yang cukup merepotkan. Kenapa? Karena itu artinya mereka harus membereskan rumah dan melayani Jiang Cheng selama sehari penuh tanpa bantuannya.

"Lan Huan, tolong ambilkan aku jeruk mandarin di meja dapur.." Suruh Jiang Cheng dengan nada malas.

"Jingyi, ibumu meminta tolong." Lan Xichen yang sedang memvakum setiap sudut rumah, menyerahkan tugasnya pada Lan Jingyi.

"Kenapa harus aku? Kan bukan aku yang disuruh!" Lan Jingyi menolak.

"Lan Huaan kenapa lama sekali?"

"Cepatlah Jingyi, ibumu menunggu."

Jingyi pun mendecih sambil memutar matanya. Kakinya dengan cepat berjalan kearah dapur untuk mengambil keranjang yang dipenuhi oleh jeruk mandarin, lalu membawakannya untuk sang ibu.

"Ini."

"Terimakasih.."

Setelah mengantarkan makanan itu, Jingyi langsung memutar balik badannya. Namun malah terhenti karena kakinya ditahan oleh Jiang Cheng.

"Pijit bahunya?" Tanya Jiang Cheng dengan tatapan serius.

Ah, Jingyi mungkin akan membenci hal ini. Memijat bahu Jiang Cheng selalu menguras tenaga dan memakan waktu satu jam bahkan lebih.

Mungkin alasan Lan Xichen menyuruh sang anak untuk menemui Jiang Cheng terlebih dahulu.

--

Setengah jam sudah berlalu, tapi Jiang Cheng masih mengeluh soal tenaga memijat Jingyi yang bahkan tak terlalu terasa di bahunya.

Padahal, Jingyi sudah mati-matian menggeratkan pijatan di bahu keras sang ibu.

"Kurang keras Jingyi.. kau ini mau memijat atau menepuk bahuku sih?"

"Tapi pijitan ku sudah sangat kencang!"

Rengekan yang terdengar dari mulut Jingyi yang tak dapat ditenangkan sama sekali. Sumpah, Jingyi benar benar akan berguling di tanah sambil memohon pada ibunya agar ia bisa berhenti merasakan siksaan ini jika itu membuat Jiang Cheng luluh.

Namun apa daya, Jiang Cheng bahkan tak berniat untuk mendengarkan rengekannya.

Sedangkan Lan Xichen yang telah selesai membereskan dan membersihkan tiap sudut rumah, tersenyum mendengarkan tingkah Jingyi dan Jiang Cheng sedari tadi sambil memakan jeruk mandarin yang ia sisakan untuk dirinya sendiri.

***
MINTA MAAF BANGET.. AUTHOR LUPA PUNYA CERITA YANG BELUM DISELESAIKAN DI WATTPAD😭😭😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang