Seorang gadis dengan rambut hitam kecoklatan. Ia terbangun dari tidur ternyamannya segera bergegas untuk mandi dan kesal setengah mati karna ia tidak memiliki bahan yang cukup untuk memasak.
"Bagaimana bisa habis?" ucapnya dengan bersedekap dada dan segera cengegesan sendiri ia sering lupa atau malas untuk pergi berbelanja bulanan.
Dan segera ia berangkat sekolah dan tak lupa dengan temannya tachibana hinata dan juga ayane.
"Ayane woiii" teriaknya lalu berlarian.
"Tumben lesu ada apa?"
"Belum belanja bulanan" cengir fumiko dan masuk kekelas diikuti ayane dikarnakan satu kelas dengan hina
Bel berdering menandakan istirahat telah tiba. Seperti hari biasanya fumiko kekantin membeli beberapa snack karna ia tak sempat makan pagi tadi.
"Tumben banget biasanya bawa bekal" seru hina.
"Kan sudah kubilang belum belanja bulanan hina" sembur fumiko.
"Yaa kukira aku salah dengar" cengir hina dan ayane mendengus kesal.
"Sudahlah makan dikelas atau taman belakang?" Tanya ayane.
"Taman?"
"Hina ikut tidak?"
Hina menggeleng dan berbalik kekelas hingga tak menyadari fumiko dan ayane yang keburu membolos hanya untuk bersenang-senang.
"Nahh ayo ayane"
Ayane menaiki pagar dan beruntungnya mendarat selamat tapi tidak dengan roknya yang robek membuat fumiko tertawa dan menyeret ayane dimall terdekat.
Ayane memilih celana dan hoodie yang simpel serta fumiko yang senang mengenakan tanktop.
"Baiklah ayo pergi" sahut ayane dan fumiko mengangguk semangat.
Setelahnya mereka mampir dikedai ramen yang terbilang cukup laris.
"Kau tau? Akhir-akhir ini ada yang aneh" ucap fumiko dengan tatapan tak bisa diartikan.
"Menurutku kau yang aneh"
Ctashh
Fumiko menyentil dahi ayane cukup keras dan menatapnya tajam.
"Yang kutau pemuda itu dikelas sebelah"
"Pemuda yang mana lagi?" Ucap ayane memutar bola mata malas dan fumiko hanya meliriknya.
"Yaa namanya hanagaki take?"
Seketika ayane menggebrak meja dan berkata ia mengenalnya karna teman sdnya dulu.
"Sepertinya hinata mengenalnya" ucap fumiko diselingi muka berseri-seri.
"Ayo kerumahnya"
"Emang kau tau?" Tanya fumiko. Seketika ayane speechles dan menggeleng pelan.
"Yasudah kerumah hanagaki kau pasti ingat kan?" Ayane menggeleng lagi.
Ayane merasakan ada seseorang yang mengikuti mereka namun setelah berbalik dan menengok tidak ada siapapun.
"Ada apa ayane?"
"Aku merasakan adanya seseorang mengawasi" gumamnya.
Fumiko menatap sengit ayane dan ia tidak melihat apapun hanya kendaraan berlalu saja.
"Ayo" tarik fumiko dan ayane mengikutinya saja.
Dikarnakan terlalu terburu-buru ayane tersandung dan seseorang memeluk pinggangnya yang untungnya tidak mencium aspal.
"Arigato hum?" Bingung ayane karna menatap pemuda yang diringi raut bocah dan penuh kelembutan membuatnya terpesona dan sadar pipinya memerah segera berpindah tempat disamping fumiko.
"Namaku sano manjiro dia kenchin" tunjuknya pada pemuda yang tinggi dan raut muka seram membuat fumiko menatap datar.
"Yasudah kami terlalu buru-buru sampai jumpa" sahut ayane.
"Panggil aku mikey kau?" Tanyanya.
"Ayane" ucapnya dengan tersenyum.
Fumiko yang menunggu hanya melirik malas dan segera membawa ayane.
"Dan gadis disebelahmu?" Tanya mikey penasaran hingga mendekatkan mukanya pada ayane.
"Fumiko" sahutnya dengan menatap mikey dengan muka clink-clinknya.
"Oke fumiko- chii ayane-chii kalian mau kemana?"
"Membolos sekolah dikarnakan pelajaran membosankan" ujar ayane dengan berkacak pinggang.
"Hum kita mau pulang mau ikut?" Tanya fumiko dengan memandangi mikey intens dan remaja disebelahnya.
Mikey mengangguk senang namun remaja disebelahnya mendengus kasar.
"Mikey kau ini sudah membolos satu minggu malah mengikuti dua gadis yang tidak tau asal usulnya"
"Sudahlah kenchin ikut saja seru"
"Hah? Kenchin pria ini?" Sahut fumiko dengan menatap draken dari atas kebawah membuat ayane menahan tawa.
"Hah namaku draken jangan ikuti kemauan chibi" ujarnya menatap mikey yang mempoutkan pipinya membuat ayane gemas sampai mencubit pipi mikey hingga merah.
"Ayoo kau denganku fumiko-chii dengan kenchin" serunya dan langsung menaiki motor yang terpakir dirumah kosong.
Setelahnya sampai dirumah fumiko dan ayane berbincang dengan mikey.
"Kau ini ada pria merona kemana-mana" omel fumiko. Membuat ayane mendengus dan berkacak pinggang.
"Kalian kenal hanagaki?" Tanya fumiko.
"Kenapa dengannya?"
"Aku tanya kau kenal tidak?" Sahut ayane bersedekap dada.
Draken dan mikey menggeleng dan tidak tau nama hanagaki takemichi membuat fumiko mencubit pipi draken.
"Hoii kau mau kupukul hah?!"
"Masa bodo"
Deg
Jantung fumiko berdegup kencang sesaat dan menatap draken intens membuat suasana canggung dan menikmati suasana senja.
"Fumiko sampai kapan kau memegang pipinya" sentak ayane.
"Haahh yaa" ujarnya dengan tersenyum canggung.
"Sampai jumpa ayane-chii fumiko-chii"
Fumiko melambaikan tangan dan membiarkan kedua remaja itu pulang.
"Nanti malam kita kerumah hina?"
"Tanyakan ketelepon saja aku malas dan lelah" sahut fumiko dengan berbaring kekasur ternyamannya.
Setelahnya ayane menelepon hina dan menanyakan yang berhubungan dengan takemichi.
Hinata🍭
Moshi moshi'Ahh yaa kenapa ayane chan?'
Kau kenal hanagaki takemichi?
'Dia kekasihku memangnya dia berbuat sesuatu?'
Tidak hanya ingin tau
'Ohh begitu ya hum baiklah takemichi dikelas sebelah kemungkinan besok dia masuk kemarin dia membolos'
Baiklah hina sampai jumpa
'Yaa sampai jumpa '
Panggilan diputuskan sepihak oleh hina dan ayane senang karna tau tentang takemichi langsung dari tachibana hinata.
Hum minna semoga kalian suka yaa! Meskipun singkat
Tapi berpikir tidaklah mudah-;
Hehe nantikan part selanjutnya yaaa ..
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐦𝐲 𝐝𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐫𝐲𝐮𝐠𝐮𝐣𝐢 𝐤𝐞𝐧 ||
Fanfiction▪▪▪▪▪ seorang gadis yang ceria, mageran, nolep dan terlalu bersemangat. disaat orang terdekatnya terluka ia berubah menjadi sosok yang kejam dan tak punya berperasaan hingga bertemu dengan lelaki bernama ryuguji ken (draken) yang membuat dirinya me...