03🌵

122 17 2
                                    

Sesaat sebelum fumiko benar-benar pergi ia mengintip dari balik lampu jalanan mengenai mikey yang berbincang dengan sesosok yang dikenalnya.

"Itu ayumi? Pasti berbohong kan?" Gumamnya pada diri sendiri lalu berjalan mengendap-endap dibelakang ayumi.

"Ayumi" panggilnya.

Yang dipanggil menoleh, matanya menatap bingung kearah fumiko.

"Benar kau ayumi?" Tanya fumiko lagi.

"Iya" sahutnya singkat dan tersenyum senang.

Fumiko memeluk singkat ayumi lalu membawanya dirumah ternyamannya, ayumi tentu saja bersemangat dan bernyanyi kecil.

"Hentikan nyanyianmu itu"

"Kenapa? Ini sangat merdu tau lagunya emang sedih sih" sunggutnya tidak terima tapi tetap melanjutkan kegiatannya.

"Terserah, bagaimana bisa kau kesini?"

"Ayahku yang menginzinkanku kemari, tapi bibi masih tidak terima" sahutnya lesu.

"Lanjutkan dirumah saja" ayumi hanya mengangguk kecil dan mengikuti langkah kaki fumiko.

Fumiko sedikit mengingat tentang memori masa lalunya yang hampir merenggut nyawa sepupunya itu. Ia menjadi merasa bersalah dan menutupi kesedihannya dengan wajah pandangan menusuk.

Flash back 4tahun lalu...

Fumiko dan ayumi tersenyum ceria saat bunga sakura bermekaran dengan sangat indah.

Ayumi menyuruh fumiko menunggu sebentar dan kembali kerumahnya.

Disaat fumiko merasakan sensasi dingin dipipinya, rupanya ayumi membawa minuman dingin yang sangat pas dicuaca yang sejuk.

"Fumiko chan apa kita akan berpisah pada saat tertentu?" Tanya ayumi yang terlihat aneh dimata fumiko.

"Hah? Apa maksudmu? Tentu saja tidak akan terjadi"

"Tapi jika benar kau akan melakukan apapun untukku ya?"

Fumiko mengerutkan dahinya ia menjadi curiga dan menatap sinis ayumi.

"Janji?"

"Tidak bisa berjanji aku tidak akan menepatinya tapi jika kau memberiku sebuah hal yang menjanjikan akan kuterima"

"Apa-apaan itu fumiko chan?"

"Ck! Sudahlah intinya begitu"

Ayumi terkekeh ringan dan mendorong bahu fumiko pelan.

"Tepat saat hari ulangtahunku aku mau sebuah boneka bear berwarna coklat" ucapnya dengan senyum sendu.

Sejenak fumiko merasakan angin yang berhembus dan matanya berlinang.

Dua minggu setelahnya...

Fumiko mendapati berita mengenai pembunuhan dan gadis disana mengalami koma.

"Bibi! Kau lihat ayumi?"

Bibi yang mendengar hal itu memeluk fumiko untuk menenangkan tapi tidak pada ibu tiri ayumi yang menampar kuat hingga tersungkur.

"Bagaimana bisa kau tidak lihat? Jelas-jelas tadi ada disiaran tv kau masih tidak tau?" Ucapnya dengan penuh penekanan dan ia terus menampar.

"Lari fumiko pergi dari tempat ini" teriak bibinya ia menjadi berkaca-kaca lalu tangannya mengepal kuat dan mengincar para pembunuh sepupunya.

Flash back end..

Sesaat ayumi merasa fumiko melamun tapi matanya nampak penuh keteguhan.

𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐦𝐲 𝐝𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲  || 𝐫𝐲𝐮𝐠𝐮𝐣𝐢 𝐤𝐞𝐧 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang