Prolog

18 4 5
                                    


"Faniella Quehestia Dinyatakan Lulus Dari SMA Kenanga Mentari,"eja Mavelina Riani,bunda dari Fani.

"Yey,selamat nak!"seru bunda sembari bertepuk tangan. Ayah Fani,Farhana Gerytta juga melakukan hal serupa

Fani yang mendapat sorakan dari kedua orang tuannya hanya tersipu malu,pipinya memerah seperti kepiting rebus.

"Hehe,makasih ayah,bunda."kata Fani sembari tersenyum sambil menatap kedua orangtuanya bergantian.

"Jadi,kamu lanjut kuliah dimana nak?mau kerja jadi apa?"kata ayah sembari menatap anak semata wayangnya itu

"Emm.. Fani sebenarnya mau gapai cita cita Fani yah,Fani mau Lanjut kuliah penerbangan,Fani mau jadi Pilot yah."kata Fani terus terang,ia menunduk sambil memainkan jemari tangannya

"Apa nak?kamu masih mau gapai cita cita kamu yang dari SD itu?gak boleh! Ayah gak mengizinkan kamu Faniella Quehestia."tolak ayah,ia sampai menyebutkan nama lengkap anaknya itu

"Kenapa,yah?"tanya Fani,kini ia memberanikan diri menatap ayahnya itu

"Nak,kamu kuliah penerbangan juga belum tentu bisa langsung jadi Pilot kan?tidak ada yang menjamin,gimana kalau misalnya kamu kuliah mahal mahal dan gak berhasil?jangan cuma buang buang uang ayah aja Fani.. selain itu kamu tahu sendiri kan,kalau uang ayah gak cukup buat bayar sekolah penerbangan. Kuliah yang bener bener aja,gausah yang gak jelas kaya gitu!"jelas ayah.

"Yah.. tapi itu cita cita Fani dari kecil,ayah tahu sendiri kan Fani sangat suka dunia penerbangan?bahkan dari kecil Fani sampai belajar mati Matian demi itu yah!"kata Fani,air matanya berhasil menetes membasahi pipinya

"Tidak Fani,dengarkan apa kata ayahmu. lagi pula mau bayar pakai apa kuliah mu nanti?"kata bunda ikut nimbrung, "selain itu bunda juga takut kehilanganmu nak, pekerjaan mu itu terlalu beresiko,bunda takut kalau ada hal yang tidak tidak terjadi padamu saat kamu bekerja." Sambung bunda

"Bun,semua pekerjaan ada resikonya. Kematian gak cuma ada di dunia penerbangan aja Bun,darat,laut juga ada! Lagi pula,potensi terjadinya hal yang enggak enggak di Udara itu sangat jauh Bun,bunda tahu kan?mana yang lebih sering kecelakaan pesawat atau kecelakaan mobil dan motor?"kata Fani. "Kalau Fani kuliah di dunia penerbangan kan juga di ajarin gimana caranya mengatasi emergency. Setiap mau terbang juga pasti di cek dulu Bun,kalau memang Fani mati saat Fani bekerja ya itu udah takdir Tuhan."Lanjut Fani

"Jangan bantah orang tua,Fani. Sekali tidak ya tetap tidak. Ayah akan menguliahkan mu ke jurusan Hukum,jangan bantah ayah."kata ayah penuh penekanan

"Tapi yah.."ucap Fani

"Tidak ada Tapi tapian Fani, pokoknya kamu akan ayah kuliahkan di Jurusan hukum,tepatnya kamu akan kuliah di JILA (JAKARTA INTERNATIONAL LAW ACADEMY) bukan di JIFA (JAKARTA INTERNATIONAL FLIGHT ACADEMY). Tidak ada penolakan,jika kamu menolak ayah tidak akan menguliahkan kamu. Segera siapkan barang barangmu,lusa pergilah ke Jakarta untuk mendaftar kuliahmu."kata Ayah,ia langsung pergi meninggalkan Fani dan Bunda

"Perkataan ayahmu benar nak,turuti saja kemauan nya ya?"kata bunda,ia lalu menepuk pundak Fani dan pergi menyusul ayah

Bagai kilatan petir,Hati Fani sakit mendengar pernyataan ayahnya yang menurutnya ada benarnya Juga,bagaiman tidak? pekerjaan itu adalah hal yang sangat di impi impi kan Fani sejak dia kecil,melihat penolakan ayahnya juga ibunya tentunya membuat hatinya terluka. Namun mau bagaimana lagi? perekonomian keluarganya memang tidak mendukung Fani untuk bisa berkuliah di jurusan penerbangan.

Fani mengacak rambutnya Frustasi, air matanya terus jatuh,hingga ia akhirnya memutuskan untuk pergi menuju kamarnya.

✈️🌩️✈️

✈️🌩️✈️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang