MCB Chap 24

1.9K 215 41
                                    

      Happy Reading 🖤❤

.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Saint termenung di balkon kamarnya, sembari mengelus perut besarnya yg memasuki usia 9 bulan.

Di lirik nya layar ponselnya, setelah itu ia mendesah kecewa karena pesan yg ia kirim 2 jam yg lalu belum juga di balas oleh Perth.
Jangankan di balas di baca juga belum, hal ini membuat hati Saint merasa sedih.

" Kau di mana Perth...kenapa belum pulang juga, dan pesan ku pun belum kau baca...padahal tadi aku melihat mu online..." gumam Saint lirih

Sudah hampir satu bulan ini Saint merasakan kalau Perth telah banyak berubah, suaminya itu selalu berangkat pagi-pagi sekali dan pulang larut malam. Jangankan untuk berbincang-bincang, bertatap muka pun sudah jarang terjadi dalam kurun waktu satu bulan ini.

Semenjak cuti dari kuliahnya, Saint merasa kesepian karena harus berdiam diri di penthouse sendirian. Terkadang mama nya datang bersama Poo dengan membawa Meen, namun itu sangat jarang sekali. Jadinya Saint merasa kesepian seorang diri.

.

.

.

" Presdir...ini sudah malam, apa presdir tidak ingin pulang ?" ucap dan tanya Prim, sekretaris Perth.

" Sebentar lagi Prim...jika kau ingin pulang lebih dulu...pulanglah, ada satu berkas lagi yg harus ku periksa...." sahut Perth

" Ya sudah presdir...kalau begitu aku pamit pulang dulu..." Perth hanya mengangguk, sementara matanya tetap fokus pada layar laptop nya.

Itulah yg Perth lakukan  selama satu bulan terakhir ini, menyibukkan dirinya sendiri hingga dia lupa kalau ada seseorang yg menantinya dan membutuhkan nya di rumah.

Tepat pukul 12 malam Perth pulang, ia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tiga puluh menit kemudian ia pun selesai dengan ritual mandinya, selesai berpakaian ia langsung naik ke ranjangnya dan memejamkan kedua matanya.

Perlahan kedua mata Saint terbuka, sesungguhnya ia belum tertidur karena ia sengaja menunggu suaminya pulang.

Di liriknya jam yg ada di dinding kamarnya, hampir pukul setengah satu malam.
Saint menghela nafasnya perlahan, bersamaan dengan menetesnya likuid bening dari sudut matanya.

" Bahkan tak ada ucapan dan kecupan selamat malam untuk ku..." lirih Saint pelan

Kedua mata Perth yg baru saja terpejam kembali terbuka, ia merasa mendengar suara istrinya bicara.

" Sayang..." Perth bangun dari tidurnya, dan duduk di atas ranjang.

Namun tak ada sahutan dari Saint, dan Perth melihat kedua mata istrinya terpejam rapat.
" Aneh...sepertinya tadi aku mendengar suaranya, tapi...dia tertidur..." gumam Perth penuh rasa heran.

Tak mau banyak berpikir di tambah lagi tubuh nya merasakan  penat, akhirnya Perth kembali membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya kembali.

Pagi nya saat Perth bangun dari tidur, ranjang di sampingnya telah kosong, Perth tak melihat keberadaan istrinya di sampingnya.

Perth langsung turun dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi.

Di dapur Saint tengah berkutat dengan masakan nya, ia sengaja bangun pagi untuk membuatkan nasi goreng kesukaan suaminya. Tapi tidak, bukan Saint sengaja bangun pagi, lebih tepatnya ia tak tidur hingga pagi menjelang.

MY CUTIE BUNNY ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang