4

972 125 5
                                    

'Baseball'

Hari ini adalah seminggu setelah ospek. Wali kelas dari Nobara, Megumi, Sukuna dan Yuuji adalah Yaga sensei. Pria dengan potongan rambut tipis dan kacamata hitam serta boneka lucu di pundak kirinya menjadi ciri khas dari guru tersebut.

"Nobara, lu udah ngerjain pr matematika?" Yuuji menoel pundak gadis di depannya.

Nobara menoleh kebelakang dengan sombong. Ia memperlihatkan buku tugasnya yang sudah terisi jawaban dengan bangga.

"Nyontek dong, jangan pelit." Yuuji hendak mengambil buku tersebut tapi di tarik menjauh oleh pemiliknya.

"Kerjain sendiri, wlee." Nobara menjulurkan lidahnya mengejek.

"Sialan, Junpei bagi contekan dong." Kini Yuuji beralih pada teman satu meja Nobara. Pria suram dengan mata sebelah tertutup poni hitam legam.

"Ehm, bentar."

"Ohayou, minna!" Guru mata pelajaran matematika memasuki ruangan dengan bersemangat. Yuuji tersentak melihatnya. Karena buku pr-nya masih polos tanpa goresan sedikitpun.

Sialan!

"Pr minggu kemarin silahkan di kumpulkan. Yang tidak mengerjakan berdiri di depan lorong kelas."

Berakhirlah Yuuji di depan lorong kelas sendirian. Ia menoleh ke kiri dan kanan. Semua pintu kelas tertutup. Hanya ada kesunyian dan sorotan cahaya dari banyak jendela di depannya.

"Haaaah~" Helaan nafas panjang keluar dari bibir ranumnya. Dari lorong sebelah kiri terdengar langkah kaki mendekat. Yuuji menoleh ke arah sana. Nampak pria tinggi dengan kacamata hitam nyentrik dan surai putih berjalan tanpa beban melewati lorong tersebut.

"Satoru senpai." Batin Yuuji menatapnya terpaku.

Satoru mendapati teman satu kamar sekaligus adik kelasnya tengah berdiri di depan lorong. Pria itu menduga pasti Yuuji terkena hukuman. Kasian juga dia harus menghadap cahaya matahari yang memasuki jendela. Terlebih cuma sendiri berdiri di sana. Merasa luang padahal tidak. Satoru berjalan kemudian merangkak ketika melewati jendela kelas Yuuji.

Kini dirinya tengah duduk selonjoran di samping Yuuji. Ia mendongak dengan senyum ramah.

"Kenapa senpai kesini?" Tanya Yuuji setengah berbisik. Kepalanya menunduk kebawah.

"Eehm gak ada alasan, cuma pengen aja" Jawab Satoru seadanya.

"Ugh-senpai bisa ketahuan nanti!" Panik Yuuji yang masih setia berbisik.

"Gue bakal ketahuan. Kalau lu gelisah Yuuji~" Saat nama kecilnya terucap tanpa embel-embel apapun. Pemilik nama hanya bisa memerah tipis memandang lurus kedepan.

"Udah sarapan?" Tanya Satoru memecah keheningan.

"Belum." Jawab Yuuji singkat.

"Tunggu bentar..." Satoru melesat pergi dari sana. Beberapa menit kemudian ia kembali dengan kotak bekal di tangan.

Yuuji menatapnya bingung. Satoru kembali pada posisi awalnya duduk di bawah samping Yuuji. Ia membuka kotak bekal yang di belinya dari kantin. Kemudian menyumpit udang goreng kering dan mengarahkannya ke atas tempat Yuuji berada.

"Senpai!" Cicit Yuuji takut ketahuan.

"Udah buruan makan. Keburu sensei nengok ke sini!" Satoru balas bercicit geram. Pemuda yang tengah berdiri segera melahap makanan yang di arahkan.

Ia kembali memandang lurus kedepan dengan mulut yang sibuk mengunyah. Memang terkesan tidak sopan makan seperti itu. Tapi Yuuji maupun Satoru cukup menikmatinya. Satoru sibuk mengawasi guru di kelas. Setiap kepala sensei menghadap arah lain dengan secepat kilat tangannya terangkat ke atas. Kemudian dengan tak kalah cepat Yuuji melahap makanan tersebut.

Sen-Kou [Goyuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang