16

173 26 2
                                    

Changkyun sudah kembali berkutat di dunia musik. Ia kembali mengerjakan lagu-lagu yang sudah tertunda meskipun ingatannya sama sekali tidak kembali. Changkyun pun sudah pasrah untuk mengingatnya, begitupun dengan Jooheon yang sudah rela jika Changkyun tidak mengingat tentang kenangan mereka. Yang terpenting bagi Jooheon adalah Changkyun telah kembali padanya. Hanya saja Jooheon masih belum bisa tenang karena belum mendapat restu dari kedua orang tua Changkyun.

Maka dari itu, hari ini ia berbohong pada Changkyun. Berkata bahwa ia akan pergi dengan Minhyuk namun kenyataannya Jooheon malah pergi ke kantor untuk menemui tuan Im.

"Selamat siang tuan."

Jooheon tidak pernah menyangka jika tuan Im akan menyambutnya dengan senyuman hangat. Tuan Im kemudian berdiri dari kursinya dan menghampiri Jooheon, menepuk pundaknya dan menyuruhnya untuk duduk di sofa.

"Bagaimana keadaan Changkyun?"

Jooheon mengangguk. "Changkyun baik-baik saja tuan. Dia sudah kembali membuat lagu."

Tuan Im tersenyum. "Baguslah jika dia baik-baik saja. Aku yakin... Kau bisa menjaganya dengan baik."

"Tuan, saya-"

"Aku juga minta maaf."

Jooheon tertegun mendengarnya.

"Aku minta maaf karena sudah bertindak kasar padamu, nak."

"Tidak tuan, saya tahu, anda hanya ingin yang terbaik untuk Changkyun."

"Berhentilah memanggilku tuan. Panggil aku ayah."

Jooheon membulatkan matanya. "T-tuan..."

"Kau menantuku. Sudah seharusnya memanggilku ayah bukan?"

Jooheon menatap tuan Im kemudian tersenyum dan mengangguk. "Baiklah ayah."

"Nah, begitu terdengar lebih baik. Jadi... Kapan kalian bisa meluangkan waktu untuk makan malam bersama?"





***





"Hyung~ Aku sedang malas keluar~" Rengek Changkyun ketika Jooheon memaksanya untuk mandi dan berpakaian rapi.

"Ayolah, kau tidak akan menyesal jika menurutiku Kyun."

Changkyun mendengus. "Harus! Jika tidak maka aku akan memukulmu hyung!"

Jooheon terkekeh pelan kemudian mengecup kilat bibir Changkyun sebelum mendorongnya ke arah kamar mandi. "Sudah sana mandi. Akan kusiapkan baju untukmu."

Changkyun menghela nafas. "Baiklah, baiklah."

Changkyun beranjak ke kamar mandi sementara Jooheon mulai menyiapkan pakaian untuk Changkyun. Rencananya, malam ini keduanya akan makan malam bersama keluarga Im, atas permintaan tuan Im. Tentu saja Changkyun tidak tahu, karena Tuan Im sendiri yang meminta Jooheon untuk tidak memberitahu Changkyun. Tuan Im ingin memberikan kejutan untuk Changkyun dan Jooheon tentu saja setuju dengan rencana ayah mertuanya itu.

Setelah Changkyun selesai mandi, gantian Jooheon yang memasuki kamar mandi. Changkyun sendiri hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jooheon yang terlihat sangat bersemangat hari ini. Jooheon bahkan sama sekali tidak berhenti tersenyum sejak pagi.

"Sudah siap?" Tanya Jooheon 30 menit kemudian. Keduanya terlihat serasi mengenakan kemeja berwarna biru navy yang dipadukan dengan celana kain berwarna hitam.

"Sudah hyung."

"Baiklah, ayo berangkat!"

"Hyung, apa kau sedang merencanakan sesuatu?" Tanya Changkyun ketika Jooheon mulai menjalankan mobilnya.

"Tentu saja." Jawab Jooheon dengan tawa jenakanya.

"Apa yang kau rencanakan hyung?"

"Rahasia."

"Ish! Hyung!"

Jooheon tertawa kemudian membelokkan mobilnya memasuki area parkir sebuah restoran. Setelah mematikan mesin mobil, Jooheon segera turun untuk membukakan pintu untuk Changkyun. Keduanya masuk ke dalam restoran dan Jooheon menyebutkan namanya kepada resepsionis dan keduanya diantarkan ke ruang VIP yang ternyata di dalam sana sudah ada Hanbin dan Jinhwan yang datang lebih dulu.

"Hanbin! Jinan!" Changkyun berlari kecil dan memeluk adik serta adik iparnya itu bergantian kemudian terkekeh pelan. "Aku merindukan kalian!"

"Kami juga merindukanmu hyung."

Changkyun terkekeh pelan kemudian mendudukkan dirinya tepat di samping Jinhwan.

"Euh? Apa kita masih menunggu orang lain?" Tanya Changkyun begitu mendapati masih ada 2 bangku yang kosong.

"Maafkan keterlambatan kami."

Changkyun langsung menatap Jooheon dengan tajam begitu mengetahui bahwa orang tuanya juga turut hadir saat itu.

"Jangan menatapku seperti itu." Ucap Jooheon dengan senyum teduhnya. "Ada yang ingin ayahmu katakan padamu, jadi tersenyumlah dan jangan memasang wajah kusut seperti itu."

Changkyun berdecak pelan. "Aku menyesal mengikutimu." Bisiknya kesal.

"Percaya padaku, untuk kali ini, kau sama sekali tidak akan menyesal." Ucap Jooheon diiringi senyuman yang terlihat misterius.

The Vow (JooKyun)Where stories live. Discover now