{END} Pen says you have a crush on me

69

Tidur malam yang nyenyak.

Ketika Xiang Wei bangun, langit baru saja terbit. Tapi cahayanya sudah sedikit menyilaukan.

Dia dengan malas mengangkat tangannya di dahinya, menghalangi sinar matahari yang masuk dari jendela, kelopak matanya setengah terbuka dan setengah tertutup, dan ketika matanya menyesuaikan diri dengan cahaya luar, dia melepaskan tangannya, melihat langit-langit putih, dan mengingat tadi malam Mau tak mau tertawa.

Dia benar-benar tertidur oleh Jiang Cheng tadi malam.

--Apa yang sedang terjadi?

Oh, kalau dipikir-pikir, Jiang Cheng berkata untuk membiarkan dia melakukan apapun yang dia inginkan.

...Di mana dia memiliki 'keinginan'?

Tapi itu murah, bukan untuk apa-apa.

Jadi dia menawarkan untuk membiarkan dia membujuknya untuk tidur.

Faktanya, sebagian besar permintaannya untuk permintaan seperti itu adalah karena dia ingin memarahinya.

Tanpa diduga, dia setuju, dan segera menceritakan dongeng sebelum tidur dengan penuh minat.

--Versi gelap.

Misalnya...

putri duyung sebenarnya adalah hiu, dan akhirnya memakan pangeran dan pengawalnya;

setelah putri tidur dan pangeran menikah, hidup tidak bahagia karena pangeran berselingkuh;

Putri Salju diracun sampai mati oleh apel beracun, cerita End;

...

...

segala macam.

Baru setelah masa kecilnya hampir hancur, dia mulai membujuknya untuk tidur, melantunkan lagu pengantar tidur di telinganya ...

dia tertidur tanpa sadar saat dia mendengarkan.

Menarik pikirannya, Xiang Wei melihat bahwa Jiang Cheng di sampingnya masih tertidur, dia mengagumi wajah tidurnya untuk sementara waktu, dan kemudian diam-diam mencium pipinya, berbisik, "Selamat pagi, Saudara Cheng", dan kemudian Dia berbalik dengan gerakan yang sangat ringan, merangkak keluar dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri.

Dan saat dia menutup pintu dari luar, Jiang Cheng di tempat tidur membuka matanya, dan sepasang mata gelap bersinar dengan senyum tebal, seperti bintang.

Selamat pagi sayang.

Dengan tawa rendah, Jiang Cheng mengangkat selimut, kakinya yang panjang mengikuti Xiang Wei turun dari tempat tidur dan keluar dari kamar tidur.

Di kamar mandi, peras pasta gigi ke arah Weizheng. Tiba-tiba ada dua lengan lagi di pinggang.

Anda tidak perlu memikirkan siapa itu.

Xiang Wei mengangkat kepalanya dengan gembira, melihat orang di belakangnya melalui cermin rias, dan berkata, "Kamu sudah bangun."

"Ya." Jiang Cheng membenamkan kepalanya di tulang selangkanya.

Leher Xiang Wei sedikit gatal, mengecilkan kepalanya dan bersembunyi di lengannya, dan bertanya, "Apakah kamu tidur nyenyak tadi malam?" Jiang Cheng

merasa bahwa orang di lengannya harum dan lembut, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggosok. hatinya lagi. Agak, dengan bodohnya berkata: "Bagus sekali. Bagaimana denganmu?"

Erhei: "..." Kapan kata 'sangat bagus' bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan tidak tidur sepanjang malam?

"Aku juga tidur nyenyak." Jawab Xiang Wei, lalu menundukkan kepalanya dan menggosok gigi.