Senju meraba-raba samping tempat tidur. (Name) tidak ada di sebelahnya. Senju refleks terbangun. Mengerjabkan mata berulang kali, membiasakan netra terkena bias cahaya.
Rupanya (Name) sudah berangkat ke sekolah. Senju mengambil handuk menyelipkan di leher. Sesekali menutup mulut menahan kantuk.
Senju sudah biasa menginap di rumah (Name). Bahkan sudah di anggapnya rumah sendiri. Lagi pun orang tua (Name) mengenal Senju dengan baik, sebagai sahabat dekat (Name). Bukan sebagai pacar, karena baru kemarin keduanya resmi jadian.
Di atas nakas sudah tersedia sarapan nasi goreng buatan (Name), segelas susu putih dan air minum. Senju mengambilnya memakan sarapan di sofa sembari menonton film.
Diskors sebulan membuat Senju menjalani kehidupan santai yang diinginkannya. Akan lebih bagus kalau (Name) juga diskors agar dapat menghabiskan waktu bersama.
Selesai sarapan. Senju beranjak membersihkan diri. Tidak perlu khawatir, rumah sebesar ini selalu sepi karena orang tua (Name) terlalu gila kerja dan jarang pulang ke rumah.
Di karenakan selalu menginap menemani (Name), Senju meninggalkan beberapa lembar pakaian di lemari (Name). Jaga-jaga kalau dirinya akan tiba-tiba menginap seperti semalam.
"Aku kangen (Name)." Senju bergumam sembari mengeringkan rambutnya yang basah. Pantulan refleksi diri di kaca memang tidak pernah mengecewakan. Pantas saja (Name) menyukainya.
***
"(Name) matamu kok bengkak?" Kiyoomi mengambil buku yang ada di tangan (Name), menaruhnya di atas meja.
"Parah banget, ya?" tanya (Name) balik. Jemarinya menyentuh kelopak mata. Padahal sudah ditutupi pakai concealer. Mungkin karena Kiyoomi yang ke lewat teliti memperhatikannya.
Kiyoomi mengangguk. "Gimana keadaan Chifuyu? Aku mau nemenin kamu jenguk dia nanti, tapi aku masih ada kesibukan. Maaf ya, (Name)."
"Chipuy udah lumayan mendingan. Gak masalah kok, aku bareng Senju perginya."
"Eh? Senju? Kamu gak marah sama Senju?" Kiyoomi terheran-heran. Pasalnya kemarin Senju menghajar Chifuyu di lapangan.
Berita mengenai Senju dan Chifuyu sudah meluas ke mana-mana. Para siswa laki-laki jadi segan mendekati (Name), karena takut bernasib sama seperti Chifuyu.
"Banget lah ..." (Name) menghela napas berat. "Aku gak bisa benci Senju." (Name) tersenyum tipis.
"Oh, ya, ini rahasia." (Name) berbisik mengedarkan pandangan ke sekitar. Ruang kelas cukup sepi. Sebagian penghuninya tengah beristirahat di luar kelas. Beberapa orang tertidur di bangku masing-masing.
"Aku sama Senju pacaran," kata (Name) pelan.
Gadis berambut pirang itu terkejut. "Huh? Kok bisa? Bukannya kemarin kalian marahan, ya?"
Seingatnya kemarin, (Name) menyuruh Kiyoomi merahasiakan keberadaannya dari Senju.
Kiyoomi bahkan hampir jantungan, karena Senju terus memaksa dan mengancamnya. Mana pake kekerasan lagi. Untungnya Kiyoomi punya sifat keras kepala, jadi dirinya gak sampai membocorkan mengenai keberadaan (Name).
Lantas sekarang Senju dan (Name) pacaran? Bagaimana bisa? Apakah ini sejenis prank? Kiyoomi tidak habis pikir.
(Name) terkekeh pelan. "Itu mah aku yang ngejauhin Senju gara-gara salah paham."
"Ceritain lengkapnya dong." Kiyoomi mengambil kursi terdekat. Bersiap menyimak seluruh cerita (Name) hingga selesai.
"Nanti aja deh. Aku mau tidur. Capek banget semalem Senju gak bikin aku tidur nyenyak." (Name) menyembunyikan wajah di lengannya.
Kiyoomi terdiam beberapa saat. Sebelum mengguncang kuat bahu (Name). "Kamu sama Senju gak ngapa-ngapain kan?"
"Apa sih, Kiyoo? Orang semalem Senju ngajak main monopoli. Udah tahu aku kecapekan malah ngajak begadang."
Kiyoomi bernapas lega. "Syukurlah, (Name). Kamu harus menjaga dirimu, bestie-ku."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes or No || Senju x FemReader✔
Romance[END] ✫・ ゜Obsession or Love? ゜・✫ ➽──────────────────────────❥ Dɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ || Tᴏᴋʏᴏ Rᴇᴠᴇɴɢᴇʀs © Kᴇɴ Wᴀᴋᴜɪ Aʟᴜʀ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴍᴇɴɢɪᴋᴜᴛɪ ᴍᴀɴɢᴀ. WARN﹗﹗ GL/YURI ₁₅﹢ .・。.・゜・.・・゜・。. .・。.・゜ Sᴛᴀʀ...