[1/10]. Ditembak

6K 755 142
                                    

"(Name) mau gak jadi pacar aku?"

Pertanyaan mendadak Senju membuat (Name) tersedak boba. Gadis itu mengambil sebotol air mineral. Meminumnya sekali teguk.

"Heh? Apa?" (Name) meninggikan suaranya.

Beruntung saat ini di rumah (Name) sedang sepi. Ya, Senju sengaja menginap untuk menemani (Name). Sekalian modus menembak gadis itu.

Senju menutup telinga. Suara (Name) memang sedikit cempreng. "(Name) kamu gak mungkin budeg 'kan?"

"Jangan ngadi-ngadi, Sen. Kamu cewek, aku cewek. Mana bisa gitu!" (Name) agak menjaga jarak dari Senju. Padahal tadinya (Name) lagi enak-enaknya sandaran di bahu Senju.

"Bisa aja, sih. Kalau kamu mau mah gampang," balas Senju enteng.

(Name) menghembuskan napas tidak percaya. "Kasih aku waktu buat mikir."

Padahal sebenarnya (Name) bingung harus menjawab apa.

"Boleh, tapi jangan menjauh dariku, dong. Ini bahuku lagi kosong." Senju menarik (Name), agar mendekat padanya.

Gadis tomboy itu menyandarkan kepala (Name) di bahunya. (Name) terdiam sembari mengemil snack kentang favoritnya.

"(Name) kok diem?" tanya Senju sembari mengelus rambut sebahu (Name).

"Udah tidur, ya?" Senju menunduk.

(Name) diam-diam menatapnya, tapi tertangkap basah. Tatapan keduanya saling bertemu.

(Name) menyipitkan mata curiga. Mungkin Senju menguji dirinya atau bercanda. Bisa saja Senju lagi ngeprank.

Senju terkekeh kecil. Di tatap sedemikian intens oleh manik coklat (Name). Jemarinya bergerak mengusap ujung bibir (Name), yang terdapat sisa makanan.

"Tadi itu, kamu gak serius 'kan? Lagi bercanda?" tanya (Name).

Senju menggeleng. "Gak. Aku serius."

"Ishh, Senjuu! Aku kira kamu bercanda tahu!" (Name) kembali menjauh dari Senju.

Kalau Senju benar-benar bercanda, itu sangat tidak lucu bagi (Name). Dirinya juga tidak suka di prank.

"Yang bilang bercanda emang siapa?" Senju menarik (Name) ke dalam pelukannya. Tatapannya mengarah ke televisi yang menampilkan adegan action.

"Tapii--"

Belum sempat (Name) protes, Senju lebih dulu memotong perkataan (Name).

"Sst, berisik, (Name). Filmnya seru, tuh." Senju berhasil mengalihkan atensi (Name).

Senju dan (Name) berada di atas tempat tidur di kamar (Name). Jam di atas nakas menunjukkan pukul duabelas malam, waktu tengah malam.

Keduanya tengah menonton film bergenre action kesukaan (Name).

Senju tersenyum tipis ketika (Name) terlihat sangat serius. Sebenarnya Senju sudah mengantuk, tapi dia tahan karena ingin menemani (Name).

Film berakhir.

(Name) menguap, mematikan televisi. Lalu memeluk Senju dari samping. Ternyata Senju sudah tertidur. Lebih tepatnya ketiduran.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua dini hari.

(Name) memerhatikan wajah tenang Senju yang terlelap. Dari pada cantik, Senju lebih dominan terlihat tampan.

Bulu mata lentik, hidung yang mancung seperti perosotan, dan kulit Senju yang seputih salju nan halus.

(Name) mengelus pipi Senju. Terasa lembut. (Name) memerah, Senju sangatlah imut.

Terkadang (Name) bingung dengan perilaku Senju, yang abu-abu. Senju sulit ditebak. Meski (Name) mengenal Senju dari kecil.

Keduanya bersahabat dekat. Senju bertemu dengan (Name) waktu masih kanak-kanak.

Ketika anak-anak lain menjauh Senju dan menganggapnya aneh, hanya (Name) yang berani memulai perkenalan lebih dulu.

Senju tidak seburuk yang mereka katakan. (Name) bahagia berada di samping Senju. Bermula dari teman kini menjadi sahabat dekat.

(Name) tidak menyangka Senju akan mengajaknya terang-terang seperti tadi. Menghela napas, (Name) menaikkan selimut. Menyelimuti dirinya dan Senju.

Pelukan Senju sangat hangat, (Name) menyukainya. (Name) perlahan menutup mata. Terlelap bersama Senju.


***

Yes or No || Senju x FemReader✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang