Aku meminta maaf karena telah melakukan banyak kesalahan di kala itu. Aku sempat beralih kepadanya yang kukira aku menyukainya ternyata hanya rasa sesaat. Aku tidak ingin menyalahkan rasa cuek dan acuhmu terhadapku. Tapi jujur, ya itu alasannya. Lalu aku sadar dan aku pun mengatakan segalanya kepadamu berharap kamu mempercayaiku lagi. Tapi aku salah, aku semakin kehilanganmu. Sempat kupikir seharusnya kusimpan saja dalam-dalam kesalahanku. Aku sangat takut kehilanganmu, mungkin tanpa sadar aku justru mencekikmu begitu kencang sehingga akhirnya kamu terasa gerah dan muah terhadapku.
Aku pikir aku sudah cukup baik dengan tidak mengekangmu dan juga berusaha mengutarakan seluruh perasaanku agar kamu tidak perlu repot-repot untuk peka. Tapi ternyata aku salah, aku malah terlihat sedang banyak menuntut.