Bel istirahat berbunyi, kini Nalen Zoa sedang berjalan menuju kantin dengan Moka dan Diska. Mereka memilih meja diujung saat melihat meja disana kosong.
"Kalian mau makan apa?" Tanya Nalen, karna ia berniat untuk memesan makanan.
"Gua jus jeruk aja, Na." Jawab Diska.
"Gua samain aja sama Diska." Jawab Moka, yang mendapat anggukan dari Nalen.
"Lo mau apa?" Tanya Nalen pada Zoa.
"Es matcha satu, siomay satu porsi yang pedes, jus jeruk juga deh takut kepedesan, eh apa dua ya, dua deh, Na. Sama-"
"Gak usah ngajak ribut. Ikut aja ayo sama gua." Potong Nalen saat Zoa ingin memesan makanan yang lebih banyak.
"Gak mau, mager." Tolak Zoa.
"Sini biar gua aja yang mesen. Mau makan apa?" Mereka berempat menoleh pada Garla dan Kalev yang baru saja datang membawa dua gelas minuman.
"Anjir kak Garla, cabut aja kita. Takut diliat Ka Cia." Bisik Diska pada Moka yang masih bisa didengar oleh Nalen.
"Gak usah kak, biar aku aja. Tadi Zoa mau pesen apa?" Moka segara berdiri dari tempat duduknya, disusul oleh Diska.
"Matcha aja satu." Nalen menatap Zoa kesal mendengar pesanan Zoa pada Moka yang begitu simple.
"Nalen Lo mau apa?" Tanya Diska dengan tergesa.
"Gua matcha juga satu. Ini gapapa kalian yang pesen?" Tanya Nalen tidak enak.
"Ga papa, Na. Bentar ya gua pesen dulu." Setelah mengatakan itu Moka segara pergi dengan Diska dibelakangnya.
"Kenapa mereka?" Tanya Kalev yang menyadari tingkah mereka berdua yang aneh.
"Takut sama Garla." Jawab Nalen sekenanya.
"What do you mean?" Tanya Garla dengan alis yang terangkat satu.
"Takut sama Cia." Balas Zoa akhirnya. "Dia satu sekolah dulu sama Cia, makanya dia tau tabiatnya Cia, siapapun yang deketin lo, pasti abis sama dia." Lanjut Zoa saat masih mendapat tatapan tanya dari Garla.
"Yang rambutnya sebahu cantik, siapa namanya?" Tanya Garla seolah tidak mempedulikan ucapan Zoa.
"Gak usah macem macem, lo gak liat tadi dia setakut apa deketan sama Lo." Peringat Nalen pada Garla yang hanya tersenyum jahil.
"Emang buaya!" Seru Zoa sebal.
"Are you jeoules?" Tanya Garla meledek.
"Shut the fuck up!" Ketus Zoa, berani beraninya Garla memuji cewe lain cantik didepannya.
"Gua becanda tadi. You more beautiful." Balas Garla membuat Nalen dan Kalev menghela nafas nya jengah. Sedangkan Zoa? Dia sudah salah tingkah. Seperti biasa pipinya sudah merona.
"Brengsek diem." Seru Kalev kesal dengan tingkah Garla.
"Kenapa? Lo juga cemburu?" Garla menatap Kalev dengan penuh selidik berniat menggoda cowok itu.
"Lo mau diem apa mau gue siram baju Lo?" Tanya Kalev dengan jengah.
"Coba aja." Kekeh Garla saat berhasil memancing emosi Kalev.
"Arla diem. Jangan rese!" Bela Nalen.
"Oke, i'm done."
"Ini pesanan Lo." Moka dan Diska datang tak lama dari itu, dengan membawa pesanan Nalen dan Zoa.
"Makasih ya." Nalen menerima pesanan dari Moka lalu ia menggeser duduknya mepet dengan Zoa berniat menyediakan tempat duduk untuk Moka dan Diska agar duduk disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMARADERIE
Random"We stare at each other a little too long just to be friend." "Trust me, i want you and only you." 📍CONTAIN HARSH WORD, KISSING SCENE AND TRIGGER, SO PLEASE BE WISE