3. PAST

12 11 1
                                    

"Na, Lo bawa jaket kaga?" Tanya Garla menatap Nalen mengunakan spion diatas.

"Bawa, kenapa?"

"Pake jaketnya."

"Kenapa?"

"Mau gua turunin suhunya. Cia, gak tahan kepanasan."

"Dih duyung lo, ngga tahan panas?" Tanya Nalen ngasal, ia menuruti perkataan Garla untuk memakai jaketnya.

Jaket yang selalu Nalen bawa, karena Nalen justru tidak tahan dingin. Badannya akan merah merah jika ia merasa dingin.

"Korelasinya apa?" Tanya Cia bingung.

"Gua juga gak tau lagi." Jawab Nalen.

"Rese lo!" Dengus Cia.

Mata Cia langsung teralihkan menatap intens pada Garla yang kini tengah menurun suhu didalam mobil. Jantung Cia berdebar lebih cepat, dan sialnya itu karena ulah Garla lagi.

Garla, cowok itu masih mengingat kebiasaan yang selalu Cia lakukan, apa yang ia suka dan apa yang ia tidak suka. Selalu seperti itu, Garla benar benar bisa menarik perhatiannya, dari dulu hingga sekarang, cowok itu selalu mempunyai cara tersendiri untuk membuat siapa pun tertarik, dan jatuh berkali kali lipat oleh pesona nya. Bahkan saat ia kini sudah berstatus mantannya, Cia justru makin terjatuh untuk seorang Garla.

"Segini cukup? Apa kurang dingin?" Tanya Garla membuyarkan lamunan Cia.

"Eh, udah pas ko."

Garla mengangguk, tatapannya kini ia alihkan pada spion untuk melihat Nalen lagi.

"Lo kedinginan kaga, Na?" Tanya Garla memastikan Nalen aman.

"Aman." Jawab Nalen santai.

"Di bagasi belakang ada jaket lagi, ambil aja."

"Nggak Gar, ini gua gak ngerasa dingin."

Mendengar perhatian Garla ke Nalen membuat Cia tersenyum masam. Seharusnya Cia tidak boleh semakin jatuh dengan Garla, karena Garla tipikal yang akan selalu perhatian kepada siapa saja, bukan hanya pada dirinya. Seharusnya Cia tau dari awal, walaupun nantinya akan tetap sama, Cia akan tetap jatuh untuk Garla.

"Gar, nanti pulangnya mampir ke toko buku dulu gak papa?" Tanya Nalen.

"Iya. Ntar setelah nganterin Cia."

"Sekalian aja, Gar," Sambung Cia.

"Gua anterin lo dulu, Nalen kalo di toko buku suka lupa waktu."

"Gak papa, kebetulan ada buku yang mau gua beli juga."

"Serius?"

"Iya, Garla. Santai aja si, malah gua seneng kalo lama lama sama Lo." Jawab Cia tidak memperdulikan Nalen yang kini sudah misuh misuh tidak jelas.

Garla tersenyum mendengar omongan Cia "What are you plans tonight, anyway?"

"Don't have any."

"Nanti malem Priyan ngadain pesta ulang tahun, Lo gak dateng?"

"Nggak."

"Kenapa? Gak mungkin kan kalo Lo gak diundang?" Pasalnya semua orang sudah tau jika Priyan sudah lama mengincar Cia, namun gadis itu benar benar tidak menggubrisnya sama sekali.

"Gua dapet undangnya, tapi gua gak ada temen buat kesana."

"Gak bareng Stela?"

"She is busy."

"Temen Lo yang lain, Lo bisa milih siapapun. Even itu cowok yang udah punya pacar."

"Nah, i don't like man."

CAMARADERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang