Kejadian kemarin malam terus berputar-putar di kepala Adara seperti kaset rusak.
Pagi tadi Adara pergi ke idihmaret beli minyak goreng, wanita itu ke kasir mau bayar belanjaan ia malah kasih SIM.
"Maaf mbak. Ini bukan Satpas kalau mau perpanjang masa berlaku SIM," tukas mbak kasir tersenyum menahan tawa.
Saat itu Adara ingin menjadi transparan saja. Wanita itu tersenyum canggung dan akhirnya membayar tunai.
~~
Adara ragu apakah sang suami makan di rumah atau tidak. Jadi dia hanya buat lauk pauk seadanya saja.
Makanan yang dimasak dengan penuh perjuangan. Untung saja rasanya tidak aneh.
Walaupun bisa dibilang Adara menjalani hari yang buruk, ia tetap bersyukur. Untung rumah tidak kebakaran, karena ia melamun saat sedang memasak.
"Efek pelukan dari Pak suami sangat mengerikan. Untung rumah nggak jebluk," monolog Adara saat sedang membersihkan dapur.
Setelah selesai dengan kegiatan di dapur, Adara bingung mau ngapain lagi. Baju sudah digosok dan dilipat dengan ukuran yang simetris, rumah kinclong, bersih seperti tanpa kaca.
Setelah beberapa saat melamun, akhirnya wanita itu memutuskan untuk streaming Spongebob.
Tidak lupa dengan cemilan cepuluh cebelas, dan air putih 2 liter. Biar nggak usah bolak-balik ke dapur lagi ambil minum.
2 jam Adara duduk sambil mengutak-atik remote TV, yang akhirnya dimatikan dan wanita itu memilih nonton anime dari ponsel not stupid saja.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Adara lekas berdiri tegak dan meluncur menghampiri siapa gerangan yang bertandang.
Wanita itu melongo saat Bima berdiri menjulang dihadapannya. TUMBEN?! Perasaan ini bukan hari Jum'at.
"Mau mandi, makan atau...." Aku, bushet- batin Adara ketar-ketir melihat sang suami yang masih necis walau rambutnya awut-awutan.
Sedangkan Bima menampilkan senyum tipis misterius yang buat sang istri panas dingin. Lelaki itu malah ngeloyor mendahului Adara yang sibuk menampar pipi sendiri supaya tidak ngences.
Bima mengambil handuk dan langsung membasahi diri. Ia tersenyum jenaka mengingat ekspresi Adara saat menyambut dirinya tadi.
Sementara itu Adara segera membereskan ruang TV yang penuh remah-remah makanan. Setelahnya menyiapkan baju ganti untuk kang mas terlove tralala lili.
Wanita itu sibuk dengan merapikan kasur yang berserakan novel miliknya, tanpa menyadari bahwa Bima sudah keluar dari jamban hanya memakai handuk.
"Kenapa dirapikan?" tanya Bima mengejutkan Adara yang sedang menarik-narik ujung sprei.
"K-karena biar rapi?" jawab Adara sekenanya.
Bima mengangguk singkat. Saat pria itu berbalik menuju pintu, Adara memunggungi sang suami dan memegang dadanya.
Aduh, lama-lama khilaf juga kalau begini ceritanya. Rawr🐊
Ceklek.
Adara melotot saat pintu dikunci oleh Bima. Aduh, aduh, aduh, Gusti Allah. Jantung wanita itu rasanya mau mental ke angkasa.
"Udah makan, Dek?" tanya Bima mendekati sang istri yang mematung ditempat.
Adara mengangguk kaku. Tanpa A-I-U-E-O PakMi memeluknya lalu berbisik syahdu. Hingga membuat bulu kuduk hingga kakinya merinding.
"Mas mau ajak kamu ambil rezeki. Udah siap?"
KROMPYANGG JEDER JEDER
Kira-kira begitulah suara jantung Adara saat ini. Wanita itu menatap sang suami yang menunggu jawaban dengan sorot mata dalam.
Wajah wanita itu terasa kaku karena tegang. Masih sore loh ini. Shock. Walaupun sudah 2 bulan berlalu, ia tidak mengira kalau Bima akan secepat ini meminta 'hak'nya.
Adara menutup malu wajahnya, ia ingin teriak sambil salto guling-guling. Karena lidah sudah kelu, ia hanya bisa menjawab dengan anggukan kaku lagi.
Belah duren di sore hari, asek-asek Joss!!
🌝🎉
![](https://img.wattpad.com/cover/283270082-288-k199461.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepatil Cupid
Teen FictionMenceritakan sepasang suami-istri yang menjalani kehidupan rumah tangga dengan gaya malu-malu kucing. Bima Alingga dan Adara Dwi Putri. Pasutri muda yang selalu buat baper ibu-ibu kompleks dan tukang sayur. PakMi yang selalu cari perhatian BukRi d...