Dua

74 28 8
                                    

"Saudara jauh Takemichi?" jawab mereka serentak, mereka kemudian menoleh ke arah Takemichi dengan pandangan bingung begitu juga dengan Takemichi laki-laki itu hanya mengerjap polos sambil menunjuk ke arah dirinya,

"Heh? Ore?"

Kazutora berjalan ke arah Takemichi sambil mengguncang badan Takemichi, "Sial kau ya! Kenapa kau tidak bilang aku kalau kau punya saudara secantik ini."

"A..ku..tidak kenal dia..." kata Takemichi

"Eh? Takemichi-kun tidak kenal aku?" Hidoi yo," ucap name dengan puppy eyes nya itu.

"Eh? Ah- jangan nangis name." hibur Takemichi menggoyangkan tangannya ke arah ku.

"Wajar saja Takemichi tidak mengenalku karena aku saudara jauhmu. Aku sudah pindah dari negara ini sejak kita masih kecil. Jadi wajar kau lupa," terangku

"Jadi seperti itu," ucap Mikey.

"Iya... Aku minta maaf Mikey karena sudah marah-marah itu karena aku lihat Takemichi bersama orang yang kelihatan seram dan kupikir kalian akan membully-nya," lanjutku kembali.

"Dan ke kalian semua terlebih ke Draken," tambahku kembali sambil menunduk dan menahan tangisan.

"Kami maafkan kok. Kami juga minta maaf karena bersikap kasar padamu name," ungkap Mikey dengan penyesalan.

"Terlebih ke diriku," lirihnya pelan.

"Iya tidak apa-apa, Mikey," aku mengangkat kepalanya yang tertunduk dan melihat wajah penyesalannya itu.

"Jadi mulai sekarang kita berteman kan?" ujar ku sambil tersenyum ke arah mereka semua.

"Iya!" akhirnya mereka tersenyum dari wajah tertunduk lesu menjadi tersenyum sumringah.

"Jadi Teke-teke dimana aku tinggal?" tanyaku pada Takemichi.

"Teke-teke?" tanya pria berambut ungu, Mitsuya.

"Iya itu sebutan khusus untuk adikku Takemichi," jawabku.

"Pfft-" aku menoleh ke samping dan melihat Alexandra tengah menahan tawa.

"Apa yang kau tertawakan cecunguk?" tanyaku pelan.

"Hoi name asal kau tahu Teke-teke itu merupakan urban legend hantu Jepang, jika kau panggil Takemichi dengan Teke-teke kau sama saja mengatakannya dia seorang hantu, panggil saja Take-chan," jelas Alexandra

"Eh? Ah Take! Take-chan! Iya! Maaf aku salah sebut Take-chan sudah lama tidak bertemu jadi lupa. Hehe..." aku hanya terkekeh kecil.

"Oh astaga jadi itu maksudnya. Ku kira apa hahaha," Baji tampak tertawa keras.

"Uhmm... Take-chan dirumah ada bibi? Apa ada kamar kosong apa aku bisa tinggal di sana?" Aku berjalan ke arah Takemichi.

"Ada satu kamar kosong. Kau bisa tinggal di sana," jawabnya.

'Akhirnya berhasil juga.' batinku sambil tersenyum penuh kemenangan.

Alexandra yang melihat name sedang tersenyum itu hanya menggeleng geleng kepala, "Sudah kuduga."
•••

"Sampai jumpa," aku tersenyum sembari melambaikan tangan ke arah Mikey dan Kazutora yang telah mengantarku dan Takemichi.

"Permisi ibu, aku bawa Name ke rumah. Dia saudara jauh kita dulu. Akhirnya ia pulang ke Jepang juga," kata Takemichi sambil berlari kecil ke dapur dimana ibunya berada disana.

"Eh? Name? Siapa dia?" tanya ibu Takemichi menatap ke anaknya

"Itu!" Takemichi menunjuk ke arahku yang berdiri di depan seberang sebelah kulkas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOW TO GET YOUR HEART? [Tokyo Revengers X Readers!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang