02

99 16 4
                                    

Playlist: Red Velvet - Bad Boy (Eng Ver)

Manhattan, New York City, USA

Hari sudah malam, di dalam mansion mewah bergaya Eropa itu keadaan sangat sepi. Hanya terdengar goresan pensil dan kertas yang saling bergesekan.

Dave sedang mengerjakan tugas sekolah ditemani Roderick. Pria itu dengan sabar menjelaskan beberapa soal yang tak Dave pahami.

"Papa, aku ingin berlibur." Ucap Dave tiba-tiba membuat kening Rick mengerinyit.

"Ini belum musim liburan boy, nanti summer tahun depan kita pergi berlibur." Jawabnya, ia menatap anaknya yang sedang merengut tak suka dengan balasan papanya.

"Apa papa tidak sayang padaku? aku ingin berlibur seperti teman-temanku." Pekiknya seraya beranjak dari tempat duduknya. Roderick memijat keningnya sambil menghela nafas berat. Ia tak tahu darimana sifat keras kepala sang anak, Dave selalu begitu----jika keinginannya tak dituruti maka ia akan mengamuk. Bahkan pernah ia mendiami Rick beberapa hari karena pria dewasa itu tak bisa menepati janjinya untuk menjemput pulang sekolah.

"Oh c'mon Dave, papa akan mengajakmu liburan nanti. Sekarang selesaikan dulu tugas sekolahnya." Bujuknya seraya menghampiri sang anak yang sedang berdiri sambil melipat kedua tangannya bersedekap dengan bibir mengerucut lucu------jangan lupakan mata tajamnya.

Sebenarnya Rick gemas akan tingkah laku anak itu. Dia membawa Dave untuk digendong dan mengecup kepala anak itu.

"Kalau kau sangat ingin, kita bisa berlibur minggu depan setelah papa pulang dari Las Vegas." Bujuknya lagi yang melihat Dave masih diam merajuk. Namun secepat kilat anak itu menoleh pada Rick dengan mata berbinar.

"Benarkah? Kita berlibur minggu depan?" Tanyanya antusias disambut kekehan Rick. Pria dewasa itu mengangguk dan membawa Dave untuk kembali duduk.

"Nah sekarang ayo selesaikan ini dulu. Sebentar lagi mama mu pulang." Ucapnya.

Dave dengan segera melanjutkan kembali mengerjakan tugas sekolahnya sementara Rick hanya memandangi anaknya itu dengan tersenyum teduh.

***


Besoknya Roderick sudah siap dengan satu koper kecil untuk keberangkatannya ke Las Vegas. Pria itu sedang menggendong Dave yang tak rela papanya pergi.

"Ayo sayang kau harus sekolah, biarkan papamu berangkat." Irene membujuk Dave yang tak mengindahkan ucapannya sama sekali. Wanita itu menghela nafas seraya berdecak.

"Turunkan saja dia Rick, aku juga harus pergi bekerja." Ucap Irene terlihat kesal. Roderick menurut dan menurunkan Dave yang langsung merengek.

"Jika kau tak membiarkan papamu pergi, liburanmu tak akan jadi." Ancam Irene yang sudah jengah dengan tingkah anak itu. Dave segera saja mengusap air matanya dan mengambil tas sekolah----Roderick tergelak dan mengusap puncak kepala anaknya.

"Nah, sekarang ayo kita berangkat, kiss dulu papamu." Ucap Irene seraya menggandeng tangan Dave. Anak itu menghampiri Rick dan mengecup pipi papanya singkat.

"Bye papa. Jangan lupakan liburannya." Cetus Dave.

Setelah kepergian dua orang itu, Roderick melihat arlojinya, masih ada waktu untuk bersantai setengah jam sebelum pergi ke bandara. Ia merogoh ponselnya yang bergetar di dalam saku celananya. Ada satu buah pesan yang membuat rahangnya menegang.

Katy my lil sist..

Dia sudah mengetahuinya. Jangan gegabah, dan cepat datang kemari jerk.

Dia menggeram pelan dan memutuskan untuk berangkat saja. Ia akan menghubungi beberapa anak buahnya agar tak terkecoh.

"Sialan!"

TRAP AND NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang