IV

8.5K 1K 238
                                    

« Ambition »

"Tuaaann!" para pelayan serempak berteriak saat Renjun melemparkan ikan hias milik Jaehyun ke kolam renang. Ia lantas ikut menceburkan diri untuk berenang.

"hahahahah. Ikan berenang sama bareng Injun." seru Renjun yang asik bermain air. Para pelayan hanya bisa terduduk lemas di pinggir kolam renang, bisa dibilang pelayan di rumah besar milik Jaehyun saat ini bisa dihitung dengan jari, karena banyak dari mereka yang sudah mengundurkan diri.

Kalau bukan Johnny yang mengusulkan untuk menaikan gaji para pelayan, mungkin tak akan ada yang sanggup bertahan. Terlebih Jaehyun yang sekarang benar-benar menekankan pada para pelayan untuk memastikan Renjun tidak terluka sedikitpun.

Sementara Jaehyun hanya bisa memijit panggal hidungnya saat mendengar laporan kejadian di rumah dari pelayannya.

"anak itu kenapa lagi?" tanya Johnny yang kebetulan sedang berada di ruangannya.

"ikan hiasku tewas." lirihnya.

"hahahahaha." Johnny hanya bisa tertawa mendengar ucapan Jaehyun, seolah tak akan heran dengan tingkah omega liar itu. Bahkan bisa dibilang Johnny justru menunggu 'kabar' ulah apa lagi yang diperbuatnya. Menyenangkan baginya, melihat Jaehyun yang terlihat stress mengurusi omega yang sudah sah menyandang marganya.

"puas kau ketawa, sialan."

"sudahlah, kau kan sudah punya peliharaan baru, lagi pula siapa suruh kau jarang dirumah, bukannya menjinakan anak itu malah kau tinggal-tinggal."

"aku muak melihatnya, setidaknya sampai surat-surat itu selesai. Setelah itu akan ku pastikan untuk membuangnya." Jaehyun terlihat cukup geram, mengapa prosesnya begitu lamban. Ia ingin segera selesai, namun beta sialan itu seperti mengulur-ngulur waktu.

"ya kau pulanglah sesekali, jangan sampai rumahmu nanti ditumbuhi banyak pohon untuk digelayuti anak itu."

"memang dasar anak monyet." umpat Jaehyun kesal.

"dan kau menikahi seekor monyet, waras kah?"

"bila kau meledekku lagi, aku tak akan segan membunuhmu."

"hahaha calm down man. Tapi kalau kau memang tidak mau anak itu, kau bisa memberikannya untukku. Bukannya dia terlalu manis untuk di bunuh?"

"ambil, pakai sampai kau puas!" bentak Jaehyun yang langsung meninggalkan ruangannya. Mungkin dengan mencuci muka bisa menyegarkan pikirannya saat ini.

.
.
.
.

Renjun dengan lahap menyantap makanan malamnya. Berbagai hidangan disediakan dengan begitu mewah dan menggiurkan, membuat omega manis itu kalap memasukan semua jenis makanan yang ada dimeja ke mulutnya.

"tu-tuan, tetaplah di tempat dudukmu. Biar saya yang ambilkan." pelayan di samping Renjun berusaha menahan omega manis itu agar tak naik ke meja. Ia ingin meraih makanan yang jaraknya cukup jauh.

"lapar injun makan itu mau." ujarnya mencebik kesal.

"i-iya tuan saya ambilkan yang itu." pelayan itu sigap mengambil makanan yang di inginkan Renjun, namun baru saja diletakannya omega yang kini bermarga Jung itu menggerang meremat perut dan dadanya yang terasa begitu panas.

"akhh! Sakit... In-jun panas sakit, kakek!" erangnya.

"tu-tuan!" pelayan di rumah itu tambah panik saat Renjun semakin menggerang, bahkan kini tersungkur dilantai.

"tu-an Jaehyun.... Tuan Renjun..."salah satu pelayan langsung menghubungi Jaehyun dan selang beberapa menit ia bersama Johnny datang untuk melihat Renjun yang kini sudah dipindahkan ke kamarnya.

Ambition [JaeRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang