VI

8K 1K 171
                                    

« Ambition »

Jaehyun terbangun mendengar suara yang mengusik tidurnya. Deru dari mesin pemotong kayu dan palu, ditambah senandung aneh yang benar-benar menganggu tidurnya dipagi yang indah.

"rumah injun kayu di pohon besaaarr~ ayo buat sama-sama~ Johnny hyung teman injun anak baik~"

"arrrgggghhh." sang alpha menggerang kesal, menutup telinganya dengan bantal. Namun apa daya, suara diluar jauh lebih kencang.

"berisik!" teriak Jaehyun dari balkonnya. Ia mendapati sosok sang istri yang tertawa riang bersama sahabatnya, mereka terlihat membuat sesuatu dengan banyak tumpukan kayu di halaman belakang.

Keduanya menoleh, Renjun terlihat mencebik karena diteriakan. Sedangkan Johnny hanya menampilkan cengirannya.

"Bangun Jae, liat mataharinya sangat cerah." ujar Johnny yang hanya di beri tatapan sengit. Jaehyun memtuskan pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Berusaha tak memperdulikan kegiatan di luar sana, meski sesekali mengintip dari jendela. Renjun terlihat begitu senang saat bersama Johnny, dan entah kenapa hal itu sedikit mengganggu hatinya. Ia merasa sedikit, kesal? Mungkin, ia sendiri pun tak paham.

"apa omega aneh itu menyukai Johnny?" gumannya, yang kini duduk di sofa. Menikmati secangkir kopi yang bahkan belum ia sentuh sedikit pun. "senang sekali hanya buatkan rumah pohon bodoh itu! Aku bisa memberinya rumah dengan harga miliaran, cih! Memang dasar omega bodoh!" grutunya lagi, namun langsung lompat berbaring di atas sofa panjang saat mendengar suara langkah kaki.

"Ayo hyung mandi Injun bareng sama-sama!"

Jaehyun pura-pura memejamkan matanya di sofa saat Renjun dan Johnny masuk kerumahnya. Johnny tau Jaehyun berpura-pura, hanya bisa terkekeh kecil. Jaehyun bukan tipe yang mudah tidur disembarang tempat. Ia lantas mengajak Renjun duduk disofa.

"tunggu, hyung lelah. Kita duduk dulu baru nanti kita mandi bareng." ujarnya yang langsung duduk di single sofa dekat Jaehyun berbaring.

Renjun yang melihat Jaehyun tertidur di sofa, terdiam sejenak lalu bertanya pada Johnny.

"Kopi minum tidak ngantuk, Jaehyun hyung tidur tapi? Kopi tidak minum?" Johnny mencerna kata-kata dari omega mungil itu sebelum menjawab.

"kau bangunkan saja." ujar Johnny, Renjun dengan sigap duduk di atas perut Jaehyun dan sedikit melompat-lompat.

"akh!"

"bangun bangun mandi ayo bareng injun bareng Johnny hyung sama ayo!" ujarnya sambil terus melompat-lompat.

"yak, akh sakit bodoh berhenti!" Renjun terkekeh, sedangkan Johnny terus memeganggi perutnya menahan tawa.

Renjun merubah posisinya, lantas tiduran diatas tubuh Jaehyun. "ayo sama sama mandi."

"kau gila?" bentak Jaehyun, wajahnya sedikit memerah dengan posisi mereka yang sekarang.

"Johnny hyung mandi ayo. Jaehyun hyung tidak." ujak Renjun yang langsung bangkit dari tubuh Jaehyun. Namun saat Renjun ingin beranjak tanganya di raih Jaehyun dan bahkan setengah diseret oleh alpha itu.

"tidak boleh mandi bertiga! Kau tau itu pamali, dilarang!" omel Jaehyun yang langsung membawa Renjun ke kamar mandi. Sedangkan Johnny sudah berguling-guling tertawa di sofa selepas mereka pergi.

"dasar! Kau itu omega, harus jaga penampilan. Tidak bau seperti ini, lihat rambutmu astaga! Apa-apaan warnanya seperti ini. Nanti kita ke salon untuk merapihkan rambutmu." omelnya Jaehyun tanpa henti sambil melepaskan pakaian Renjun. Renjun yang terus diomeli hanya terdiam sambil mengerucutkan bibirnya, sedikit menghilangkan fokus sang alpha yang niatnya murni hanya ingin memandikan omeganya di awal.

Bibir cherry itu terlihat menggemaskan. Bahkan ia susah untuk menelan silvanya saat ini setelah sadar tubuh Renjun sudah tak mengenakan apa-apa.

Jaehyun menepiskan pikiran kotornya dan lekas menyalakan keran shower untuk memandikan Renjun.

"hyung mandi tidak buka?" tanya Renjun dengan tatapan bingung.

"hyung buka bareng-bareng mandi kita." rengeknya sambil terus menarik-manarik pakaian sang alpha.

"aku sudah mandi." jawabnya namun...

Breeekk

Kaos yang di kenakan Jaehyun sobek di tarik Renjun.

"hihihi." Renjun hanya terkekeh melihat wajah Jaehyun yang terlihat cukup kaget. Ia hanya menghela napas lalu melepas semua pakaianya. Membuat sang omega tampak gembira bermain-main di bawah keran shower dengan tubuh yang terus di bersihkan oleh Jaehyun.

.
.
.
.

Jaehyun menyandarkan kepalanya dipunggung kursi, pikirannya terus berkecamuk. Ini hampir memasuki waktu 2 bulan ia menikahi Renjun namun masih belum ada kejelasan tentang lahan tersebut. Ia tau, kunci jawabannya hanya satu. Beta gila itu ingin Renjun hamil dan memiliki ke turunan, barulah setelah itu Beta bernama lengkap Kim Jongdae akan menyerahkan lahan yang ia incar selama ini.

Hayolah, mau menunggu bepara lama lagi, ia khawatir para investornya akan pergi, namun ada hal lain yang kuat mengganggu pikirannya.

"John?"

"hm?" Johnny yang sibuk membaca berkas-berkas di atas meja Jaehyun pun menoleh.

"kau tau cara menghamili omega?" tanyanya.

"hah?" jelas Johnny membulatkan mata mendengar pertanyaan sahabatnya.

"tinggal berhungan apa susahnya." jawab Johnny enteng, fokusnya pun kembali pada berkas-berkas.

"sudah tapi kok tidak langsung hamil?"

"jelas ada tahapnya, kau pikir seperti makan cabai sekali gigit langsung pedas. Tapi bisa saja sih, bila kau melewati tahapan-tahapan itu. Dan sangat mustahil untuk seorang amatir sepertimu. Paling berapa ronde langsung lemas."

Jaehyun melempar pulpen dari mejanya hingga mengenai kepala Johnny.

"sialan, aku memang amatir tapi aku perkasa! Sudah di cek di lab kalau hormon dan spermaku itu baik."

Sadar saat obrolan mereka semakin frontal, Jaehyun pun terdiam dan mengusak kasar wajahnya.

"kalau dia tidak segera hamil, lama-lama aku di tinggalkan para investor. Usahaku akan gagal John." keluh Jaehyun.

"pake cinta coba, siapa tau langsung jadi. Atau aku yang hamili saja, nanti kalau jadi aku kabari. Tak apa aku siap tanam benih."

"kau benar-benar ingin ku bunuh?" Johnny lantas terbahak melihat muka sahabatnya yang terlihat masam.

"cemburumu seram juga."

"tidak idiot! Aku tidak cemburu. Tapi tetap saja kau tidak sopan bicara seperti itu di depan suaminya." sangkal Jaehyun. Johnny hanya bisa kembali terkekeh, ia paham betul bahwa sahabatnya ini sedang jatuh cinta meski tak ingin mengakuinya.

Tiba-tiba saja suara dering telpon menginterupsi mereka berdua. Telpon itu dari pelayan di rumah Jaehyun yang mengabarkan Renjun kini di rumah sakit.

Sontak keduanya beranjak dari ruangan dan pergi kerumah sakit.

Tbc_



Ambition [JaeRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang