Sial

361 18 0
                                    

Ega's Pov
Huh, akhirnya bisa nafas lega nih.. Sial banget hari ini, masa harus sebangku sama anak nerd..
"hei, lo kenapa? Kusut banget mukanya. Balik balik kok gitu, nggak biasanya kayak gitu. Eh iya gimana sekolah lo? Pada suka nggak sama lo??"nih anak nyerocos aja, eh iya ini sahabat gue di jogja namanya Ivan.
"nanya nya satu-satu aja kalik.. Nggak papa. Biasa aja. Kayanya sih pada suka, kan gue ganteng.. Itu buat jawab pertanyaan lo." jawab gue sekenanya.
"ya udah kalik, biasa aja! Kenapa sih?"tuh kan cerewet banget ni anak.
"gue lagi bete, masa sebangku sama anak nerd? Sial banget kan? Mana orangnya aneh gitu, mukanya jutek lagi." langsung deh, cerita aja.
"buahahaha.. Sumpah demi apa? Lo sebangku sama nerd.. Tapi lo nggak boleh gitu, ntar suka baru tau rasa.." timpal Ivan.
"nggak mungkin lah, mana ada sejarahnya seorang Ega Pratama jatuh cinta sama nerd.. Nggak akan" enak aja mana mungkin.
"eh dibilangin malah.. Kemakan omongan sendiri baru tau rasa lo" Ivan tetep kekeuh aja.
"serah! Pergi aja sana?" usia gue.

Author's Pov
Setiap hari, Izzy dan Ega menjalani aktivitas nya masing-masing. Tanpa komunikasi apapun mereka tetap menjadi teman sebangku. Entah bisa dinamakan teman  sebangku apa bukan, tak pernah berkenalan, apalagi komunikasi.
Izzy menjadi benci dengan Ega, ternyata Ega memang sombong *walaupun hanya terhadap Izzy. Hanya Izzy seorang yang belum pernah merasakan keramahan dan keasikan Ega.
Bukan hanya itu, Ega juga menjadi saingan Izzy karena nilai Ega sangat fantastis.

Sampai suatu hari mereka harus berusaha bersatu karena ada tugas kelompok dan kelompoknya harus sebangku.
"Aish, kenapa pake kelompok sebangku sih.. Mana pendapat aku sama dia sering bertolak belakang lagi." umpat Izzy dalam hati.
"gue juga nggak mau lagi kalo harus sekelompok sama lo." kata Ega tiba-tiba seakan-akan mengetahui isi hati Izzy.

Lidah Izzy kelu. Ia masih kaget mendengar ucapan Ega mengingat Ega tak pernah mau berbicara dengannya. Akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya.
"kamu ngomong sama aku?"
"iyalah, lo pikir gue ngomong sama tembok?"jawab Ega ketus.

"pak jangan sebangku deh, yang namanya sebangku pasti udah akrab." usul Ega ke guru.
"maaf, nggak bisa Ega. Saya paling tidak suka ditentang. Lagi pula saya juga belum pernah melihat kamu akrab dengan Izzy." tolak pak guru.
Akhirnya dengan berat hati mereka menerima keputusan guru.

#Pas pulang sekolah..
"Eng.. Ega, gimana tugasnya? Mau dikerjain kapan?" Izzy mencoba memberanikan diri untuk berbicara dengan Ega. Izzy bukannya takut atau gimana pun layaknya seorang nerd, karena memang Izzy yang sebenarnya tidak selalu cupu. Hanya keseringan takut dan kurang PD aja.
"terserah."singkat Ega masih dengan sikap dingin nya.
"kalo nanti gimana?" Izzy juga berusaha untuk menyaingi cueknya.
"gak bisa, ada urusan." sahut Ega.
"tadi katanya terserah.. Plin plan.." dengus Izzy dalam hati.
"yaudah. Besuk aja pulang sekolah di kelas." Izzy memutuskan.
"di kelas mulu kerjaannya. Dasar nerd!" Ega mengumpat lirih namun masih bisa didengar Izzy.
"Aku memang nerd. So? Have a problem about it?" Izzy berkata dengan ketus.
Ega hanya berlalu meninggalkan Izzy yang terus saja mendumal.

in nerdy's dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang