Mulai

325 20 2
                                    

#aduh maaf ya kalo update nya lama.. Paketan habis soalnya *kok malah curhat.
Maaf juga kalo nggak bisa jadi Author yang baik.. Baru pertama kali nulis soalnya.

Author's Pov
"Tugasnya ini gimana?" Tanya Izzy. Ia kesal karena Ega terus memainkan gadget nya.
"Ya tinggal ngerjain aja susah bener sih." Jawab Ega ketus.
"Siniin gadget kamu!" rebut Izzy.
"apaan sih. Balikin nggak?" tukas Ega.
"nggak! Tugasnya kapan selesai kalo kamu main gadget mulu. Aku nggak mau buang-buang waktu cuma buat nungguin kamu mainin gadget." sangkal Izzy.
"yaudah lah ya. Lo kan nerd, masa lo nggak bisa ngerjain tugas segini doang?" remeh Ega.
"kamu bisa sopan nggak sih? Aku tekanin lagi ya, aku emang nerd tapi kamu nggak bisa ngeremehin aku. Mentang-mentang semua pada suka sama kamu, bukan berarti kamu bisa ngrendahin aku." jawab Izzy dengan penuh emosi.

Izzy sudah hilang kesabaran. Ia tidak mau lagi meladeni Ega. Ia pergi dan memutuskan untuk mengerjakan tugasnya sendiri dirumah.

Dirumah, Izzy menangis sejadi-jadinya. Ia tidak menyangka orang yang selama ini ia idolakan ternyata sombong dan tidak punya perasaan.
"ya Tuhan, apa aku salah telah mengidolakannya? Kenapa ia sangat jahat? Kenapa ia seakan sangat membenciku? Apa salahku Ya Tuhan?" Izzy merasa sangat sakit hati akan perkataan Ega.

#hari berikutnya

Izzy menulis sebuah surat, kemudian ia letakkan laci meja Ega. Tak lupa ia juga menyertakan tugas yang telah ia kerjakan.

Saat Ega melihat tugas dan surat tersebut, ia membacanya.

Nih tugasnya! Nama kamu udah aku cantumin, kamu tinggal ngumpul aja.
Izzy

"maksudnya apaan nih? Kok lo sendiri yang ngerjain? Lo ngerasa jadi orang yang paling bisa?" kata Ega.
"udah ngomongnya? Kemarin kamu sendiri kan yang ngeremehin aku? Itu udah aku buktiin. Tinggal ngumpul aja apa susahnya sih?" sahut Izzy ketus.
Sebelum Ega sempat ngomong,
"nggak usah ngomong lagi! Aku males debat sama kamu." potong Izzy.

Hari hari selanjutnya, Izzy dan Ega tidak pernah lagi berbicara.

Sampai suatu ketika ditoko buku, Izzy yang sedang berjalan tiba-tiba menabrak seseorang. Buku-buku yang dibawanya pun jatuh. Spontan ia memungutnya, bersamaan dengan orang tersebut.

"maaf, nggak sengaja!"
"sorry, nggak sengaja!"

Kata mereka berbarengan. Saat mereka mendongak, satu sama lain terkejut. Ternyata orang yang ditabrak Izzy adalah Ega.
"Kamu?"
"elo? ngapain lo kesini?" Tanya Ega.
"bb-bbukan urusan kamu!" sahut Izzy. "lagian kamu nggak inget kalo aku anak nerd? Jadi wajar kan kalo aku ke toko buku."sambung Izzy dengan ketus. Izzy meninggalkan Ega, namun Ega segera menyusul Izzy.

"sorry deh kalo yang itu! Eh maksud gue maaf. Gue nggak bermaksud ngeledek elo kok, sumpah." kata Ega.

"mau gue bantuin bawain buku nggak? Eh lo kesini tadi sama siapa? Mau gue temenin nggak?" lanjut Ega.

Izzy berhenti, ia terpaku atas omongan Ega. Ia membatin, "loh kok tiba-tiba sikapnya jadi kayak gitu sih, kesambet apaan dia?"
"kayak gini gimana maksudnya? Tanya Ega.
"loh kok Ega bisa baca pikiran sih?" batin Izzy lagi.
"Eng.. Enggak!" jawab Izzy. Ia melengos pergi untuk menutupi muka merah nya.
Ega bingung, tapi ia tidak mengikuti Izzy.

Izzy's Pov
Haduuh kok malah ketemu Ega. Dan Ega kok jadi perhatian gitu sih. Jangan-jangan Ega suka lagi sama aku.
"ya nggak mungkin lah. Sikap nya ke aku aja cuek sama dingin gitu, padahal kalo sama yang lain biasa aja."

Ega's Pov
Kok gue tadi pake sok perhatian ke dia sih. Sejak kapan gue jadi gitu sama dia. Tapi kalimat gue tadi kayaknya langsung keluar dari mulut aja deh. Curhat sama Ivan aja apa gimana ya? Sms aja deh

#yang italic Ega, yang bold Ivan ya..

Van, tadi ditoko buku gue ketemu sama si nerd.
Nerd? Nerd siapa?
Haduuh itu, nerd yang sebangku sama gue.
Ooo, emang kenapa lo sama dia?
Gue tadi tabrakan sama dia, padahal dia bawa buku cukup banyak. Jadinya gue tolongin deh.
Cie yang nolongin nerd. Trus trus?
Apaan sih lo. Trus entah kenapa tadi gue malah nawarin diri buat nemenin dia.
Whaatt? Lo nawarin diri buat nemenin si nerd? Sumpah demi apa??
Iya, makanya gue bingung. Tadi kalimat nya keluar dari mulut gue tanpa permisi. Tapi dianya juga nggak mau sih.
Mana ada kalimat kalo mau keluar permisi dulu. Jangan-jangan lo suka lagi sama dia. Tuh kan, lo kemakan omongan sendiri!
Enak aja!
Tapi masa iya sih gue suka sama dia? Dia kan nerd.
Loh? Emang kenapa kalo dia itu nerd? Nerd juga manusia kalik.
Itu mah gue juga tau. Emangnya kalo bukan manusia apa lagi? Hantu?
Eh, iya. Bisa jadi tuh, coba besok lo perhatiin deh! Jangan-jangan kakinya nggak nyentuh tanah lagi.
Apaan sih lo? Ngaco! Gausah bikin merinding deh!
Lo mah gitu aja takut.

Tapi masak iya sih gue suka sama nerd? Kan banyak cewek yang ngefans sama gue, kenapa harus si nerd yang gue suka??

Bingung gue mikirnya.. Otak gue butuh refreshing deh kayaknya. Ngaco mulu dari tadi.

in nerdy's dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang