Bertemu lagi

177 32 2
                                    

Alvaro memasuki area sekolah, memarkirkan motor sport warna hitam itu dengan rapih. Tangannya menyisir rambut yang sedikit berubah karena memakai helm.

Bremmm bremmm

Suara tarikan gas itu sudah sangat familiar di telinganya, 2 motor lainnya datang dan memarkirkan tepat di samping motornya.

"Tumben lo gak telat?" Terdengar seperti pernyataan di telinga Reka.

"Gara-gara si Nopal"

"Oh gak ikhlas nolong aing?"

"Emang lo kenapa Nop?" Tanya Irfan setelah menyisir rambutnya kebelakang dengan jari tangan kanannya.

"Motor aing mogok deket rumah si Reka, sekalian weh aing nebeng ke sekolah"

"Trus motor lo?"

"Gue tinggal di jalan" Jawabnya dengan muka polos.

"Tolol"

Mobil sport berwarna silver lewat begitu saja di hadapan mereka. Tak lama dua laki-laki keluar dari mobil dengan tas yang menggantung di bahu masing-
masing.

"Lagak lo pake mobil sport ke sekolahan"
Anggap saja itu sapaan dari Alvaro yang dilontarkan untuk keduanya.

"Tadinya gue mau traktir kalian makan nanti di kantin, tapi karna bang Al bikin ulah, bang Al gak dapet jatah" Kalimat panjang itu keluar dari mulut Nata.

"Ada apaan emang Ta?" Tanya Reka kepo.

"Guys gue masuk duluan ya, ada rapat osis dadakan" Kata Irfan sambil melangkah menjauh dari mereka.

"Lah gue ikut dong, bang Irfan tungguin" Laki-laki jangkung bernama Gery yang sedari tadi diam akhirnya pergi mengejar Irfan yang pergi lebih dulu.

"Kantin gak? Gue kantin dulu lah" Reka yang mengajak ke kantin dan diikuti ketiga temannya. Namun baru setengah jalan langkah Alvaro tiba-tiba terhenti. Ia menemukan sosok yang tak asing baginya, alih-alih pergi ke kantin ia malah pergi mengikuti laki-laki yang katanya tak asing baginya.

Alvaro terus mengikuti sampai pada pertigaan tangga antara koridor kelas dan toilet, laki-laki yang tadinya terus berjalan tanpa menoleh tiba-tiba berbalik arah dan menatap Alvaro. Ia sedikit terkejut dengan gerakan tiba-tiba yang dibuat laki-laki di depannya.

"Halo Alvaro, kenapa ngikutin aku?"

"Dih kepedean gue mau ke kelas"

Alvaro baru sadar akan satu hal, seragam sekolah yang kemarin ia lihat adalah seragam sekolahnya. Kenapa ia baru sadar sekarang?

Tanpa menoleh ke arah Bintang, Alvaro melanjutkan jalannya melewati Bintang begitu saja. Terus melangkah sampai pada saat ia sadar ini bukan koridor menuju kelasnya, ini koridor kelas 12. Akhirnya ia memutar badan ingin kembali turun tangga dan kembali ke arah kelasnya.

Bruk

Baru saja berbalik arah, Bintang, laki-laki itu menabraknya membuat keningnya bertemu dengan dagu milik Alvaro.

"Aaaawww"

"Kamu kalo mau balik badan bilang dong, aduh jidat aku sakit" Bintang mengusap keningnya yang memerah akibat insiden tadi.

"Lo aja jalannya mepet gue"

"Minggir"

Bintang belum juga mengindahkan perkataan Alvaro hingga membuat Alvaro jengah dengannya.

"Alvaro please jangan ganteng-ganteng nanti aku pingsan"

'Wah gak waras nih orang, gue emang udah ganteng dari lahir' batin Alvaro.

Bintaro [HyuckRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang