Setelah sampai di depan halaman rumahnya, Alvaro turun dari motor, sudah berganti pakaian dengan yang lebih santai karena ia pikir seragam tidah keren jika dipakai pulang ke rumah orang tuanya, untuk itu tadi ia mampir sejenak hanya untuk mandi dan berganti pakaian.
"Assalamu'alaikum"
Ia mendorong pintu setelah mengucapkan salam, rumah ini tidak sepi, justru banyak saudara yang jarang ia lihat berkumpul di sini sekarang.
"Alvaro sini sayang" Panggil Mama ketika melihat putra keduanya memasuki rumah.
Alvaro mendekati Mama yang kini duduk di sofa bersama tante dan juga sepupu jauh Alvaro yang jarang sekali ia lihat yang ia ketahui namanya Lily.
"Duduk sini sayang" Mama menepuk sofa tepat di sebelahnya, Alvaro menurut saja.
"Kamu makin ganteng aja Varo" Pujian itu keluar dari mulut tante Maria, perempuan cantik yang usianya tak jauh berbeda dengan Mama.
"Makasih tante, tante juga makin tua makin cantik, tapi masih cantikan Mama Varo sih" Ia berkata sambil terkekeh memperlihatkan senyuman manis yang lepas begitu saja.
"Ini ada apa sih Ma?"
"Syukuran sayang, Alhamdulillah kakak kamu hamil"
"Hah? Bang Mervin hamil?" Suara yang ditimbulkan akibat rasa terkejutnya membuat seluruh keluarganya menoleh.
"Gue diem ya Alvaro" Mervin berteriak dari arah dapur.
"Lentera, kok Mervin sih kamu mah ada- ada aja"
"Kirain Bang Mervin Ma"
"Btw tante Maria kesini berdua sama Lily aja tan?"
Ada keterkejutan yang ia temukan dari raut kedua orang yang lebih tua darinya.
"Kak Varo... "
Suara itu samar terdengar meski jaraknya dekat tapi suaranya terasa sangat jauh, Alvaro menoleh ke arah Lily dan gadis itu tersenyum manis padanya.
"Kenapa Ly?"
"Aku kangen"
Tangan mama memegang bahu Alvaro dan membuat Alvaro mengalihkan pandangan, menatap Mama dengan sebelah alis terangkat seolah bertanya 'ada apa?'
"Hiks"
Tante Maria tiba-tiba menangis, dengan isakan yang masih bisa Alvaro dengar walau samar-samar.
"Varo, apa Lily dateng ke sini?"
"Loh bukannya sama tante?"
"Ngga tante sendirian"
Usapan mama di pahanya membuat ia mengingat sesuatu, kenyataan bahwa Lily telah berpulang.
Deg
Ada kecemasan yang terpahat di wajah Alvaro, tentang ucapan Tante Maria yang terdengar agak aneh di telinganya.
'Mampus gue'
"Kak Varo... " Lily memanggilnya kembali, Alvaro hanya menoleh dan mendapati gadis yang ia lihat tersenyum manis.
"Aku kangen Mama"
'Hihihihihihi' tawa gadis itu menggelegar ke seluruh ruangan, sayangnya hanya Alvaro yang bisa mendengar.
"Kalo mau liat mama lo diem, gausah petakilan" Alvaro berkata sambil matanya menatap tajam Lily yang duduk tepat di samping tante Maria, sedangkan mamanya masih berusaha menenangkan tante Maria dari tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintaro [HyuckRen]
Short StoryBagaimana rasanya jatuh cinta? Bagaimana rasanya mencintai seseorang? Apakah menyenangkan? Alvaro juga ingin merasakannya Pertemuan dengan laki-laki itu, apakah bisa membuat Alvaro merasakan apa itu jatuh cinta? Seperti impian yang selalu ia damb...