Bandara

183 24 0
                                    

"Doyum-ah!" panggil Myeongho pada klon- maksudku pada anaknya yang sedang menonton serial kartun bis kecil.

"Iya, ma?"

"Kamu ada kuliah hari ini?"

"Cuma satu pertemuan jam 9, kenapa?"

Myeongho tampak tersenyum senang.

"Bagus, kalau gitu bisa nggak jemput Jongseong di bandara siang nanti? Katanya dia bakal sampe jam satu," ujar Myeongho.

Doyum menoleh ke arah pria manis yang selama ini ia panggil mama itu. "Dia pulang hari ini?"

Myeongho mengangguk. Sementara Doyum hanya membuat gestur oke dengan tangannya lalu kembali fokus ke tontonannya. Yah, masih jam 7 ia masih bisa santai.

Ngomong-ngomong soal Jongseong, dia adalah adik kembar tidak identik Doyum yang hanya sembilan menit lebih muda. Anak itu menghabiskan masa SMA nya di New York dan sekarang entah kenapa ia malah ingin pulang dan melanjutkan studi di Korea.

***



Saat tiba waktunya, Doyum pergi ke kampus seperti biasa. Mengikuti perkuliahan secara umum sampai jammya habis. Ngomong-ngomong dia mengambil jurusan seni musik dan saat ini sedang menempuh semester tiga.

"Doyumie, ada rencana hari ini?"

Doyum kaget saat seseorang tiba-tiba merangkul pundaknya. Rupanya itu Khael, salah satu teman seangkatannya. Sebenernya nama aslinya adalah Lee Sangmin, tapi dia minta dipanggil seperti itu, supaya keren.

"Sebentar... tadi pagi nyokap gue nyuruh apa gitu, tapi kok gue lupa ya?"

Khael meliriknya malas. "Bego."

"EH INGET!"

"Astaga kuping gue! Apa?!"

"Gue harus jemput Jongseong jam satu siang nanti!" kata Doyum.

"Jongseong? Siapa?"

"Adek kembar gue, baru pulang dari Amerika," jawab Doyum.

"Wihhh keren! Ganteng nggak kembaran lo itu? Eh... namanya kembar pasti mirip elo ya?"

Doyum menggeleng. "Nggak, kembar nggak identik. Tapi kalo soal ganteng sih masih gantengan Kak Yongha menurut gue."

Khael secara tiba-tiba melepas rangkulannya sembari memasang raut kesal.

"Anjir ngapain sih bahas dia?! Gue masih kesel ya!"

"Lah ngapa? Berantem lagi lo sama pacar lo itu?"

"Kesel gue! Dia tuh... GATAU ANJIR LEMOTNYA PARAH GA PEKA!"

Doyum terkekeh, dan kini gantian ia yang merangkul Khael. "Kalem-kalem, oke? Ini masih jam setengah sebelas, gue bisa otw ke bandara nanti aja jam setengah dua belasan. Gimana kalo kita makan di mekdi dulu?"

"Ayo! Abis itu gue juga mau ikut lo ke bandara, ya?"

"Eh tapi nanti Kak Yongha marah ga ya pacarnya gue bawa pergi?"

"Bodo amat anjir! Ayo makan gue laper!"

***

-Skip makan-

Dua manusia imut itu akhirnya tiba di bandara, menunggu kedatangan seseorang yang katanya baru pulang dari Amerika.

"Yum kembaran lo ganteng kan?" tanya Khael saat keduanya mulai bosan menunggu.

"Hm, dia fotokopian bokap gue," jawab Doyum malas.

"GANTENG DONG!"

Doyum menggosok-gosok telinganya karena pekikan tidak santai dari pemuda manis bermarga Lee itu.

"Iya iya, tapi nggak usah coba-coba iseng godain dia buat selingkuh. Nanti gue bisa direbus sama Kak Yongha," kata Doyum.

"Iya anjir tau gue."

Akhirnya, setelah beberapa menit menunggu, orang yang ditunggu pun tiba. Sosok itu berlari dari gerbang kedatangan sembari merentangkan kedua tangan.

"KAK DOYUUUUUUM!"

BRUKKK

Jongseong menubruk tubuh kurus Doyum dan memeluknya erat, hingga hampir terjatuh tapi Doyum masih bisa menahannya.

"Huehuehue gue kangen banget sama lo kak. Lo kangen nggak sama gue?" kata Jongseong setelah melepas pelukannya.

"Kagak."

"KOK KAK DOYUM JAHAT SIH?!"

Doyum menatapnya malas sembari tersenyum paksa.

"Moon Jongseong, bisa nggak sih sekali aja nggak usah lebay?"

"Huh Jongseong? Siapa itu?"

CTAK!

Satu jitakan cukup keras mendarat di kepala Jongseong membuat pemuda tampan itu mengaduh sakit.

"Lo amnesia ya?"

"Kak sakit! Pulang gue aduin ke Mama loh!"

"Cih tukang ngadu."

"Tau ah. Pokoknya jangan panggil gue Jongseong lagi! Panggil gue Jay. J-A-Y."

"Jay? Sok keren amat," komentar Doyum.

"Gue emang keren. Eh iya kak, elo kok bawa bidadari segala buat jemput gue? Cantik siapa namanya?" kata Jongseong saat menyadari kehadiran Khael di sisi Doyum.

"G-gue Khael, temennya Doyum," jawab Khael agak gugup karena kembaran temannya itu tiba-tiba menatapnya.

"Lo baru sampe ke Korea jangan kambuh dulu buayanya. Temen gue ini udah punya pacar lagian," kata Doyum ketus.

"Yaelah nggak asik lo kak!"

"Bodo! Hayu pulang gue capek nungguin lo dari tadi."

****



A/n.

Aku mau cerita asal mula ide ini datang...

Aku tuh main rp, karakterku Jeon Doyum. Aku punya adek2an karakternya Jay, tapi dia udah gatau kemana :)

Anggaplah dia sudah mati, tapi dia adik yang sangat baik meski tingkahnya bikin ngelus dada. Jadi aku mencoba mengenangnya di dalam cerita haha :)

Kebetulan aku nemu 'orang tua' yang pas dimana satunya mirip doyum dan satunya mirip jay... Maka jadilah cerita ini.

Isinya bukan kisah nyata kok, atau kisah yang terjadi di rp itu, nggak. Isi cerita ini nantinya cuma khayalanku tentang hari2 indah yang tak sempat kuhabiskan bersamanya karena dia terlalu cepat pergi.

Bukankah bagus?


Keluarga Pinus (i-land x under 19)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang