🔞 Warn!!
Khusus chapter ini mengandung adegan yang tidak lulus sensor :v
(Minuman alkohol dan sedikit dialog orang dewasa)***
"Doyum!"
Doyum yang saat itu sedang sibuk memilih novel di perpustakaan hanya berdeham menyahuti panggilan itu tanpa repot menoleh. Ia tahu sosok bersuara lembut dengan bayangan besar yang menghalangi sinar matahari di belakangnya itu siapa.
"Dari kabar yang gue denger, sekarang lo udah terindentifikasi sebagai omega. Selamat ya," ujar orang itu.
"Iya makasih, kak," jawab Doyum masih tanpa menoleh.
"Ehem, jadi gini..."
Pada akhirnya Doyum pun menoleh, mendongak menatap wajah orang yang jauh lebih tinggi darinya itu. Ketua BEM fakultasnya, juga seorang alpha yang cukup terkenal bahkan sampai ke fakultas lain, Shin Yechan.
"Lo masih mau jadiin gue sebagai mate lo, terlebih setelah tau kalo gue omega, gitu kan kak?"
Yechan mengangguk. "Waktu itu lo nggak mau karena lo belum tau identitas lo yang sebenernya."
Doyum tersenyum simpul. Ia memang pernah beralasan seperti itu. Doyum juga bukan seperti pick me yang berlaga menolak laki-laki paling populer di kampus. Hanya saja, memang ada alasan khusus kenapa Doyum harus menolaknya, tapi insting omega nya selalu takut untuk menolak secara tegas, jadi ia akan membuat alasan.
"Gue masih terlalu muda buat punya mate, dan keluarga gue juga nggak menyarankan gue buat punya mate secepat itu," kata Doyum.
"Kenapa? Bukannya lebih baik ya? Nanti gue bisa ngelindungin lo dan adik lo juga nggak perlu repot-repot buat ngikutin lo terus," balas Yechan.
Doyum menghela napas, lalu menggeleng.
"Sisi omega gue belum stabil."
Yechan yang mendengar itu hanya melongo untuk beberapa saat, hingga Doyum yang menepuk punggungnya.
"Udah dulu ya kak, perpusnya sepi, gue nggak mau ada orang salah paham," ujar Doyum sembari berlalu dengan buku-buku novel di tangannya.
***
"Gimana? Udah dapet bukunya?" tanya Jinsung yang menyambut Doyum di depan perpustakaan.
"Udah nih, ayo," kata Doyum sembari hendak menarik tangan Jinsung, lalu mereka pun menuju lift untuk turun dan keluar dari gedung perpustakaan itu.
"Gue masih heran, kok lo kuat sih baca buku tebel-tebel gitu?" tanya Jinsung lagi saat melihat dua buah buku yang dipegang Doyum saat keduanya masih sedang berjalan di area sekitar taman kampus.
Doyum terkekeh sembari memasukkan buku-buku itu ke dalam ranselnya. "Ya karena gue suka aja."
Jinsung hanya mengangguk lucu.
"Eh Yum, tau nggak, tadi pas lagi nungguin lo gue ketemu..."
"Kak Yechan?" potong Doyum.
"Ih lo ketemu dia?" kata Jinsung dengan mata membulat lucu.
Doyum mengangguk.
"Cuma nyapa doang sih sama ngobrol sedikit," katanya sembari tersenyum simpul.
"Kok bisa ya lo santai aja gitu sama dia."
Doyum tertawa. "Ya terus gue harus gimana? Lari kayak waktu lo nggak sengaja liat dia di depan kelas kita?"
Jinsung mendorong badan temannya yang lebih kecil itu hingga oleng. Sementara Doyum masih tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Pinus (i-land x under 19)
Short Story19 tahun yang lalu di sebuah rumah sakit... "Sayang anak kita kembar?!" "Iya!" "Kok beda?" "Gapapa, adil. Satunya mirip kamu, satunya mirip aku" Dan dari situlah kisah ajaib dimulai, antara sepasang kembar non-identik, bersama orang-orang yang m...