Sinful Talk

33

Ketika Qu Dongxiang bangun, dia melihat Di'an menjaga di samping tempat tidur. Wajahnya lembut dan matanya sedalam laut. Setelah menghilangkan paranoia dan kepemilikan gilanya hilang, dia penuh kasih sayang dan toleransi pada saat ini: "Dongxiang, ayo pergi, kamu aman."

Setelah mendengar ini, Qu Dongxiang tidak tergerak, tetapi matanya terkunci. Setelah tatapannya tinggal di Di'an, dia dengan tenang bertanya, "Bagaimana dengan saudaraku?"

Di'an menoleh dengan tidak nyaman, menghindari mata jernih Qu Dongxiang, dan meminta maaf dengan suara rendah: "Dia tidak bisa pergi untuk saat ini. Tapi jangan khawatir, tidak akan terjadi apa-apa, selama kamu tidak mengatakan apa-apa setelah kamu keluar."

“Jangan katakan apa-apa? Apa maksudmu?” Qu Dongxiang bertanya dengan seringai ke sudut mulutnya, mengangkat alisnya.

“Dongxiang, saya bersedia untuk menyerah dan menanggung semua kesalahan. Selama Anda tidak menyebutkan nama orang lain setelah Anda pergi, seolah-olah tidak ada yang terjadi, saya berjanji Qu Beilai akan aman.”

“Apa yang harus saya lakukan ketika tidak ada yang terjadi? Lalu apa? Anda masuk penjara, kemudian yang lain mencoba yang terbaik untuk membuat Anda dijatuhi hukuman seumur hidup terlebih dahulu. Setelah itu mengubah hukuman Anda, dan akhirnya pergi ke dokter dengan pembebasan bersyarat, tetapi tidak ada yang lain? Coba saya tebak seberapa cepat Anda akan bisa untuk keluar? Lima belas tahun? Sepuluh tahun? Atau hanya beberapa tahun?"

"Aku tidak! Aku tidak berpikir begitu, aku hanya tidak ingin kamu membenciku, aku ingin berdiri polos di depan Anda, dan beri aku kesempatan untuk mencintaimu. Oke?"

Qu Dongxiang tetap bergeming, baik itu Di'an, atau orang lain, intinya sama. Di mata mereka, kehidupan manusia tidak layak disebut, dan mereka tidak pernah menghargainya sama sekali. Yang lebih menggelikan adalah bahwa apa yang disebut penebusan ditukar dengan perasaan, dan itu masalah yang kemudian dibenarkan.

Qu Dongxiang menekan suaranya dan mencondongkan tubuh ke dekat Di'an. Hati Di'an bergetar dan sangat gembira. Dia berpikir bahwa Qu Dongxiang diyakinkan oleh dirinya sendiri, tetapi senyum tanpa sadar di wajahnya jatuh ke jurang di detik berikutnya: "Di'an! Ada pepatah yang harus Anda ingat! Pembunuh membayar dengan hidupnya dibenarkan. Anda dan semua orang harus dihukum oleh hukum dan kemudian dihukum mati! Jika Anda benar-benar ingin menyerah, Anda mungkin masih memiliki kesempatan untuk melakukan kejahatan dimasa depan."

"Dongxiang-jangan-" Di'an hampir bergumam dan memohon. Dia tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk mengubah situasi di depannya.

"Juga- aku tidak membencimu, karena kamu hanya seorang kriminal, dan Aku seorang polisi, Itu saja."

"Tidak!" Di'an yang putus asa dan kesakitan, dan ketika dia mendengar bahwa Qu Dongxiang menolaknya ribuan bermil-mil jauhnya, dia bersikeras untuk berdamai. Mengatakan bahwa saya tidak ada hubungannya dengan dia, tidak bisa menahan untuk membanting tangannya dengan kuat untuk menggenggam bahu Qu Dongxiang. Matanya menjadi gila lagi, dan dia hampir menggunakan jiwanya untuk melawan kata-kata acuh tak acuh Qu Dongxiang.

Qu Dongxiang tidak berbicara, beberapa hal tidak dapat dihapus jika terjadi, dan beberapa cedera tidak dapat diabaikan jika disebabkan. Dia telah berpikir lama dan tidak ada gunanya mengatakan lebih banyak, dia dan Di'an tidak punya apa-apa untuk dikatakan.

Di'an melihat punggung Qu Dongxiang, dan rasa sakit berbentuk hati melonjak ke jantungnya. Itu benar-benar menyakiti hatinya, dia telah memikirkan berbagai metode, dan dia juga mengerti bahwa dosanya dan kecantikan Qu Dongxiang tidak dapat diatasi seperti jurang. Tapi dia punya niat untuk berubah— tapi dia bahkan tidak mau memberinya kesempatan.

Tiba-tiba dia memikirkan sebelum dia pergi tour, Ze Zang menepuk pundaknya dan berkata: "Di'an, jika seorang wanita mencintaimu, dia akan berkompromi untukmu. Sebaliknya, jika dia tidak mencintaimu, dia punya seribu alasan untuk menolakmu."