2

9 1 0
                                    

sekarang ika sudah berada di depan gerbang sekolah barunya, menatap bangunan besar di depan sana, banyak orang berlalu lalang di sekitarnya, dan ada juga yang menatapnya dengan berbagai ekspresi.

ika semakin cemas ingin melangkahkan kaki kedalam sana, ika takut untuk berinteraksi terhadap orang baru takut tidak sesuai ekspetasi mereka, dia mulai overthinking.

mungkin orang-orang akan menganggap dia aneh, berdiri didepan gerbang dengan tangan berkeringat dan gemetar, tapi dia fransiska lawrence cewek bermental lemah yang sok kuat.

dia harus percaya diri, tidak boleh takut, kalo ada yang ganggu balas sampai ke mental-mentalnya, itulah prinsip ika saat dalam perjalanan kesekolah tadi, tapi kenapa waktu sampai sekolah semua nya hilang, yang ada hanya ketakutan.

satu dua langkah dia berjalan melewati gerbang yang sebentar lagi akan di tutup, berjalan dengan percaya diri walau dalam hati dia gemetar ketakutan, tapi dia mencoba untuk tetap tenang.

kepala nya sudah celingak-celinguk mencari papan nama kelas yang akan ditempatinya, tapi mengapa susah sekali, apa dia salah lantai, sepertinya tidak, sembari terus berjalan hingga langkah kaki nya membawa dia ke kelas ujung pojok, dan akhirnya dia menemukan kelasnya, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ika melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam kelas barunya.

bel belum berbunyi yang artinya semua murid belum memasuki kelas, ada beberapa murid berada didalam kelas menatap ika dengan ekspresi bertanya, "pagi, saya murid baru pindahan dari bandung, salam kenal semua"usai memperkenalkan diri, ika menatap satu persatu ekspresi murid yang  menatapnya, tidak terlihat raut ketidaksukaan di wajah mereka.

"salam kenal juga" jawab beberapa murid yang sudah duduk tenang di bangku.

"nama lo siapa?" tanya seorang cewek yang duduk dibarisan depan dengan buku bertumpuk diatas mejanya, sepertinya dia anak ambis. 

sangking gugupnya ika sampai lupa memperkenalkan diri, "nama saya fransiskan lawrence, emm...ada tempat duduk kosong gak" tanya ika kepada cewek tadi

"ada tuh dibelakang samping lauren" ucap cewek itu, menunjuk kursi kosong disamping seorang cewek yang sedang tertidur, "makasih" 

ika mulai melangkahkan kaki ke arah bangku kosong dibelakang, meletakkan tas nya terlebih dahulu baru dia duduk dengan tenang, "huh"

oke mari beradaptasi fransiska, ika melirik kesamping manatap cewek yang sedang tertidur pulas, ini orang tidak mau bangun apa, kenalan gitu sama tetangga baru, apa dia tidak sadar kalau kursi di sebelah sudah diduduki oleh orang, sepertinya dia kebo.

-----

dikarenakan jam pertama kosong jadi ika memutuskan untuk berkeliling sekolah siapa tau kan dia menemukan cogan, dia ditemani lauren~ cewek bangku sebelah, ngomong-ngomong mereka sudah berkenalan dan ngobrol, tidak buruk padahal tadi ika pikir lauren itu jutek atau dingin, ternyata ekspetasi ika salah.

"ini kantin" ucap lauren, sifat lauren sangat jauh dengan ekspetasi ika tadi, anaknya ceria dan aktif baru itu sih yang ika tahu tentang sifat lauren kan baru hari pertama.

"lo mau jajan gak?" ajak lauren, sepertinya dia lapar terbukti dengan tangan yang sedari tadi memegangi perut, "emh...disini emangnya ada apa?"

"banyak, nasi goreng, pangsit,soto,tekwan,siomay,batagor,kwetiau"   jawab lauren "jadi lo mau apa?" lanjutnya, sambil berjalan ke stand nasi goreng, sepertinya nasi goreng enak emh... tapi kwetiau enak juga jadi ika mau makan yang mana masa kedua-duanya,habis dong duitnya.

pilihan ika jatuh pada kwetiau, karna kwetiau makanan favorit ika jadi dia mulai melangkahkan kaki menuju stand kwetiau, "buk kwetiau goreng 1 sama es teh 1" setelah memesan makanan ika berjalan menuju bangku yang sudah ditempati oleh lauren.

orang gila yang merindukan rumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang