Bab 17: Tikus Yang Mengendus 5

509 90 24
                                    

"Ya, kami juga tertipu oleh informan sialan itu."

Ketika sedang berbicara, Iwaizumi kemudian kembali masuk ke ruangan itu tergesa-gesa.

"Oikawa, ada beberapa orang yang datang kesini."

"Apa?" Kata Semua agen yang baru sadar itu secara bersamaan.

Sedangkan Oikawa, dia hanya menatap Iwaizumi dan langsung paham apa yang sedang ada di kepala suaminya itu.

"Dengar... Cepat ke samping pintu itu, kita akan memulai rencana balas dendam." Kata Oikawa dengan senyum mantap namun menakutkan yang terpampang di wajahnya.

•🌱•

Tanpa ba-bi-bu lagi, Oikawa beserta ketujuh agen atau rekan mereka yang baru sadar segera menuju ke samping pintu masuk yang tertutup, sedangkan Iwaizumi pergi ke arah saklar lampu untuk mematikan pencahayaan yang ada di ruangan itu.

Suara hentakan kaki terdengar dari arah koridor kanan tempat mereka datang tadi. Dari suara yang dihasilkan, bisa dipastikan orang-orang yang datang itu berjumlah banyak.

Selang beberapa detik keheningan, pintu tertutup itu tiba-tiba terbuka dengan suara keras seperti didobrak oleh beberapa orang. Ada sekitar 10 orang penjaga yang masuk, namun mereka disambut oleh ruangan yang gelap dan tidak terdengar satupun suara.

Salah satu dari mereka langsung berlari ke arah saklar lampu untuk mengembalikan pencahayaan didalam ruangan tersebut. Namun ketika cahaya lampu kembali menerangi ruangan, semua penjaga itu bahkan tidak sempat untuk bereaksi ketika mendapati semua agen yang tadinya terikat kini telah berada dibelakang mereka.

Mereka semua berhasil langsung dilumpuhkan oleh agen yang berada di belakang mereka. Tapi penjaga yang masuk ada sepuluh orang, yang berarti tersisa satu yang saat ini entah bersembunyi atau telah kabur.

Tidak ingin mengambil resiko, dengan keadaan saat ini, mereka semua segera mengambil senjata yang dimiliki oleh setiap penjaga itu kemudian segera berlari keluar.

Namun langkah Oikawa yang baru saja keluar dari pintu terhenti dikarenakan sebuah laras pistol yang kini tertempel di pelipisnya.

"Be-berhenti atau dia akan mati." Dan orang yang mengarahkan pistol ke arah Oikawa ternyata adalah penjaga yang berhasil keluar dari ruangan itu tepat waktu dan bersembunyi dibalik pintu.

Semua orang segera berhenti dan berbalik melihat Oikawa yang masih terdiam dengan ujung pistol yang masih setia menempel di kulitnya.

Satu yang tidak disadari oleh penjaga itu, ialah satu orang yang masih berada dibelakang Oikawa, yang tak lain adalah Iwaizumi.

Ia terlalu fokus pada tujuh agen yang ada dihadapannya sampai tidak menyadari sebuah tangan yang tiba-tiba menggenggam pergelangan tangannya dengan sangat kuat, saking kuatnya sampai pergelangan tangannya itu mati rasa dan dia tidak bisa menggerakkan jari-jarinya untuk menarik pelatuk pistol yang hanya berjarak beberapa milimeter.

Matanya melebar ketika menyadari kalau tangan yang tengah mengepal tangannya sampai hampir patah itu adalah tangan orang lain yang berada dibelakang orang yang tengah ia acungi pistol.

"Kreekk.." Suara itu terdengar bersamaan dengan suara teriakan dari penjaga itu yang tiba-tiba merasakan nyeri yang luar biasa di pergelangan tangannya. Tidak salah lagi, pergelangan tangannya baru saja dipatahkan oleh pria berambut hitam legam yang baru saja menampakkan dirinya dengan tatapan membunuh yang siap untuk menghabisinya.

"Berani sekali kau membidik pistol mu itu ke arahnya. Kau harus diberikan pelajaran atas kelancangan mu itu."

Iwaizumi langsung menyeret penjaga yang masih berteriak kesakitan itu kedalam ruangan tempat mereka dikurung tadi dan langsung menutup pintu.

Sedangkan orang-orang yang tersisa diluar tidak bisa mengetahui atau mendengarkan apapun dari dalam ruangan itu dikarenakan ruangan yang kedap suara.

Namun beberapa detik kemudian, pintu itu kembali terbuka, memperlihatkan Iwaizumi yang berjalan keluar dengan tenang, namun dibelakangnya terlihat penjaga itu telah terbaring tidak bersuara sambil bersimbah darah.

"Iwaizumi-San..... Um..."

"Tenang saja, aku tidak membunuhnya, dia hanya pingsan karena syok ketika aku menembak tangannya." Ucap Iwaizumi santai kemudian langsung menghampiri Oikawa.

"Kau tidak apa-apa Tooru?" Tanya Iwaizumi kepada Oikawa. Sedangkan Oikawa yang kembali melihat sisi protektif suaminya hanya tersenyum geli lalu berkata.
"Kau tidak perlu sampai sejauh itu Iwa-Chan, aku tau kalau aku ini sangat berharga-"
"Diam Shittykawa" potong Iwaizumi yang langsung berjalan kedepan guna menutupi mukanya yang memerah karena baru menyadari apa yang baru saja dia lakukan.

Oikawa hanya bisa tertawa ringan melihat tingkah Iwaizumi yang sangat menggemaskan.
Sedangkan rekan-rekan mereka yang lainnya hanya bisa menatap ngeri sekaligus pasrah melihat ke-uwuan yang baru saja terjadi dihadapan mereka.
"Oi Kageyama, ingatkan aku untuk tidak macam-macam dengan Oikawa-san" ucap Hinata yang dibalas anggukan gugup dari Kageyama.

•🌱•

Kesembilan agen tersebut menyelinap dengan mudah ke atas, dikarenakan tidak adanya penjagaan ekstra. Nicholas Putin pasti tidak menyangka kalau mereka bisa lolos, karena itulah dia tidak menempatkan penjaga lebih dari lima belas orang di ruang bawah tanah miliknya.

"Baiklah, dengar ini baik-baik, kalian bergeraklah ke arah barat,  teruslah berjalan lurus sampai kalian menemukan sebuah pintu untuk keluar. Setelah berhasil keluar, tetaplah menyelinap dan tunggu kami di lapangan terbuka yang berjarak sekitar 1 kilometer dari sini. Kalian akan menemukan bantuan yang telah dikirim oleh Daichi tengah menunggu disana. Segera ceritakan semua yang terjadi pada mereka." Kata Iwaizumi

"Tapi kami ingin membantu kalian juga"

"Tidak perlu Kageyama, aku dan Tooru bisa mengatasi ini. Lagipula kalian masih belum dalam kondisi sempurna untuk bertarung setelah semua yang terjadi." Jelas Iwaizumi kepada Kageyama serta semua rekan mereka yang nampaknya tidak setuju untuk pergi terlebih dahulu.

Tapi beberapa saat kemudian, mereka semua memilih untuk mengikuti rencana Iwaizumi, karena jika mereka tetap memaksa ikut dalam keadaan seperti ini, mereka hanya akan menghambat pergerakan Iwaizumi dan Oikawa.

"Baiklah Iwaizumi-San, Oikawa-san, berhati-hati lah." Kata Kageyama kemudian langsung berlari ke arah yang sudah dijelaskan Iwaizumi sampai mereka semua sudah tidak terlihat lagi.

"Siap untuk menendang pantat Nicholas Putin dan Tikus itu Iwa-Chan?"

"Aku sudah siap dari tadi. Apakah benda itu masih aman?"

"Tentu saja Iwa-Chan"

"Baiklah, mari kita seret semua bajingan itu ke neraka."








To Be Continue~

Ada yang tau benda apa yang dimaksud? BTW aku udah mention benda ini dari bab 15 loh, soal dua benda yang dibawa Oikawa... Satu Pistol, dan satu lagi....

Btw maaf yah... 🙏Aku jarang upload, soalnya lagi ada acara keluarga.. hehe
Aku usahain bakal upload dalam waktu dekat ini👌

Pair Of Super Spies | IwaOiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang