2 °✨

42 4 0
                                    

Krekk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Krekk..

Bunyi pintu bilik yang dibuka itu mengejutkan remaja yang sedari tadi memandang keindahan langit malam yang sedang ditemani oleh sang bulan dan bintang.

"Kau sedang apa ? Melihat langit malam? " tanya Jaemin kerana hairan akan kebiasaan Renjun yang suka memandang ke arah langit pada malam hari

" Sini. Duduk di sebelah aku dan akan aku beritahu alasan kenapa aku sangat menyukai langit malam." arah Renjun dan Jaemin melakukannya sesuai. permintaan Renjun

" Kau dapat melihat bulan itu, bukan ?" tanya Renjun sambil mengulaskan sebuah senyuman

" Iya. Aku melihatnya. Kenapa ? "

" Jaemin, apa kau tahu bahwa aku sangat ingin menjadi seperti sang bulan. Kehadirannya membawa kebahagiaan dan kepergiannya pasti akan dirindui. Dan itu menjadi alasan aku kenapa aku sangat suka akan langit malam. " terang Renjun

" Jika begitu. Aku pula akan menjadi sang bintang. Walaupun sang bintang berjarak beberapa meter dari sang bulan tapi dengan hadirnya dia , sang bulan terlihat lebih indah dari biasanya . " tutur Jaemin sambil memandang wajah Renjun kemudian menepuk lembut pundak Renjun agar remaja itu menoleh menghadapnya. Seakan faham apa yang Jaemin inginkan, Renjun pun menoleh ke arahnya

" Renjun-ah ~ , tetap jadi pemaaf, ya. Sebenci manapun kau dengan kedua orang tua mu. Aku mohon jangan pernah kau berdendam. Kerana itu adalah sesuatu yang tidak baik. Kau juga tahu bukan aku tidak menyukai sesuatu perkara yang tidak baik. Jadi berjanjilah. Tapi bukan untuk aku tapi untuk diri kau sendiri. " kata Jaemin lalu menghadapkan jari kelingking nya di hadapan Renjun

" Baiklah. Aku berjanji. " balas Renjun lalu menyambutnya jari kelingking milik Jaemin

" Hey, kalian sedang apa? Kenapa masih berjaga? Ini sudah malam. Cepat tidur, hati sudah larut malam. " arah Jeno dan dua remaja itu pun mengangguk sambil tersenyum

" Hey, Renjun. Sebenarnya ada perkara yang ingin aku tanyakan."

" Apa?"

" Jika suatu hari nanti aku dikhabarkan sudah tiada . Apa yang akan kau lakukan? " tanya Jaemin dengan tatapan serius

" Kenapa? Kau sedang sakit? Di mana yang sakit? "

" Tidak. Aku hanya penasaran. Sekarang jawab pertanyaan aku. " paksa Jaemin

" Aku benar - benar harus menjawab? "

" Jangan basa - basi! Cepat jawab! " geram Jaemin

" Aku tidak akan melakukan apa apa. Aku pasti akan mencuba mengikhlaskan kepergian kau. Tapi, jika itu adalah terakhir kalinya aku dapat memandang wajah kau, maka aku berjanji akan menemukan kau di kehidupan selanjutnya dan kau akan selalu menjadi Jaemin milikku. "

Kata kata yang barusan keluar dari mulut Renjun telah berjaya membuatkan Jaemin terdiam seribu bahasa. Jaemin juga tidak menyangka Renjun akan memberi jawapan seperti itu. Rasa ingin menangis tetapi Jaemin hanya menahan. Dia tidak ingin menangis di hadapan Renjun kerana masih mengingati kata yang Renjun lontarkan padanya waktu itu.

" Jangan pernah menangis untuk orang lain. Apa kau suka sewaktu orang - orang melihat dirimu yang menyedihkan seperti ini? Jika tidak maka tolong berhenti manjadi lemah kerana aku tahu asalnya kau ini orang yang kuat."  - HRJ

"  - HRJ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
{ 2 } You, Me, Memories || HRJ ft NJMWhere stories live. Discover now