Prolog

7 1 0
                                    

"Ran, Rani! Kasih tahu kita, dong!"

Kerumunan para gadis mengejar Ran begitu ganasnya. Ingin menguras informasi darinya sampai kering keriput.

"Iya, kita kepo banget, yeuh! Sebenarnya kamu punya hubungan apa dengan Ranu? Kenapa kamu bisa deket sama dia?"

"Apa jangan-jangan sebelumnya kalian pernah satu sekolahan, ya?"

Dasar kepo! Sama saudara kalian aja sana, si kebo!

Ran terus berjalan cepat sambil menarik teman karibnya yang kewalahan mengikuti jejaknya.

"Apa kamu juga gak takut sama dia? Ranu kan pindah karena dikeluarkan dari sekolahnya akibat udah bikin anak orang sekarat ceunah."

Sok tahu!

"Jangan-jangan beneran ada hubungannya sama kamu, ya?"

Desakan demi desakan menghimpit Ran dan Sera baik dari perkataan maupun perilaku para gadis kepo.

"Jadi, gimana, Ran? Kasih kita kejelasan, atuh!"

"Ini tuh adalah berita yang hot banget! Iya, gak?"

"Iya, pasti!" Gadis-gadis kepo berseru kompak.

Para wartawan gadungan yang berasal dari teman sekelasnya itu tak kenal lelah terus mengejarnya. Ran sungguh merindukan kehidupannya yang normal. Ini semua gara-gara satu orang itu.

"Huaaa ... NO COMMENT! RANU, TANGGUNG JAWAAAAAB!" kelakar Ran sampai urat lehernya tercetak.

"APA?! KAMU DIHAMILIN?!"

"ENGGAK, DODOL--"

"AARGH!" Kaki Ran tersandung dan hampir jatuh bersama Sera.

"Kenapa Ran? JANGAN-JANGAN ... KAMU KEGUGURAN?!"

"GILAAAAA!"

Ran mulai stres, sedangkan Sera kelimpungan dengan situasi ini.

Kehidupan SMA-nya sudah luar biasa dengan kehadiran Sera si Jengkelin dan tingkah orang-orang tak terduga. Kini semakin berpelangi namun berpetir karena eksistensi dari dua cowok. Dimana diawali oleh masing-masing pertemuan yang berbeda. Yang satu pertemuan unik bikin geer dan satu lagi pertemuan memalukan.

Di umurnya yang sudah menginjak sweet seventeen itu bukan hal sweet yang lebih banyak Ran dapatkan, justru masalah dan kesialan yang terus mendatanginya. Ran yang dulunya hidup tenang kini telah sirna digantikan oleh Ran yang lebih aktif dengan umpatan-umpatan khasnya. Semoga kewarasannya tetap ada sampai akhir hayat.

Inilah kisah Ran Si Cewek Biasa Murid Biasa Yang Serba Biasa-Biasa Saja yang kini tidak bisa lari dari masalah hidup dan mental yang menimpanya.

Ran Can't Run [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang