Beijing, China
Oct, 2018(Musim gugur tahun lalu)
"Huh,kau menyadariku terlalu cepat," keluh Fa Jia sambil membuang napasnya. Mereka berdua kini tengah ada di sebuah taman, menghabiskan waktu di luar rumah saat akhir pekan.
"Siapa juga yang akan bertingkah seperti itu, Kakakku tidak akan pernah melakukan hal itu," hardik Akira.
"Oh ya? Seperti apa kakakmu ini? Apa dia perempuan yang sangat tegas, manis, berwibawa, misteriu-"
"Yang pasti dia tidak banyak bicara seperti ini." Tidak terlalu sarkas, nada bicaranya hampir normal, hanya ada sedikit penekanan sehingga gadis di depannya bisa merasakan celah emosi yang coba ditahan oleh pria di hadapannya.
"Ah, lagi-lagi aku salah. Sangat tidak pandai menyembunyikan sesuatu ternyata, ya." Fa Jia hanya tersenyum.
"Siapa, kamu, sebenarnya!" tekan Akira, lagi. "Apa yang kamu lakukan pada tubuh kakakku?"
"Tahan dulu, aku ... Juga tidak tahu." Fa Jia hanya menggeleng dan menampakkan wajah sedikit murung.
"Kalau begitu, dimana dia sekarang?"
Bagaimana Fa Jia harus menjawabnya? Sedangkan dia sendiri juga masih kebingungan atas dasar apa dirinya bisa mendapatkan jalan hidup seperti ini.
"Mungkin saja, dia sedang tertidur." Pria di hadapannya hanya menyipit mendengar penjelasan aneh itu.
"Bagaimana caranya kamu bisa ada di sini?"
Bagaimana? Lagi-lagi pertanyaan itu terasa seperti soal hots bagi Fa Jia.
"Aku tidak tahu, aku selalu tiba-tiba terbangun di raga ini."
Akira memerhatikan detail lagi wujud sang kakak, sempat ia berpikir bahwa Fuji hanya sedang bercanda atau berusaha merubah kepribadiannya. Tapi, itu masih terlihat seperti dia, tapi isinya-benar-benar jauh dikatakan seorang Fuji.
"Kau tidak sedang berusaha merubah kepribadian 'kan? Atau hanya mengerjaiku, Jie?"
Orang yang ditanya hanya menunduk pasrah, seakan ucapannya itu tidak dipercayai. Tapi jika dipikir lagi, kejadian ini memang sangat aneh dan mungkin saja hanya terjadi nol koma nol sekian di muka bumi.
"Maaf, tapi aku memang bukan pemilik raga ini yang sesungguhnya, aku bukan kakakmu."
Lagi, kata maaf itu memang bukanlah kata yang mudah diucapkan oleh Fuji. Akira selalu menolak percaya atas teori maupun yang ia lihat dan dengar. Tapi lagi-lagi kenyataan itu selalu menyadarkannya.
"Kau, apa kau monster?" Baiklah, Akira melontarkan pertanyaan yang justru semakin jauh dikatakan masuk akal.
Fa Jia sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu. "Hei, apa yang kau katakan?"
"Kau sejenis alter ego, dalam artian kepribadian kakakku yang lain?" tebaknya, masih berusaha meyakinkan kalau yang terjadi sekarang bukan kebenaran.
"Tidak-tidak, aku punya kehidupan sendiri. Aku pernah hidup dalam raga asliku sebelumnya, sangat mirip seperti dia, tapi ternyata, aku bukan dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn for Jia (Hiatus)
RomanceTiga bulan setelah kabar kematian pacarnya, Fa Jia. Lian Zhang menemukan seorang gadis imigran Jepang yang memiliki wajah persis dengan mendiang kekasihnya. Awalnya Lian Zhang sempat tidak percaya pada gadis yang mengaku bernama Fuji Nara itu mengat...