02.ARKEANO🌠.Kekasih?

16.5K 652 8
                                    

Follow dulu akun author!

***

Pintu ruangan itu terbuka, seorang lelaki mulai memasuki ruangan bernuasa putih dengan sorot mata yang tak pernah lepas dari sosok yang sedang terbaring di atas ranjang itu.

Arkeano berdiri tepat di samping ranjang tepat di depan gadis itu dengan kedua tangan yang di sampairkan pada pinggangnya "Ah! Kenapa gadisku sangat lucu saat tidur," gumamnya sembari terkekeh pelan.

Arkeano duduk di tepi ranjang, tangannya terangkat untuk membelai pipi chubby milik Karisa "Sebentar lagi, kita akan tinggal bersama, Honey." bisiknya tepat di telinga gadis itu.

"I love you."

Arkeano mengecup singkat dahi Karisa sebelum akhirnya keluar dari kamar itu.

Langkah Arkeano terhenti saat ia ingin melewati ruangan tamu.

"Bagaimana keadaan gadis itu?" tanya seorang pria paruh baya yang sedang duduk di atas sofa di ruangan tamu dengan pandangan yang masih fokus pada koran.

Ia begitu tak habis pikir saat melihat putra semata wayangnya itu masuk ke dalam rumah dengan membawa seorang gadis. Dan lebih parahnya lagi, anak orang itu tengah pingsan!

Seketika Arkeano memberhentikan jalannya, tadinya ia ingin pergi ke dapur, membuat makanan untuk Karisa saat gadis itu bangun nanti.

Arkeano menghembuskan nafas pelan lalu berjalan ke arah Gio, Arkeano mengambil tempat duduk tepat di samping Gio.

"Masih belum sadar," jawab Arkeano menghembuskan nafas pelan "Dad, bisakah aku meminta bantuanmu?" tanya Arkeano membuat Gio menoleh.

Seketika lelaki paruh baya itu melipat korannya dan meletakannya pada meja lalu menyeruput kopinya sebelum akhirnya berbicara "Kau ingin memilikinya?" tebak Gio.

"Ya, Dad. Aku mencintainya. Bisakah Dad, membantuku untuk mendapatkannya?" tanya Arkeano berharap Gio mau membantunya.

"Baiklah, tapi dengan satu syarat." Arkeano menautkan kedua alisnya saat mendengar perkataan Gio barusan.

"Apapun itu, asalkan Dady mau membantuku untuk mendapatkan Gadis itu."

***

Perlahan kelopak mata Karisa mulai terbuka, pandangannya yang rabun mulai terlihat jelas, seketika gadis itu baru menyadari kalau ruangan ini bukanlah kamarnya.

Tiba-tiba, bayangan saat ia berlari dan di kejar oleh seorang lelaki misterius tadi kembali membuat ia was-was. Apa lelaki misterius itu juga yang membawanya ke sini?

"Hiks hiks. Ini di mana? Bang Varvel, Aku di mana?" air mata gadis itu mengalir deras di pipihnya. Ia begitu kaget saat bangun telah berada di sebuah ruangan yang sama sekali tidak ia ketahui.

Gadis itu mencoba bangkit dari kasurnya lalu berjalan sempoyongan ke arah pintu karena kepalanya terasa begitu pening.

Tangannya memegang knop pintu mencoba membuka pintu itu. Namun nihil, ternyata pintu itu telah di kunci dari luar.

Gadis itu mengedarkan pandangannya, mencari celah agar dirinya bisa keluar dari tempat ini. Pandangannya tertuju pada jendela kamar, ia bisa sajah kabur lewat jendela kan?

Kakinya mulai melangkah mendekati jendela kamar itu. seketika gadis itu meneguk salivanya yang tiba-tiba terasa pahit, tubuhnya menegang, sebenarnya ia ada di mana? Kenapa hanya ada pohon, pohon dan pohon?

Jantung Karisa rasanya mau copot saat merasakan sepasang tangan kekar melilit pinggangnya dan bahunya juga terasa berat.

"Hai, Honey? Kau sudah bangun?" bisiknya tepat di telinga kanan Karisa

POSSESSIVE ARKEANO  ( END ) Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang