breakfast

1.1K 97 9
                                        

Langsung baca aja ya....

"Apakah kita akan terus begini wat"ucap tine sambil memeluk tubuh sarawat di pinggir jembatan

"Jujur aku capek buny"-sarawat

"Aku ingin bersama mu terus phi wat tapi orang tua kita tidak merestui hubungan Kita"

Tine terus saja menangis di pelukan sarwat
"Tine liat mata ku"sarawat mengangkat wajah tine agar ia melihat nya

"Apa kau sayang phi"-sarawat

"Ya phi aku sayang banget dan cinta sama phi aku gak mau pisah dari phi walaupun harus menentang perintah orang tua ku"-tine

"Apa kau mau mengakhiri hidup bersama phi"

Tine langsung membolakan mata nya mendengar perkataan sarwat tadi
"T-tapi...."belum sempat tine menjawab bright langsung mencium bibir tine dengan lembut

"HEYY APA YANG KAU LAKU KAN KE PADA ANAK KU HAH?" teriak ayah dari tine yang begitu marah melihat anak nya berciuman dengan Sorang laki laki ayah tine menganggap itu menjijikan

"JIKA KAU TAK MELEPASKAN NYA AKU AKAN MEMBUNUHMU"

"Tine apa kau siap"tine hanya menganggukan kepala menjawab pertanyaan sarawat

1
2
3
Watine akhirnya nya terjun dari jembatan dengan keadaan berpelukan



"Argh ...ah...."deru napas win tak karuan ia baru saja bermimpi buruk
"Apa tadi itu mimpi apa nyata tapi tadi terlihat sangat nyata"

Win tak mau terlalu memikirkan mimpi nya itu jadi ia memutuskan unk pergi ke kamar mandi saja dan yaa seprti biasa ia melihat mata nya yang penuh dengan air mata

Skip...

Win sudah mempersiapkan diri nya untuk berangkat ke universitas win mengenakan kemeja putih dan celana hitam yang membuat cantik sekaligus ganteng

Ting ....

Bright
Kamu di Mana win

Aku masih di apartemen phi
Sebentar lagi berangkat

Tunggu di situ dan kita berangkat bersama untuk makanan bersama

Win menunggu kehadiran bright di apartment ny cukup lama sekitar 5 menit lah(menurut gw 5 menit itu waktu paling lama)

Skip....

"Ahh phi maaf membuat mu repot² mengantar ku ke kampus"-win

"Gak papa nong"bright mengelus kepala win sambil mencubit pipi win

"Tine gak papa sini aku antar"sarawat mengelus rambut tine

Tanpa sadar air mata win jatuh lagi win tak tau kenapa ia sangat sedih saat berdekatan dengan bright

"Nong"

"Nong"

Ada 2 kali bright memanggil win tapi win Masi tetap saja tak menjawab panggilan bright
Bright memalingkan wajahnya unk melihat wajah win
"Nong win kamu menangis lagi"

Win tersadar saat bright menghapus air mata nya
"Ah gak phi Bright ini hanya ke masukan debu"alsan win agar bright tidak terus bertanya

return || endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang