first - valeen

4 1 0
                                    

Happy Reading🤍

Ditengah hiruk pikuk kota tak bisa mengubah kegelapan dalam diri seseorang yang kini tengah melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Dia Valco Zaroun, setelah tadi habis melampiaskan kekesalannya dengan balapan bersama kedua temannya kini pria tersebut akan pulang.

Cittttt!

Bunyi gesekan ban motor dengan aspal membuat gadis yang tengah menyebrang itu terduduk diaspal dingin karena kagetnya.Bagaimana jika ia ditabrak?Demi pita kupu-kupunya, ia tak bisa membayangkan itu.

Sementara Valco, ia langsung turun dari motornya dan membuka helm. Untung saja ia sempat mengerem. Kalo tidak akan ada korban tabrak menjadi berita esok pagi. "Mau mati?"ujarnya dingin menatap tak suka gadis yang menghalangi jalannya ini.

"Hah?"

"Bangun,"

Aileen terpaku. Saat mendongkakan wajahnya, matanya tertuju langsung kepada pemuda dingin ini. Dibenak Aileen, dia pria sempurna. Tampan, tatapannya tajam, hidungnya seperti perosotan anak TK serta rahangnya yang tegas. Aileen suka, sangat suka. Sepertinya akan menjadi cinta padangan pertama untuknya.

"Kamu pangeran yaaa?" Tanya Aileen.

Valco tak menjawab ia malah kembali menaiki motor hendak menyalakan, namun kunci motornya sudah ditarik dari tempatnya.

"Balikin,"

"Engga, jawab dulu kamu pangeran bukan?"

"Bukan,  balikin"

"Masa sih? Tapi kok cakep banget. Aileen baru liat. Yaudah nama kamu siapa?" Ujarnya mengganti pertanyaan, kemudian menyodorkan tangannya untuk berkenalan dengan Valco.

"Penting?" Sinisnya menatap tangan Aileen yang masih menggantung di udara. Demi apapun Valco ingin pulang dan tidur. Sebenrnya bisa saja ia kasar merebut paksa kunci motornya. Sayangnya Valco masih ingat derajat wanita, meskipun tak ingin dekat dengan wanita tapi pria itu berusaha keras untuk tidak mengasari kaum hawa.

"Ya pentinglah, kamu tuh hampir nabrak Aileen harus tanggung jawab. Kalo misalnya tadi Aileen ketabrak kan ga lucu,"

"Valco,"

"Hah?"

"Itu nama gua. Sekarang balikin kunci motor gua"

"Anterin pulang ya Valco, please"

"Ngelunjak,"

"Ayo dong Valco, udah malam tau. Tadi Aileen lagi cari makan di warung depan tapi ternyata abis. Papa mama Aileen lagi ga dirumah jadi ga ada yang bisa masak. Tadi Aileen nekat aja keluar padahal ga pernah dibolehin keluar malem. Valco anterin ya, Aileen takut banget." ujarnya memelas.

Entah keberanian darimana, Aileen sudah berani menyuruh seorang Valco. Valco benci wajah Aileen yang tengah merayunya. Oh ayolah Valco tak ingin berurusan dengan wanita tapi kenapa kini dirinya terjebak hanya karena rasa iba? Persetan dengan semuanya Valco bisa pulang cepat hanya setelah mengantar gadis kurang ngajar yang baru kenal sudah menyuruhnya.

"Naik,"

"Valco beneran mau nganter pulang?"

"hm,"

"Ini gimana naiknya?"tanya Aileen

"Pendek,"

"Ish bukan pendek cuma kurang tinggi aja,"

"What is the difference?" Jawab Valco menaikan sebelah alisnya.

"Tau ah ngeselin banget. Ayo cepetan Valco,"

Tanpa pikir panjang setelah Aileen berhasil naik dengan memegang bahunya, Valco langsung melajukan motornya dengan kecepatan yang tidak bisa dibilang lambat.

"VALCO PELAN-PELAN, AILEEN BELUM MAU MATI" mengelingkarkan tangannya pada perut Valco. Dan anehnya Valco tak menolak perlakuan gadis itu, entah ada apa dengannya. Tidak biasanya ia seperti itu.

"Berisik," jawabnya dingin. Setelah itu tidak ada lagi percakapan antara dirinya dan gadis yang ia ketahui bernama Aileen ini. Valco harap ini semua cuma mimpi, gadis berisik dengan jepit kupu-kupu dirambutnya berhasil mengusik seorang Valco untuk pertama kalinya. Ia harap tak pernah betemu dengan gadis ini lagi.


***

Halooo
Welcome in vava's story!!
Semoga sukaa!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ValcoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang