Sang surya telah beranjak dari peraduannya. Terbangunlah Nuel dari kamar singgasananya untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Pagi itu dia sangat bahagia, wajahnya cerah sumpringah. Teringat hari kemarin dia bercanda dan tertawa bersama dengan Dian. Nuel sudah mulai mencintai Dian, jadi sekarang sulit bagi nuel untuk melupakan Dian, dia juga sudah menyusun rencana waktu untuk mengungkapkan perasaannya ke Dian. Ia berharap Dian juga mempunyai perasaan seperti dia, tapi ada yang membuat Nuel ragu, ia tau kalau dian tidak sombong, dia bersikap hangat pada siapa saja. Dan nuel takut dia hanya GR karena Dian bersikap ramah dengannya. Nurl takut dian tidak memberi jawaban kepadanya seperti laki-laki lainnya yang dulu pernah menembak Dian. Tapi dia beroptimis dan akan mencobanya.
Pagi itu, disekolah pancasila sudah rame dipenuhi siswa siswi penghuni sekolahan. Nuel hampir saja telat sekolah. Bel masuk 4 menit lagi akan berbunyi saat Nuel sampai di kelas.. dia sangat bersyukur karena tidak telat. Jadi dia tidak merasakan keliling lapangan 5 kali, dan seandainya dia dihukum, dia pasti akan sangat malu dengan dian. Dian adalah wanita yang sangat disiplin, dia sangat membenci dengan orang yang melanggar aturan, termasuk telat sekolah. Jadi selama ini Nuel berusaha untuk menjadi orang yang terbaik, orang yang disiplin seperti keinginan Dian. Dari dulu nuel yang tidak pernah mengerjakan PR, sekarang dia rajin sekali dan tidak pernah lagi mengerjaka di sekolahan. Hanya saja dia tidak PD saat pelajaran MATEMATIKA dan FISIKA, karena itu adalah musuh seorang Imannual.
Bel istirahat berbunyi.....!!!
"Dian ke kantin bareng yuk" ajak nuel kepada Dian.
"Ayuk"
Merekapun berjalan bersama ke kantin.
Candra seorang lelaki, yang sama seperti nuel, sama-sama berjuang mendapatkan dian.
-------------^^♥♥^^-----------------^^♥♥^^------------
"Eh lo tadi liat Candra gak?? Mukanya tu gimana gitu tau ga sih! " kata nuel mengawali pembicaraan sambil duduk menunggu pesanan makanan.
"Iya gue tau, kayak marah gimana gitu kan"
"Kayaknya dia cemburu deh sama gue"
"Gatau sih"
Tiba-tiba pesanan makanan datang.
Dan mereka membicarakan pembicaraan lainnya.
"Eh sekarang gue malah suka sama bodeka danbo loh. Hahaha"
"Yeee bagus kan.. kemarin aja lo bilang jijik, kemakan omongan sendirk deh lo"
"Hahahaha iya deh, elo kan suka buat danbo gue juga sekarang hobby buat danbo, gimana kalo tiap hari kita tukeran danbo. Gue ngasih elo, dan elo ngasih gue. Mau gak??"
"Ahahaha boleh-boleh. Mulai besok ya, gue tunggu nih"
Merekapun menikmati makanan di kantin sekolah sambil tertawa bersama.
Dan diam-diam candra mengintai mereka, merasa geram karena melihat dian dan nuel bercanda tawa bersama. Dia tidak bisa diam saja..!!
Esok harinya seperti apa yang telah disepakati Nuel dan Dian, mereka akan bertukar boneka danbo.
Nuel memberi danbo cewek pada dian, danbo itu di buat sedemikian rupa hingga membentuk danbo yang cantik sekali, danbo itu diberi baju mirip seperti cinderella.
Dan dian memberi danbo pada nuel dengan motif laki-laki keren mengenakan pakaian dan seolah-olah tangannya membawa sesuatu.
"Ihh bagus dari lo, siapa yang buat nih?" Dian.
"Yee enak aja, ini gue yang buat sendiri tau, kalo motifnya gue nyontek di mbah Google. Wkwkwkw" kata nuel sambil terkekeh-kekeh "tapi kan yang penting tangan gue yang buat"
"Wah elu lumayan curang tuh, tapi gapapa deh, keren pokoknya"
"Punya lo juga bagus kok, tuh bawa apaan sih? Gaje banget deh. Haha"
"Ituh bawa pedang, jadi gue buatnya kayak pahlawan gitu, jhahaha"
Setelah mereka bertukar danbo, danbo itu disimpan, dan tiba-tiba bel masuk sekolah berbunyi..
Hari demi hari telah terlewati. Sampe detik ini nuel belum juga berani mengungkapkan perasaannya ke dian. Setiap haripun nuel dan dian masih bertukar danbo. Saat nuel membuat danbo untuk dian, dia mempunyai fikiran mengungkapkan perasaan cintanya lewat danbo itu. Sambil tersenyum, nuel mengingat perkataan dian, danbo itu bisa untuk menggambarkan perasaan seseorang. Jadi dia buat danbo seorang lelaki yang memberi hati, sambil dikasih surat kecil yang tergores tinta bertuliskan kata-kata dari perasaanya.
To : Dian Anggraeni
Entah luapan rasa apa yang harus kutulis di secarik kertas ini
Diriku tak bisa menuangkannya walaupun hanya setetes rasa hati
Tiada yang bisa mewakili diri yang sedang gundah dengan cinta ini
Jujur.. saat ku pertama melihatmu, aku mengagumimu dan terpesona denganmu
Dan berawal dari rasa kagum itu yang berkembang kini menjadi rasa cinta
Aku nyaman denganmu dan selalu mencari-cari dirimu saat kau jauh
Kulihat pandangan pertama betapa indah dirimu dan cantik rupamu
Semua perasaan dihati ini terjadi karena begitu indahnya kau dimataku
Tapi entahlah tiba-tiba muncul dihatiku apakah pantas aku mendampingimu.
Kau bagaikan bidadari jelita dengan lirik mata yang penuh arti
Sedangkan aku hanya pria biasa yang hanya mampu tuk mengagumimu
Tapi saat ini kuberanikan diri tuk meluapkan isi hati ini lewat boneka danbo kesukaanmu
Aku nyatakan bahwa aku mencintaimu
Dan terserah apa katamu
Yang pasti ku menyayangimu
Kuharap kau membalas sepucuk suratku ini
Dengan berita yang menyejukan hati
Dapat menjawab semua gelisah hati selama ini
Kutunggu jawabanmu dian.From : Imannual
Namun tiba-tiba ada titik keraguan dihati nuel, yang membuat ia memutuskan untuk membuat danbo yang baru. Dan danbo beserta surat cintanya yang tadi untuk sementara ia simpan dikamarnya.