Chapter 1.1

310 46 1
                                    

Happy Reading Caratdeul
#####

Kang (Y/n) Pov

Seoul, 22.18

Aku baru saja kembali dari Busan setelah memeriksa TKP disana, aku langsung memasuki ruang kerja para detektif dengan lemas dan lelah.

"Sonbae apa tidak apa-apa Seungkwan sonbae kita tinggalkan disana?" Ucap Chan khawatir. seraya menahan tanganku dan membuatku otomatis berhenti dari jalanku.

Aku memang menyuruh rekanku untuk meninggalkan Seungkwan di TKP yang ada di seoul tepatnya yang ada kejadian wanita mati membusuk dengan kondisi daging betis dan pahanya yang menghilang.

"Tidak apa lagi pula dia yang mau menjadi berguna kan? Jadi aku tinggalkan disana agar ia bisa mengintai siapa saja yang datang memasuki rumah itu!" Ucapku menjelasakan pada Chan

"Tapi dia sendiri disana sonbae! jika terjadi apa-apa......"

"Kamu ingin menemaninya?" Tanya ku memotong ucapannya.

"Ti-tidak!! buat apa aku menemaninya?" Tanyanya

"Yasudah kalau seperti itu diamlah!!" Ucapku

Aku berjalan kearah meja kerjaku dan seperti biasa sudah ada sebuah paper bag disana. sudah setahun berjalan kejadian seperti ini selalu terjadi entah pagi saat baru datang, siang sebelum makan siang dan malam sebelum pulang kerja sebuah paper bag selalu ada diatas mejaku dan aku sudah bisa menebak apa isinya.

Aku membukanya dan isinya tidak lain dan tidak bukan adalah kotak makan dengan isi makanan tentunya.

Makan malammu, dimakan dan jangan diberikan ke rekanmu lagi! -Ucap tulisan yang tertera di kertas yang di tempel diatas tutup kotak makan itu.

Aku memang akhir-akhir ini memberikannya kepada rekan-rekanku entah itu sarapan, makan siang ataupun malam. Tanpa menghiraukan tulisannya aku mengambilnya lalu membawanya kemeja yang ada di tengah ruangan yang biasa di gunakan untuk rapat. kami menyebutnya meja rapat.

"Makan malam ku datang! Kalian semua makanlah!!" Teriakku seraya meletakan kotak makan itu di meja.

"Waaah kamu dikirimi lagi? Siapa yang mengirimimu makanan seperti ini terus menerus selama setahun?" Tanya Jeonghan sonbae seraya berjalan kearah meja rapat.

"Aku sudah tahu orangnya setelah ini dia pasti akan menelpon!" Ucapku

Aku berjalan kembali kearah meja kerjaku, dan benar saja dugaanku orang yang mengirim makanan itu menelponku, aku merasakan getaran handphoneku di saku celanaku.

Panggilan masuk
Paman Seo Joon

Aku dengan cepat mengangkatnya karena aku tidak bisa membiarkan handphoneku bergetar cukup lama.

"Ada apa paman?" tanyaku kepadanya yang ada di
balik telepon.

-kamu memberikan makananmu kepada rekanmu lagi?-

"Tidak! Aku memakanya! Aku memakannya barusan!" Bantahku

-Jangan berbohong nona, kamu jelas memberikannya pada rekanmu!-

Aku menghela nafasku panjang, kenapa dia terus seperti ini dari mana ia tau aku memberikannya pada rekan-rekanku.

"Paman, dari mana anda tau aku memberikannya pada rekanku?" Tanyaku

-Benarkan! Kamu memberikan mereka lagi! Itu makanan milikmu jadi kamu harus makan itu-

"Lagi-lagi anda tidak menjawab pertanyaan yang sudah aku tanya berulang-ulang! Jika paman tidak memberitahu dari mana paman tahu, aku tidak akan pernah memakan makanan itu! Aku akan terus memberikannya pada rekanku!" Ucapku menutup sambungan teleponnya secara sepihak.

The Eyes Of Devil [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang