PROLOG

69 6 18
                                    

"JIka bisa memilih, aku tak ingin seperti ini terus menerus !!"

"Kau tau?? Aku sangat tersiksa dengan ini, aku hanya ingin bersama kalian."

"Aku tau kau bisa mendengar ini, tolong hyung mu ini. Kumohon, lepaskan aku dari sini.
.

.

.

.

Seorang laki-laki bersurai kecoklatan melirih sakit sebab suara yang terus mendengung dari telinganya begitu keras, hampir saja membuatnya tumbang tak sadarkan diri.

Semuanya benar-benar membuatnya semakin bingung. Saat kesadaran nya terkumpul penuh ia menyadari bagaimana keadaannya sekarang. Rambutnya yang tak karuan, dirinya terlihat seperti orang hilang yang baru saja ditemukan dijalanan. Kepalanya masih terasa begitu sakit akibat suara itu, suara yang sangat keras dan nyata tetapi tak ada wujudnya, ia berusaha untuk mengabaikan itu semua. Namun langkahnya tiba-tiba terhenti tepat ditengah lapangan, suara itu kembali lagi manusuk telinganya.

Saat ini laki-laki bersurai coklat itu tengah berdiri dengan menutup kedua telinga. Merasakan sakit yang menghantam kepalanya, ia hanya berdiam diri ditengah-tengah lapangan sambari menatap kosong ketika suara itu mulai menghilang lagi dan sepertinya ia tak menyadari ada yang sedang memanggil namanya begitu kencang sehingga___


"Arghh ...."

Sebuah benda berbentuk bulat menggores lengannya begitu cepat, ia hanya meringis dan memegang lengannya. Peluru itu, untung saja tak mengenai dadanya, saat itu juga ia mendengar langkah kaki seseorang yang begitu ia kenal mencoba untuk membantunya mengobati luka gores akibat kecerobohannya sendiri.

"Kau ini kenapa ?? Fokuslah, kita sedang latihan." Suara itu terdengar sangat lembut tapi terlihat sangat khawatir.

"Maaf hyung."

"Apa ada masalah Jungkook??"

"Tidak ada Hoseok hyung, hanya saja aku kurang fokus lagi hari ini."

"Untung kau hanya tergores peluru itu, kenapa kau tiba-tiba berjalan ke lapangan, yoongi Hyung sedang berlatih." Hoseok membalut lengan Jungkook dengan perban sangat lembut dan telaten.

"Ntahlah hyung, pikiranku sedang kacau. Aku hanya ingin berlatih, semoga saja kali ini tidak meleset lagi seperti kemarin."

Mata Jungkook hanya menatap Hoseok yang menggelengkan kepalanya sekilas lalu matanya memandang deretan pistol, ia sangat tertarik dengan salah satu pistol yang sangat kecil. Jungkook tau kapasitas semua pistol yang ada disana karena ia yang mengurus semua tentang senjata api, mulai dari bagian jenis dan detail hingga kemampuan senjata tersebut, jadi bukan berarti bentuknya lebih kecil, kekuatan pistol itu juga kecil, melainkan sangat besar, itu salah satu rencana mereka untuk mengelabui target.
Jungkook mulai menarik pelatuknya dan ____

TINGG ....

Peluru itu lepas di luar sasaran dan mengenai beberapa besi pembatas tembok. Jungkook mengacak-acak rambut coklatnya frustasi, ia sangat benci ini, benci dirinya yang kacau, dirinya yang sangat berantakan beberapa hari ini hanya karena suara itu. Siapa dia dan apa hubungannya dengan dirinya.

"Coba lihat, tadi dia sekeren ini dan sekarang, apa ini ??" Seorang laki-laki bersurai putih mesuk ke dalam ruangan dan menghampiri Hoseok yang tengah duduk memandang Jungkook memasang raut wajah kesal. Laki-laki itu menunjukkan dua buah foto yang ia ambil secara diam-diam baru saja kepada Hoseok.

Pandangan Jungkook yang sebelumnya kosong kini berubah menatap nyalang orang yang diam-diam mengambil gambar tanpa seijinnya. Bukannya minta maaf, ia malah menertawakan Jungkook dengan penuh kesenangan di wajahnya seolah-olah meledek kecerobohan yang ia lakukan hari ini, ah... Ralat lebih tepatnya dari beberapa hari yang lalu. Apa yang bisa dilakukan Jungkook selain mendengus kesal kepada hyungnya yang sangat suka sekali menjahilinya, rasanya ingin sekali Jungkook membuangnya ke kandang anak itik jika orang yang berada di hadapannya saat ini bukan hyungnya sendiri.

"Jangan menatapku begitu Kookie."

"Jangan meledek ku hyung."

"Hehe mian Kookie."

"Kenapa kau kemari hyung, mengganggu saja."

"Kau kira hanya kau yang ingin berlatih, aku juga pabo!!"

"Anak itik seperti mu lebih baik dirumah hyung, senjata api berbahaya bagi itik."

"Yakk Jungkook!! Kau sedang berbicara dengan hyung mu yang sopanlah sedikit."

Jungkook tak membalas perkataan hyungnya melainkan hanya tertawa puas karena berhasil membalas perbuatan hyungnya tadi.

"Kau tidak merindukan ku, Jeon Kookie!!"

Tawaku Jungkook seketika buyar, ia hanya diam mematung. Suara itu, suara yang sangat ia kenali dan sangat ia rindukan beberapa tahun terakhir. Jungkook mencoba melangkahkan kakinya, tapi Entah kenapa langkahnya tak bisa diajak kompromi, ia tak bisa bergerak, matanya sibuk menatap perubahan yang sangat banyak orang yang berada tepat didepannya saat ini, ia semakin terlihat lebih dewasa dari terakhir kali Jungkook melihatnya, rasa rindunya tiba-tiba muncul, Jungkook sangat merindukan laki-laki ini, merindukan senyumnya, tawa dan candaannya. Sedetik kemudian Jungkook berlari menghabur ke pelukannya.

"Kau makin keren sekarang dengan senjata api itu Kook."

"Aish, biasa saja hyung."

"Ada yang ingin nyung bicarakan pada kalian berdua." Laki-laki itu menatap Jungkook dan hyungnya gantian dengan nada serius.

"Yasudah bicaralah Hyung."

"Kita bicara dirumah saja jangan disini, apa latihan kalian sudah selesai ??"

"Yakk hyung!! Aku baru mau berlatih."Seseorang melempar gumpalan kertas putih kepada laki-laki itu.

"Nanti bisa dilanjutkan Jimin, lagian anak itik harus banyak-banyak dirumah dan istirahat." Laki-laki itu mengelus rambut Jimin pelan sambil tersenyum menampakkan dimpel nya yang begitu manis.

"AKU BUKAN ANAK ITIK!!"

Dan detik berikutnya hanya ada suara gelak tawa seisi ruangan, kali ini bukan hanya Jungkook dan laki-laki ini yang menertawakan anak Jimin, melainkan Hoseok dan beberapa penjaga termasuk Eunwoo kepercayaan Hoseok. Jungkook tak melihat ekspresi Jimin seperti apa karna ia berjalan membelakangi nya bersama hyung dimplenya, tapi satu hal yang membuatnya semakin tertawa, langkah kaki Jimin yang sengaja di hentak-hentakan ke lantai sudah cukup mewakili ekspresi nya seperti apa, sungguh, hal itu sangat menggemaskan bagi Jungkook, bahkan orang lain mungkin juga akan berpendapat sama seperti dirinya.

.

.

.

.

💜💜💜💜
See you next time ><
Jangan lupa buat votment, klo lupa. Secret Word gabakal update hehew😌

Secret WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang