Two : Kota Daegu

32 3 0
                                    

"Sebelum kau melakukan itu, aku yang akan menggagalkan niat burukmu untuk menghancurkan keluargaku."

.

.

.

.

"Omong kosong!! Dirimu saja sedang sekarat di tempat ini tuan Taehyung yang terhormat. Target  selanjutnya adalah saudara mu Jimin dan Jungkook."

Kalimat terakhir yang Jungkook dengar membuatnya kaget bukan main. Jungkook menganggap wanita paruh baya ini sudah gila dengan mengatakan bahwa pria Kim ini adalah saudaranya dengan Jimin.

"Kau gila bibi!! Aku hanya punya dua hyung." Jungkook menatap nyalang atensi mata wanita paruh baya itu tapi perhatiannya teralihkan ketika mendengar suara Taehyung  yang terus menerus memanggil namanya, Jungkook hanya bisa menggelengkan kepalanya merasakan kebingungan. Jika benar pria ini adalah saudaranya, kenapa ia hanya memanggil namanya setiap saat tapi tidak dengan Namjoon dan Jimin.

.
.

Jungkook dikejutkan lagi dengan kepulan asap yang menyeruak masuk kedalam hidung membuatnya merasakan sesak di dada, sebuah percikan api muncul dari beberapa sudut ruangan itu. Kepala Jungkook berbalik ke kanan dan kiri mencari seseorang wanita tadi dan Jungkook  menyadari bahwa wanita itu tak ada di dalam sini.

Hanya tinggal dirinya dan pria yang mengaku sebagai saudaranya yang masih terjebak dalam kepungan bara api. Jungkook menghampiri Taehyung, ia mencoba lagi untuk melepaskan ikatan itu tapi tetap tak bisa, ia semakin bingung harus bagaimana, jika ia berlari keluar ruangan ini sendirian, maka pria ini akan terbakar bersama kobaran api yang kini mulai meninggi.

"Hai!! Tuan Taehyung bangun, kita harus keluar dari sini." Jungkook menghampiri Taehyung yang menutup kedua matanya, Tapi ketika Jungkook melihat kedua mata itu mulai terbuka kaki jenjangnya tiba-tiba terjatuh telungkup di lantai.
.
.
.
Kobaran api semakin merambat tinggi, lagi dan lagi Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan sendu tanpa berbicara satu patah kata dan hanya tersenyum sambil merintih beberapa kali.

Kim Taehyung aku akan membawamu keluar dari sini. Kumohon bertahanlah sedikit lagi. Batin Jungkook

Jungkook yang sebelum nya terduduk lemah, kini ia mencoba untuk bangkit dengan sekuat tenaga.

Bughhh ....

Jungkook berhasil melangkahkan kaki jenjangnya tapi tubuhnya kembali tersungkur, atensi mata nya melihat kobaran api yang semakin membesar. Namun Jungkook merasa heran, kenapa dirinya tak merasakan panas api tersebut, kenapa malah dirinya tidak mampu untuk bergerak , semuanya sakit, suaranya menghilang dan detik itu juga pandangannya memburam menampilkan sosok Namjoon dan Jimin yang sangat khawatir.

"Jungkookie kau kenapa ??" Jimin mengelus lembut rambut Jungkook dan menyingkirkan beberapa helai yang menutupi matanya.

"Waktu rapat, Kau tadi tiba-tiba pingsan, kau sakit hyungdeul ??"

"A-aku tidak papa hyung, jangan menghawatirkan ku."

"Lusa kita berangkat ke Daegu, kau yakin tidak papa Kookie."

"Yakk!!Jimin hyung jangan memanggilku Kookie, aku terlihat seperti bayi jika seperti itu."

"Kau memang bayi." Jimin menaikkaan sebelah alisnya.

"Dan kau anak itik hmm." Jungkook kembali menarik selimutnya berencana untuk melanjutkan tidurnya karena waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang